RetnoMyaniezasia Blog
Just another WordPress.com site
You Are My Love [Part 1]: Tetangga Baru
Wanita itu membuka jendela dan menghirup udara yang lumayan segar itu karena masih sore. Wanita itu tersenyum bahagia karena telah tiba di Seoul dan mendapatkan sewa kamar apartemen yang murah. Meskipun sempit, hanya terdiri dari ruang tidur, kamar mandi, dan dapur pun masih bisa dinikmatinya. Ponselnya pun berdering. Wanita itu langsung mengangkatnya.
“Halo. Gook Ji Yeon?”
“Halo. So Eun! Kudengar kau sudah tiba di Seoul ya?”
“Iya. 2 jam yang lalu.”
“Kenapa kau tidak langsung menghubungiku?”
“Maaf, Ji Yeon. Karena aku ingin istirahat dulu. Perjalanannya sungguh lelah sekali. Bayangkan saja. Dari desaku ke kota ini membutuhkan waktu 8 jam dan aku kesini menggunakan bus. Bagaimana aku tidak lelah?”oceh So Eun.
”Iya… iya… aku mengerti. Nanti malam, kita akan bertemu kan?”
”Iya. Mau ketemuan dimana?”
Ji Yeon menyebutkan alamat kepada So Eun.
”Ya. Baiklah. Aku akan segera datang.”
”Jangan sampai terlambat.”ucap Ji Yeon sambil mengakhiri percakapan ponselnya. So Eun menggeleng mendengar Ji Yeon, sahabatnya semasa SMA. Dia pun melanjutkan melihat pemandangan kota Soeul yang begitu luas.
*****
Pada malam harinya…..
So Eun sedikit terburu-buru karena dia hampir terlambat. Dia pun berlari kecil. Karena dia baru saja turun dari bus. Dia dan Ji Yeon janjian bertemu di restoran terkenal. Akhirnya So Eun telah sampai. Dia pun masuk ke dalam dan disambut pelayan.
”Selamat datang. Anda sudah memesan tempat?”tanya pelayan itu dengan ramah.
So Eun sedikit bingung.
”Uhm… aku tidak tahu. Tetapi aku sedang ada janji dengan temanku disini.”
”Oh. Siapa nama teman Anda? Barangkali teman anda yang memesan.”
”Gook Ji Yeon.”
Pelayan itu mencari namanya di buku pemesanan. Tidak berlangsung lama.
”Nona Ji Yeon memang memesan tempat ini. Kalau begitu mari ikut saya.”ucap pelayan itu. So Eun hanya bisa menurut saja mengikuti pelayan itu.
Tidak lama, So Eun pun duduk di meja yang dimaksud pelayan.
”Anda mau pesan apa?”tanya pelayan itu sambil menyodorkan buku menu. So Eun pun melihat-lihat. Sudah lama sekali, dia tidak minum anggur. Karena Ji Yeon yang traktir, akhirnya So Eun pun memesan minuman jenis anggur. Tiba-tiba pelayan itu jadi cemas.
”Uhm…. Nona. Anda tidak bisa memesan minuman anggur.”ucapnya membuat So Eun terkaget.
”Memangnya kenapa?”
”Karena Anda masih dibawah umur. Minuman ini hanya untuk orang dewasa.”
Deng!
So Eun pun jadi kesal dengan penjelasan pelayan itu.
”Dengar. Aku bukan anak SMA. Umurku 25 tahun. Jadi boleh dong aku minum anggur.”jelas So Eun. Pelayan itu mengerutkan keningnya. Berpikir tidak percaya, apakah So Eun benar-benar 25 tahun? Pasalnya So Eun begitu terlihat lebih muda dan tubuhnya mungil.
”Kau masih tidak percaya?”tanya So Eun dengan tegas. Pelayan itu hanya terdiam tidak bereaksi. So Eun yang kesal itu pun akhirnya mengeluarkan sesuatu dari tasnya. Dia menunjukkan KTP. Tidak lama, walau tidak bisa dipercaya, pelayan itu pun mengerti dan langsung menuju ke dapur. So Eun yang melihat itu hanya bisa menghembuskan napas kesalnya.
