RetnoMyaniezasia Blog

Just another WordPress.com site

(OS) Lonely Love


Ini One Shotq yang kedua….
Tapi ceritanya sangat panjang.
Moga2 gak bosan ya bacanya….
Langsung aja deh!
^_____________^

‘Sebenarnya aku hanya kagum sama kamu. Lagipula sepertinya kita tidak mungkin bisa jadian. Kau kan tahu kalau aku sudah memiliki kekasih. Jadi, kita memang benar-benar tidak bisa jadian.’
Begitulah isi sms dari teman yang sudah akrab denganku. Dia pun menjawab pertanyaan jebakan dariku.
Ya. Sebuah pertanyaan jebakan namun bisa membuat hatiku kecewa. Sungguh aku benci dengannya. Semua ini karena ketidakjujurannya, setiap kali aku bertanya tentang kekasihnya. Selalu saja dia menjawab bahwa kekasihnya adalah diriku.
Aku tidak begitu percaya dirinya tidak memiliki kekasih. Aku memang mencurigainya, tetapi selalu saja dia anggap sebagai candaan. Aku sering dirayunya.
Aku pun hampir terbuai oleh kata-kata rayuannya walaupun aku tahu kita hanya saling bercanda. Meskipun begitu, kau telah membuatku salah paham lagi.
Memang kecewa, namun aku bersyukur karena telah cepat mengetahuinya sebelum terlambat.
Dia bukanlah orang pertama yang membuatku selalu salah paham dengan perasaannya. Namun tetap saja itu membuatku sangat kecewa.

*****

Namaku Kim So Eun. Aku adalah seorang mahasiswi di salah satu universitas swasta yang terkenal di daerahku. Ceritaku yang diatas bukanlah tentang orang lain melainkan tentang diriku.
Apakah kau tahu? Kalau aku sering disalahpahamkan dengan perasaanku. Awalnya aku mencari teman lelaki hanya untuk mengusir rasa sepiku.
Kenapa? Karena aku tidak pernah memiliki kekasih apalagi pacaran. Belum pernah sama sekali. Maka untuk mengusir kebosananku dan mencari suasana yang ramai.
Aku pun selalu mencoba jahil dengan teman lelaki yang aku incar. Memang dapat.
Aku pikir, perasaanku ini hanyalah perasaan biasa.
Namun aku sadar, bagaimanapun juga aku adalah seorang perempuan yang pasti selalu mudah berdebar-debar berada disampingnya. Sampai aku selalu mengira kalau dia pun juga menyukaiku. Tetapi semua itu hanyalah mimpi. Hanyalah fiktif. Tidak nyata.
Beberapa teman lelaki yang akrab denganku ternyata tidak menyukaiku dan juga sudah memiliki kekasih.
Aku pun berkali-kali menangis, berkali-kali sakit hati karenanya. Aku selalu bertanya-tanya dengan diriku. Kenapa setiap orang yang aku sukai pasti tidak memiliki perasaan yang sama denganku?
Bahkan ada yang sudah memiliki kekasih. Kenapa aku tidak diberi kesempatan untuk mendapatkan seseorang yang sehati denganku?
Walaupun ada seseorang yang menyukaiku, namun aku tidak menyukainya. Pastinya tidak mungkin bisa memaksakan perasaanku untuk menyukainya.
Aku terus bertanya-tanya kepada Tuhan.
Kapan aku akan bahagia dengan kehidupanku? Kenapa kehidupanku selalu penuh kesepian karena cinta? Kenapa kehidupanku selalu sedih karena cinta?

*****

”Kau sudah dapat kekasih?”tanyaku terkejut mendengar curhatan sahabatku, Yoon Ah melalui telepon.
”Tentu. Nanti kalau aku sudah pulang dari Jepang. Aku akan langsung memperkenalkanmu.”janjinya.
Aku pun hanya tersenyum senang mendengarnya. Yoon Ah memang sedang kuliah di Jepang. Kami bersahabat sejak SMA.
Kami dekat karena masalah yang sama, yaitu sepi akan cinta. Ya. Kadang aku juga masih tidak percaya bisa bersahabat dengannya yang begitu hebat.
Bagaimana tidak. Yoon Ah adalah seorang perempuan yang pintar, kaya, dan baik. Makanya setelah lulus SMA, dia langsung kuliah di Jepang.
Memang sedih berpisah dengannya. Tapi dia sudah berjanji akan selalu berhubungan denganku walaupun jaraknya begitu jauh.
Aku pun mengamati fotoku yang bersama Yoon Ah waktu SMA.