”Hhh… ternyata di kota ini memang tidak jauh beda dengan desaku. Selalu melihatku seperti anak kecil.”gumamnya kesal.
”Kim So Eun!”teriak Ji Yeon yang baru datang.
”Ji Yeon!”
Ji Yeon pun duduk berhadapan dengan So Eun.
”Maaf aku terlambat. Tadi mobilku sedikit mogok.”
”Hhh… dasar. Kau kan yang memintaku untuk tidak terlambat. Malah kau sendiri yang terlambat.”
”Iya. Aku minta maaf.”sesalnya.
”Apa kau sudah memesan minuman?”sambungnya.
”Sudah. Aku pesan minum anggur.”jawab So Eun dengan sedikit cemberut.
”Kau kenapa? Tiba-tiba cemberut.”tanya Ji Yeon heran.
”Aku kesal. Kenapa gak ada yang berubah sih pandangan orang kota terhadapku. Gak di Desa, gak di Kota. Semua pasti menganggapku sama.”omel So Eun.
“Maksudmu apa?” Ji Yeon masih tidak mengerti.
“Ketika aku pesan minum anggur. Pelayan tadi tidak memperbolehkan aku pesan itu karena aku masih dibawah umur. Padahal umurku sudah 25 tahun.”
Ji Yeon jadi tertawa mendengar penjelasan So Eun.
“Ji Yeon.”gumam So Eun kesal.
“Maaf… maaf… Ternyata dirimu ini memang belum berubah ya. Tubuhmu juga masih mungil seperti waktu itu, tidak tinggi-tinggi. Wajahmu juga masih seperti anak SMA. Ah… So Eun kapan kau dewasanya?”sindir Ji Yeon. Alhasil So Eun jadi kesal dengannya.
”Ji Yeon! Jadi begini sikapmu terhadap sahabatmu yang sudah lama tidak bertemu? Aku jadi kecewa denganmu.”tukas So Eun cemberut.
”Sudahlah, So Eun. Jangan marah dong. Kau tahu aku kan? Aku kan hanya bercanda saja.”jelas Ji Yeon yang masih menahan tawanya.
”Ah… Sudahlah. Kita bicara topik yang lain saja.”
”Oke.”
Mereka pun mengobrol tentang masa lalunya semasa SMA.
*****
Akhirnya acara pertemuan telah selesai. So Eun pamit kepada Ji Yeon untuk pulang. So Eun menolak diantar Ji Yeon karena tidak jauh dari apartemennya jika menggunakan bus.
So Eun terus berjalan sambil melihat-lihat suasana kota. Tiba-tiba ada dua orang yang berbadan kekar mendekati So Eun. So Eun yang melihat itu jadi mundur.
”Hei, gadis! Kok sendirian saja?”tanya salah satu preman yang bertato itu. So Eun tidak menjawab rayuannya. Dia langsung menerobos kedua preman kekar itu.
”Hei! Mau kemana?”cegah preman yang berambut gondrong itu.
“Minggir!”tukas So Eun sambil berusaha menerobos mereka. Namun So Eun malah ditarik ke dalam gang yang kecil dan sedikit gelap.
“Hei..hei… Lepaskan aku!?”berontak So Eun berusaha melepaskan dirinya dari cengkraman kedua preman itu.
“Layani kita-kita dulu lah. Kau anak SMA yang sedang mencari kerjaan tubuh kan?”
“Maksudmu?” So Eun tidak mengerti.
”Hahaha…. masa kau tidak mengerti. Kau anak SMA yang sedang jadi PSK kan? Layani kita dulu lah.”jawab preman bertato itu. So Eun makin ketakutan mendengarnya.
”Hei! Aku bukan PSK!? Dan aku bukan anak SMA. Umurku 25 tahun. Mengerti!?”tegas So Eun dengan berontaknya.
”Masa sih? Tapi wajahmu seperti anak SMA. Masa bodoh lah. Yang penting kau harus layanin kami dulu. Nanti kami akan bayar.”ujar preman bergondrong dengan tidak pedulinya.
”Gawat!”gumam So Eun cemas. So Eun akan diperkosa dengan mereka. So Eun berusaha menarik dirinya. Berusaha kabur.