”Oh iya. Bagaimana denganmu? Apakah dia juga menyukaimu? Kau jadian dengan dia?”tanya Yoon Ah yang tidak sabaran.
Aku pun tersentak dengan pertanyaan Yoon Ah. Aku memang selalu menceritakan tentang perasaanku kepadanya. Aku pun terdiam sebentar.
”So Eun? Kau tidak apa-apa?” Yoon Ah cemas karena aku tidak langsung menjawabnya.
”Aku tidak apa-apa, Yoon Ah. Yah, seperti yang dulu lagi. Dia tidak menyukaiku. Dia hanya kagum denganku. Seperti yang aku curiga. Setelah memancingnya dengan pertanyaan jebakanku, rupanya dia mengakui kalau dia sudah memiliki kekasih.”jawabku dengan sedikit ketus.
Bukan kesal dengan Yoon Ah. Tetapi kesal dengan lelaki yang aku cerita tadi.
”Begitu ya. Yang sabar, ya. So Eun. Aku yakin kau pasti akan mendapatkan lelaki yang lebih baik untukmu.”ucap Yoon Ah.
”Terima kasih.”
Aku pun menutupkan percakapan teleponnya.
Karena aku tidak sanggup lagi untuk melanjutkan ceritaku. Aku hanya bisa menangis di kamar sendirian dengan lampu yang tidak terlalu terang itu.
Menahan rasa sakit hatiku yang telah kembali terbuka. Aku tidak tahu apa yang mesti lakukan? Sungguh rasanya aku ingin menjauh darinya.
Tetapi bagaimana caranya? Dia teman sekelasku. Rasanya tidak mungkin aku bisa pindah kelas sementara banyak temanku yang lain disana. Aku pun memutuskan. Aku tidak akan salah paham lagi dengan perasaanku.
Semua rayuan lelaki yang diucapkannya untukku, harus aku anggap adalah candaan sebagai teman. Tidak lebih. Aku tidak mau disakiti lagi.

*****

Kau tahu? Beberapa hari ini banyak kejadian yang aneh. Di kelasku, ada mahasiswa pindahan dari Jepang. Namanya adalah Kim Sang Bum.

Biasanya dipanggil Kim Bum. Karena ada urusan keluarga, dia beserta keluarganya pun terpaksa kembali ke Korea Selatan.
Dia sangat tampan, putih, baik, dan humoris pastinya. Aku pun mencoba menjahilinya. Rupanya dia anak yang asyik diajak bercanda.
Aku pun merasa sangat nyaman disampingnya.

*****

Walaupun aku dekat dengannya. Aku merasakan perasaanku yang aneh. Setelah lama berteman akrab dengannya, entah kenapa setiap kali aku bertemu dengannya.
Jantungku selalu berdebar-debar. Aku harus menepis semua dugaanku. Aku tidak ingin mengakui kalau ternyata aku menyukainya.
Walaupun aku belum tahu apakah dia memiliki kekasih atau tidak. Aku terus memusatkan pikiranku bahwa Kim Bum adalah teman akrabku.
Tidak lebih. Tuhanku, tolong hapuskan perasaan aneh ini! Aku tidak mau terus bermimpi indah yang berakhir kenyataan buruk.

*****

Perasaanku kini boleh lega. Ternyata dia belum memiliki kekasih! Berarti aku boleh menyukainya.
Tapi. Apakah dia menyukaiku? Atau justru dia menyukai orang lain? Pertanyaan-pertanyaanku kembali mengusik pikiran indahku.
Aku pun kembali depresi memikirkannya. Seandainya memang dia tidak menyukaiku, aku mesti patah hati lagi. Aku tidak mau itu.
Sampai kapan aku mempunyai kekasih? Aku merindukan seseorang yang bisa menemani kesepianku ini.