SREKK…!!!
Bunyi baju dibagian bahu milik So Eun pun disobek oleh preman bertato itu.
”Kurang ajar!” So Eun memukul kedua pria itu dengan sekuat tenaga. Tapi sulit.
”TOLONG!?”teriak So Eun.
Tidak lama, pukulan helm telah mendarat keras di kepala kedua preman kekar itu.
”Aduh! Hei, siapa kau! Beraninya memukul kepalaku.”ucap preman bertato sambil mengelus kepalanya yang kesakitan itu.
”Kalian ini beneran rendah sekali memperkosa gadis itu.”jawab lelaki yang memegang helmnya.
”KURANG AJAR!” preman bergondrong itu pun mulai memukulnya. Namun meleset. Mereka pun berkelahi dengan lelaki itu. So Eun hanya bisa menonton sambil menahan tangisannya karena ketakutannya akan diperkosa itu.
Tidak membutuhkan waktu lama, kedua preman itu sudah ambruk dan melarikan diri.
”Terima kasih.”ucap So Eun kepada lelaki yang telah menolongnya.
”Malam-malam begini kau pergi sendirian?”tanya lelaki itu. So Eun hanya mengangguk pelan.
”Pakai jaketku. Agar sobekan bajumu tidak terlihat.” Lelaki itu memberikan jaket kepada So Eun. So Eun hanya menurutinya dan memakai jaketnya.
”Kau naik bus?”tanyanya.
”Iya.”jawab So Eun. Lelaki itu pun naik motor sambil mengenakan helmnya.
”Tidak baik seorang gadis keluar sendirian malam-malam begini. Apalagi kau yang masih SMA seharusnya belajar dirumah.”pesannya sambil menghidupkan motornya.
Mendengar kata-katanya, So Eun jadi tersinggung.
”Ap… Apa kau bilang?”tanya So Eun lagi. Namun lelaki itu keburu pergi meninggalkan So Eun.
”Hei! Tunggu kau!? Dasar anak kurang ajar! Aku bukan anak SMA tahu!?”teriak So Eun dengan kesalnya. So Eun jadi pasrah saja. Dia pun berlari menuju bus yang sudah berhenti diterminal dan menaikinya untuk pulang ke apartemennya.
*****
Keesokan harinya….
So Eun mengetuk pintu ruang kepala sekolah, Lim Ye Jin.
”Oh, So Eun. Kau sudah datang?”
”Iya.”
”Mari masuk.”pinta Ye Jin. So Eun pun memasuki kantornya.
”Silahkan duduk.” So Eun pun duduk.
”Baiklah. Kau adalah guru matematika yang menggantikan Han Hyo Joo karena pengunduran dirinya. Kau akan mengajar di kelas 3 Special. Aku sudah melihat prestasi akademikmu. Aku rasa kau bisa membimbing mereka. Bagaimana? Kau sanggup?”ucap Ye Jin setelah membaca berkas tentang So Eun.
”Saya sanggup, Ibu Ye Jin.”jawab So Eun yakin.
”Baiklah.”
*****
”Baiklah. Saya akan memperkenalkan wanita ini yang akan menggantikan posisi Han Hyo Joo. Namanya Kim So Eun. Semoga kalian bisa bekerja sama.”ucap Ye Jin sambil memperkenalkan So Eun di ruang guru.
”Mohon bantuannya.”salam So Eun sambil menunduk.
”Itu meja kerjamu.”
”Terima kasih.” So Eun pun duduk di tempat yang dituju Ye Jin. Dan Ye Jin pun keluar dari ruang guru. Beberapa guru mulai mendekati So Eun.
”Selamat datang di SMA Shinhwa, So Eun. Namaku Chae Rim. Aku mengajar fisika di kelas 2.”ucapnya sambil berjabat tangan dengan So Eun.
”Salam kenal.”
”Hei, apa kau benar-benar guru? Aku kira kau ini murid baru.”celetuk guru satunya yang bernama Moon Chae Won. So Eun hanya bisa menghembus napasnya, berusaha tidak emosi terhadap perkataannya.