*****

”Apa! Kau akan segera pulang ke Korea?”teriakku tidak percaya. Hingga air yang aku minum pun muncrat tak karuan. Untungnya aku minum dikamarku.
”Iya. Begitu aku sampai ke Korea. Kita langsung ketemuan ya! Aku kangen sekali denganmu.”ucapnya dengan manja.
”Tentu dong. Tenang saja. Oh iya, jangan lupa perkenalkan kekasihmu.” Aku pun bercanda.
”Oh sip! Soal itu, tenang saja. Aku sudah bilang kepadanya. Dia mau kok.”
Aku pun terkejut, tidak sangka pertanyaan candaku pun jadi serius.
”Hah? Sungguh?”
”Tentu saja. Untuk apa aku bohong. Oh iya, bagaimana hubunganmu dengannya? Katanya kau sudah menemukan penggantinya.”tanya Yoon Ah.
Aku pun jadi lemas.
”Iya. Dia memang tidak memiliki kekasih.”
”Wah bagus dong! Berarti kau ada kesempatan untuk jadian dengannya.” Yoon Ah memotong perkataanku. Aku pun menjawabnya.
”Hhhh…. Iya, aku tahu. Tapi aku ragu.”
”Kenapa mesti ragu? Dia kan jomblo. Kau pun juga jomblo. Cocok kan.”
”Iya…. tapi aku….”
”Tapi kenapa? Ayo dong cerita.”
”Aku ragu. Apakah dia juga menyukaiku? Aku takutnya, kalau seandainya dia ternyata menyukai orang lain. Bukan aku.”
”So Eun… So Eun… Kau terlalu jauh memikirkannya. Aku yakin dia pasti menyukaimu. Kalau dia memang menyukai orang lain, pastinya dia juga akan cerita denganmu kan?”ujarnya dengan bijak.
Aku pun memikirkan sebentar.
”Iya, juga ya. Kau ada benarnya juga.”
”Hahaha…. So Eun… So Eun… makanya berpikirlah yang positif. Ya sudahlah, yang pastinya tunggu aku ya di Korea!”tegasnya lagi.
”Oke deh!” aku pun menyetujuinya.

*****

Hari yang cerah begitu mengikuti suasana hatiku. Karena Yoon Ah sudah sampai di Korea.
Namun kami belum bisa bertemu karena dia ada urusan. Walaupun begitu, aku sangat senang akan bertemu dengan sahabatku lagi.
Sudah lama sekali aku tidak bertemu dengannya. Aku harus pergi ke Toko Butik. Aku harus membelikan sesuatu untuknya.
Lampu lalu lintas pun berganti. Saatnya aku menyebrang jalan raya.
Aku memutarkan kepalaku untuk melihat Toko yang cocok. Langkahku pun terhenti.
Di jarak yang agak jauh itu, ada orang yang kusukai sedang mencium buket bunga di Toko bunga itu. Ya, si Kim Bum.

Aku tersenyum melihat ketampanannya. Apalagi sambil tersenyum mencium bunga yang dipegangnya.
Tetapi bunga itu untuk siapa? Mungkinkah untuk Ibunya. Atau untukku?
Aku pun menjitak kepalaku sendiri. Agar segera sadar dari bayangan harapan yang tidak jelas itu. Aku pun melambai tanganku dan memanggilnya.
Tapi suaraku tertahan memanggilnya dan tanganku jadi terpaku, berhenti melambainya.
Seorang perempuan yang sangat aku kenal, memanggilnya.
Mereka pun langsung berpelukan dan mencium pipi masing-masing. Hatiku sesak melihat Kim Bum menyerahkan buket bunga kepadanya.
Aku memegang dadaku, menahan rasa sakit hatiku yang kini terulang lagi. Aku juga berusaha menahan agar tidak menangis.
Namun sepertinya tidak bisa, butiran air mataku telah menetes dipipiku dengan cepat.