”Aku memang seorang guru. Umurku 25 tahun.”jawab So Eun dengan tenangnya.
”Oh…” Chae Won hanya mengangguk saja.
”Kim So Eun!”teriak dari belakang guru-guru itu. Guru-guru itu pun berbalik melihat siapa yang memanggil So Eun. Tiba-tiba So Eun senang melihatnya.
”Kim Joon!”serunya. Kim Joon langsung memeluk So Eun.
“So Eun. Ini beneran kau!”tanya Kim Joon sambil memegang bahu So Eun.
“Tentu saja. Ini aku.”
“Jadi gosip mengenai kau diterima disini ternyata benar ya.”
So Eun hanya tersenyum saja mendengarnya. Kim Joon memeluknya lagi.
”Tetapi… kenapa kau masih belum berubah juga tinggimu dan wajahmu masih sama seperti kuliah dulu?”ujar Kim Joon. So Eun langsung memukul bahu Kim Joon.
”Kim Joon! Sudahlah. Hentikan candaanmu itu. Aku tidak suka.”
”Beneran kok.”bantah Kim Joon.
”Terserah kau lah. Ngomong-ngomong, apa kau melihat Hyun Joong?”tanya So Eun. Kim Joon mengangkat alisnya.
”Jadi ini niatmu ingin bekerja disini hanya mencari dia?”selidik Kim Joon.
”Iya. Apa hari ini dia bekerja? Sudah 3 tahun aku tidak bertemu dia.”
”Uhm… gimana ya? Aku kurang tau juga. Soalnya dia sudah ambil cuti 2 minggu yang lalu.”
”Apa? 2 minggu yang lalu? Memangnya ada apa?”
Kim Joon hanya mengangkat bahunya.
”Boleh aku minta alamatnya?”
”Uhm… sepertinya itu susah juga.”
”Maksudmu?”
”Sebelum dia cuti, dia pernah bilang kalau dia akan pindah rumah. Tetapi aku lupa menanyakan alamat barunya. Soalnya waktu itu juga, aku sedang sibuk ngurusin murid-muridku.”jelas Kim Joon. Terpancar jelas kekecewaan di wajah So Eun.
“Tidak apa-apa. Aku pergi mengajar dulu ya.”ucap So Eun sambil membawa beberapa buku matematika dan sebuah penggaris panjang.
“Baiklah. Selamat bekerja ya.”ucap Kim Joon.
So Eun hanya tersenyum dan segera keluar dari ruang guru menuju ke kelasnya, 3 A.
*****
So Eun membuka pintu kelas 3 A dan memasukinya. Dia melihat seisi kelas ini begitu tenang, yang sedang sibuk membaca buku. So Eun meletakkan buku-bukunya di meja. Dan berdiri di tengah papan tulis dengan penggaris panjangnya. Para murid pun langsung memperhatikan So Eun.
“Baiklah. Perkenalkan, namaku Kim So Eun. Kalian bisa memanggilku Ibu So Eun. Saya menggantikan posisi Han Hyo Joo yang sudah tidak bekerja lagi disini dan mengajar matematika kepada kalian. Cukup perkenalan kita. Sekarang, Ibu akan absen dulu.”
So Eun pun mengambil buku absen dan mulai memanggil nama-nama muridnya. Semua yang dipanggilnya hadir. Saat memanggil nama terakhir.
“Kim Sang Bum!”panggilnya. Tidak ada yang menyahut.
”Dimana Kim Sang Bum?”tanya So Eun.
”Sepertinya Kim Bum terlambat lagi, Bu.”jawab Jang Geun Suk, salah satu muridnya.
”Lagi? Padahal Ibu telat 30 menit. Kenapa dia belum datang?”tanya So Eun sambil melirik arlojinya.
”Mungkin ada masalah.”jawab Geun Suk lagi. Baru So Eun sedang berpikir, anak yang dimaksud telah datang. Sepertinya murid itu tidak menyadari dengan kehadiran So Eun. Tanpa mengucapkan salam, Kim Bum ngeloyor jalan menuju bangkunya. So Eun langsung mencegahnya dengan penggaris. Kim Bum pun berhenti melihat penggaris panjang menghalanginya.
“Kau yang bernama Kim Bum?”tanya So Eun tegas. Kim Bum menengok. So Eun mengernyitkan keningnya.
“Rasanya aku pernah melihat dia.”batinnya heran. Kim Bum pun juga merasa begitu. Tidak lama, So Eun pun menyadarinya.
”Ah. Kau kan yang menolongku tadi malam?”ujar So Eun.
”Oh… jadi itu beneran kau. Tetapi ngapain kau disini? Berdiri di situ lagi. Kau sedang dihukum?”
”Ap…Apa! Hei, hormati aku. Aku adalah gurumu dikelas ini.”
”Guru?” Kim Bum heran.
”Iya. Aku gurumu yang akan mengajar matematika.”
”Masa sih? Aku kira kau itu anak SMA yang sedang pindah sekolah disini.”
”Kau begitu tidak sopan denganku. Apalagi kau memanggilku dengan tidak sopan. Harusnya kau memanggilku Ibu. Bukan ’Kau’.”tegas So Eun.
”Dan satu lagi. Aku bukan anak SMA. Aku adalah guru SMA.”sambungnya.
”Masa sih? Semalam, kau yang berambut panjang, pakai bando, dan memakai pakaian seperti anak berumur 19 tahun, bagaimana tidak terlihat seperti anak SMA.”balas Kim Bum dengan santainya.
”Kau… ” So Eun mulai sedikit emosi.
Pletak!!
Para murid kelas 3 Special terkejut menyaksikannya. Guru baru, Kim So Eun telah memukul kepala Kim Bum dengan penggaris panjangnya.
”Aduh! Apa-apaan ini? Kenapa kau memukul kepalaku?”kesal Kim Bum sambil mengelus kepalanya yang kesakitan.
”Itu karena bicaramu yang tidak sopan denganku. Dengar ya. Usiaku 25 tahun dan kau….. silahkan duduk ke tempatmu!”perintah So Eun dengan menekankan kata-katanya. Kim Bum hanya bisa menuruti perintahnya dengan kesal. Dia pun duduk di samping Geun Suk.
”Baiklah. Mari kita mulai belajar!”seru So Eun sambil menghapus papan tulis.
”Kim Bum. Aku tidak menyangka Ibu So Eun berani memukulmu.”bisik Geun Suk kepada Kim Bum, teman sebangkunya.
”Hmph.. Entahlah. Rasanya aku tidak percaya, orang yang kutolong ini kukira sebaya denganku. Tidak tahunya sudah tua. 25 tahun? Apa-apaan itu.”umpat Kim Bum.
”Apa maksudmu?”tanya Geun Suk yang tidak mengerti jawabannya. Kim Bum tidak menyahut pertanyaannya.
*****
Jam istirahat pun telah tiba. So Eun segera menumpukkan buku yang dikumpul para murid. Saat mau membawanya, tiba-tiba Kim Bum mengambil alih. Dia yang membawa buku-bukunya.
“Sedang apa kau, Kim Bum?”tanya So Eun.
“Aku terbiasa membawa buku-buku Ibu Hyo Joo ke ruang gurunya. Tidak keberatan kan?”ucap Kim Bum.
”Tidak.” So Eun membiarkan Kim Bum membawa tumpukan bukunya. Mereka pun berjalan menuju ke ruang guru.
”Oh iya, aku belum tahu namamu.”tanya Kim Bum.
”Hei, apa kau tidak bisa sopan kepadaku? Jangan memanggilku seolah kita sebaya.”kesal So Eun.
”Sudahlah jawab saja. Apa susahnya.”cuek Kim Bum.
“Kau…. Baiklah. Namaku Kim So Eun, kau mesti memanggilku Ibu So Eun.”jawab So Eun.
“Tidak mau. Aku memanggilmu So Eun saja. Karena kau terlihat lebih muda. Tidak seperti seorang guru yang sudah tua.”tolak Kim Bum.
“Apa! Kenapa kau begitu tidak sopan denganku? Disekolah ini, kau tidak boleh memanggilku seperti itu. Kau harus memanggilku Ibu So Eun.”tukas So Eun.
”Baiklah. Disekolah, aku akan memanggilmu Kak So Eun saja. Tetapi kalau diluar aku memanggil namamu saja. Cukup adilkan?”jawab Kim Bum sambil masuk ke dalam ruang guru.
”Kau…..”
”Buku-bukunya sudah aku letakkan. Aku permisi, Kak So Eun.”ucap Kim Bum sambil ngeloyor pergi.
”Hei….Hei…..Kim Bum.” So Eun berusaha memanggilnya, namun Kim Bum tidak menghiraukannya.
”Anak itu…. Benar-benar deh!”umpat So Eun kesal sambil memukul mejanya dengan suara yang tidak keras.
”Kenapa kau begitu kesal dengannya?”tanya Kim Joon yang tiba-tiba berdiri disampingnya.
”Kim Joon. Anak itu benar-benar tidak sopan. Dia tidak mau memanggilku Ibu.”jawab So Eun sambil duduk di kursinya.
”Dia Kim Bum kan?”
”Iya.”
”Sebaiknya kau jangan kasar dengannya. Karena dia adalah murid kebanggaan disekolah ini. Sudah banyak prestasi yang dia raih selama perlombaan baik nasional maupun internasional. Lagi pula dia sangat baik kepada guru-guru disini.”
”Apanya yang baik? Justru dia sungguh menyebalkan sekali. Karena dia tidak…….”
”Sopan denganmu kan?” Kim Joon menyambung perkataan So Eun.
”Hahaha…. mungkin karena wajahmu yang terlihat seperti anak SMA jadi dia enggan memanggilmu Ibu.”jahil Kim Joon sambil berlari pergi dari So Eun.
”Kim Joon!? Sudah aku bilang, hentikan candaanmu itu!”seru So Eun kesal.
*****
”Kim Bum. Apa kau tidak mau ke Kantin?”tanya Park Shin Hye di kelasnya.
”Tidak. Aku mau disini saja.”jawab Kim Bum singkat.
”Baiklah.”
Geun Suk langsung menghampiri Shin Hye.
”Shin Hye. Aku mau ikut denganmu.”
”Oke. Ayo.”setujunya sambil berjalan menuju ke Kantin. Tiba-tiba langkah Shin Hye berhenti.
”Kenapa kau berhenti?”tanya Geun Suk disampingnya.
”Dia datang….”
”Siapa?”
Geun Suk mengikuti pandangan Shin Hye yang tersenyum ke depan. Geun Suk pun langsung cemberut.
”Selamat siang, Pak Kim Joon?”sapa Shin Hye sambil menunduk.
”Selamat siang, Shin Hye.”balas Kim Joon sambil tersenyum dan jalan melewatinya.
Perasaan Shin Hye yang terlalu berdebar pun langsung mencengkeram lengan Geun Suk.
”Dia tampan sekali……”ucap Shin Hye. Geun Suk hanya cemberut. Cemburu dengannya.
”Sudahlah, Shin Hye. Katanya mau ke Kantin. Ayo!”ujar Geun Suk sambil menarik Shin Hye menuju ke Kantin.
*****
”Bagaimana hari pertamamu mengajar di SMA Shinhwa?”tanya Ji Yeon melalui ponselnya.
”Sungguh menyebalkan.”keluh So Eun sambil memandang kota malam di jendela kamarnya.
”Menyebalkan bagaimana?”
”Baru hari pertama aku mengajar, sudah bertemu dengan seorang murid yang begitu menyebalkan.”
”Maksudmu seperti apa?”
So Eun pun menceritakan pengalamannya tadi kepada Ji Yeon. Ji Yeon pun tertawa.
”Kenapa kau malah tertawa?”
”Aku rasa itu wajar dia memanggilmu begitu. Tetapi aku salut kepada Kim Bum yang berani memanggil namamu tanpa embel-embel ’Ibu’ padahal dia muridmu. Mungkin karena kau memang tidak pantas jadi Ibu, lebih pantasnya jadi adik.”sindir Ji Yeon.
”JI YEON!”teriak So Eun kesal dengan sindirannya.
”Hahaha…. Sudahlah, lupakan saja perkataanku tadi. Oh iya, apa kau sudah bertemu dengan Hyun Joong?”
”Tidak. Katanya dia sedang cuti. Jadi aku harus menunggunya sampai cutinya selesai.”
”Yang sabar ya, So Eun. Aku yakin kau pasti akan bisa bertemu dengannya.”
”Terima kasih. Ji Yeon, sudah dulu ya. Aku ngantuk.”ujar So Eun sambil menguap.
”Oke deh. Bye-bye.”ucap Ji Yeon mengakhiri perbincangannya.
So Eun pun meletakkan ponsel di meja dan langsung menuju ke kasur futonnya. So Eun mematikan lampu utama dan menghidupkan lampu tidur. So Eun pun tidur dengan lelapnya.
*****
Pagi hari pun telah tiba. So Eun sudah bersiap-siap berangkat kerja. Dia memastikan barang pentingnya tidak ketinggalan. Setelah beres, So Eun pun memakai sepatu high heelsnya dan keluar. So Eun mengunci kamar apartemennya. Secara bersamaan, lelaki yang berseragam ikut mengunci kamar apartemen disebelah So Eun. So Eun pun memasukkan kuncinya ke dalam tas dan menengok. Begitu juga lelaki itu. Mereka pun terkejut.
”Kau….”ucap So Eun kaget. Lelaki itu juga terkejut namun tidak lama.
”Rupanya So Eun. Aku kira siapa.”
”Hei, Kim Bum! Kau masih tidak sopan juga memanggilku seperti itu.”
”Sedang apa kau disini?”tanya Kim Bum tanpa menghiraukan perkataan So Eun tadi.
”Aku…. aku tinggal disini.”
Kim Bum melihat kamar apartemen sebelahnya.
”Rupanya kau yang jadi tetangga baruku.”ujarnya santai.
”Apa! Tetangga?” malah So Eun yang terkejut mengetahui Kim Bum satu apartemen dengannya.
NB: Jangan Lupa Tinggalkan Komentar Kalian Ya ^^
kereenn,, critax seru!
di tunggu part slnjutx! ^^
HAHAH…ayo lanjutkan
Gud chingu daebak !!! Lanjutin jgn lama2 ea…
hahaha,…so eun unnie gak cocok jadi ibu2 !!
hahahahahh ….
yahh … so eun gk pantes jdi ibu guru
gk cocok profesinya … jd d leceh kim bum kn
hahahahaha
luuuuccuuu …. keren
lanjutkan
wihhh ,, tTanggan 5 Kim bum ??? mau . . . *so’ Cute* 1 Apartmen ,, jg g Ppa .. . *pLetak ,, ngarep*
wahh lucu !!!!!!!!!! kkekekeekekekekkeek
cckcckck bumppa2,, kau eman bna2 murid yang teladan ya, ,,hahaha
penasran !!!!!!!!!!!!!!!!
keep fighting !!!!!!!!!!!
iihhhh . lucu deh cerita.a .. hhaa
aku suka aku suka .. hahah
wah , mereka tetanggaan .
penasaran deh ama crita selanjut.a .
part selajut.a jant lama-lama yh eonn .. hhe =D
hohoho..
critanya lucu.. Buruan ya part slanjutnya!!
Hahaha critax lucu,,,
so eun gg cocok jd ibu”…
LANJUTKAN
Waah .suka,suka lanjutiin .. Jangan lama2 yaa ..
Ceritanya bagus…
Lnjutin donk kak ceritanya ke part slnjutnya…:)
Ceritanya seru eonnie~ \(^▼^)/
Ga sabar nunggu lanjutannya~
ASAP yaa eonnie~
FF yg lain juga ditunggu loh lanjutannya~ author ngaret nih……*pletakkkkkkkk*
keren benget kak !!!
lanjutkan yakak !!!!!!!
weeleeeeeeeeeeeeeh,…………..
aq udah dikerumuni lalat neh,………..
lama bgets lanjutanx,…..kan pnasaran,….
plizzz, d cpetin donk !!!!! ok !!!!
Annyeonghaseo..
Ak readers bru d’sni..
Mianhae law komentx sakalian d’sni..
FFx Daebak smua..
Bhasax jga bgus..
Enak buat d’bca..
Trus critax susah d’tebak jdi bkin seru ama tambah semangat buat bca..
Hajiman..
Retno Eonni skarang lg sibuk y..
Soalx lum jga ngepost FF yg bru..
Tpi gkpapa..
Ak pasti bkalan nunggu..
HWAITING EONNI!
FF mu DAEBAK..^^
Aq benere ga sk cew lbh tua cow muda.inget still marry me..tp kl bumsso dimaafkanlah..ada chae won,kim joon jg,nah ilwoo mana?Hehe
Keren ret.,
ceritanya bagus. tapi. lanjutannya kok lama benget ya? jaangan lama2 doong. penasaran niiiihhh….
gak kebayang deh, Kim Bum yang jadi lebih muda dari So Eun
ceritanya bagusssssss….lain dari pada yg lain hehehehe
Keren,,
klo bayangi kim bum kyk gini jd meleleh..
Cool
walaupun aku bru baca FF ini
tapi aku suka so
bany angin aja”””””
kim bum jadi murid kimsoeun jadi guru
pasti sangat lcuu
Gag pantes kalo so eun jadi guru ! Masag nanti muridnya sama guru ? ? ? Tapi gag apa deh 🙂 salut aja 🙂 ceritanya bagus 🙂
Aigoo~ kasian so eon . . . Emang pendekny seberapa sih = =v
Sumpah…… Ngakak terus ∂ķΰ baca part Ĭηĭ ….
=))W̶̲̥̅̊α̩̩̩̩̥к̲̣̣̥ά̲̣̥k̶̲̥̅̊ɑ̣̣̝̇̇α̇̇̇α̩̩̩̩̥W̶̲̥̅̊α̇̇̇α̩̩̩̩̥k̶̲̥̅̊ɑ̣̣̝̇̇ά̲̣̥α̇̇̇W̶̲̥̅̊ɑ̣̣̝̇̇α̩̩̩̩̥к̲̣̣̥ά̲̣̥α̇̇̇=))
Lanjutttttt
Ceritanya seru..kim bum jd anak sma, so eun jd gurunya hmmm menarik
Seru…!!! ^¤^
Lucuuu… seruuu kayaknya…
Lucu crtany ksian so eun pdhl udh 25th tp msh di anggp anak sma hahaha
Daebak lnjut bca
hahaha kocak crita.a
emang iya sih sso tu mirip anak SMA soal.a diakan imut :3
debak
lanjuuut
jauh bgt perbedaan umurnya .-.
lucu lucu lucu so eun dikira masih anak SMA padahal dia udah umur 25 tahun,,, tapi emang sih so eun itu kayak masih muda aja walaupun umurnya segitu……
Wah ternyata kim bum tetanggaan ya sama so eun,,, dan kim bum nggak sopan banget panggil so eun dengan nama panggilannya aja
wkwkwk lucuuuu
sso jd guru dan bum muridnya haha
muka sso imutnya kebangetan, semua ngira dia anak sma haha
bum ga sopan wkwkwk
so eun kesel bngt tuh hahaha…
Ceritanya sepertinya akan seru. Kisah cinta antara guru n murid. ^^
Hehhh knp gak seumuran aja sihhh ???? Kan jd gimna gitu,tp seru juga sih soalnya jarang kan ff bumsso yg beda umurnya..
Terus gimana kelanjutannya trs knp so eun tanya” soal hyun joong? Jangan” so eun suka ya sama hyun joong? Yahh jangan dong..
disini diceritakan so eun eonni itu pacarnya kim hyung joong oppa
Bener kata kim bum,so eun nggak pantes dipanggil ibu2,pantesny dipanggil cagiya :-*
hahahaha baner jugakim bum oppa so eun eonni tak pantas di panggil dengan sebutan ibu, karena so eun eonni itu masih mudah, yang pantas itu dipanggil dengan sebutan “Chagiya”
Crtax bgusss,,, ,,
keren
haha
lcu tngkh bumsso dsni…kkk
Awal yang Bagus dan menarik, good job buat autor next part 👍