Aku pun segera membalikkan badanku dan membatalkan niatku untuk membeli sesuatu. Karena Yoon Ah sudah mendapatkannya.
Ya. Sebuah buket bunga dari Kim Bum. Pikiranku terus mengatakannya.
”Ternyata yang dimaksud kekasih Yoon Ah adalah Kim Bum.”
Rasa sakit hati pun sudah tidak bisa terbendung lagi. Aku pun langsung berlutut. Menangis sepuas-puasnya.
Kenapa sih? Setiap orang yang aku sukai pasti tidak sepihak denganku yaitu menyukaiku juga. Kenapa sih? Setiap orang yang aku sukai pasti sudah memiliki kekasih.
Rasa salah paham terulang lagi. Aku memang sangat tidak beruntung dalam percintaan ini.
Aku memang tidak pantas mendapatkan kekasih seperti Kim Bum. Aku terus menangis sampai dadaku sesak.
Tidak peduli dengan pandangan orang-orang yang melihatku. Yang aku tahu. Aku harus menangis.
Mengeluarkan rasa sakit hatiku. Aku kecewa kepada Kim Bum yang sudah berbohong denganku. Katanya tidak memiliki kekasih. Aku kecewa kepada sahabatku, Yoon Ah.
Yang pastinya aku sangat kecewa dengan diriku yang begitu mudah percaya dengan mimpi-mimpi indahku bersama Kim Bum.
Berharap mimpi indahku jadi kenyataan yang baik. Ternyata kenyataan yang aku dapat adalah kekecewaan dan sakit hati.

*****

Selama beberapa hari ini, aku terus menghindari Kim Bum. Aku tidak mau menjawab pertanyaan cemas dari Kim Bum.
Biarlah dia terus merasa bersalah. Ini akibatnya kalau dia sudah membohongiku tentang statusnya. Aku benar-benar benci dengannya.
Namun aku sadar. Aku tidak boleh sepenuhnya benci dengannya. Karena dia tidak tahu perasaanku yang sebenarnya.
Mungkin dia hanya menganggapku sebagai teman. Tidak lebih. Aku tidak boleh egois. Aku harus menerima kenyataan bahwa Kim Bum adalah kekasih Yoon Ah.
Lagipula mereka memang serasi. Yoon Ah yang cantik dan Kim Bum yang tampan. Mereka pun sama-sama pintar.
Aku memang tidak pantas disisinya. Sudahlah, aku tidak mau berharap lebih lagi dengannya.
Aku menyerah. Aku tidak ingin mengulangi kesalahpahaman lagi. Aku pun mulai menulis puisi tentang diriku dan dirinya.
Tidak bisakah aku berhenti
Terus mengharapkanmu yang tidak pasti
Selalu diawali kesalahpahaman
Selalu diakhiri rasa sakit hati

Tidak bisakah aku berhenti
Memikirkanmu yang tidak pasti
Selalu diawali khayalan yang indah
Selalu diakhiri kenyataan yang buruk

Tidak bisakah aku berhenti
Kejadian-kejadian yang aku inginkan
Selalu diawali fiksi yang menyenangkan
Selalu diakhiri fakta yang mengecewakan

Tidak bisakah aku berhenti
Selalu sakit hati dan kecewa yang aku dapat darimu

*****

Pintu rumahku di ketuk berkali-kali. Aku yang berada di dapur pun langsung berlari menuju pintu dan membukanya.
Aku pun terpaku melihat tamu yang datang.
”Yoon Ah.”panggilku.
Yoon Ah tersenyum sambil membawa beberapa plastik.
”Hai! Apa kabar, So Eun?” Yoon Ah langsung memelukku. Aku pun membalasnya.
“Baik. Bagaimana denganmu?”
“Ho-oh. Tentu saja. Lihatlah aku.” Yoon Ah memutarkan badannya.
”Aku selalu sehat dan ceria!”lanjutnya. Aku pun tertawa. Yoon Ah tidak begitu banyak berubah.
”Tapi kenapa mesti malam kau datang ke tempatku? Besok pagi kan kita bisa bertemu.”tanyaku setelah Yoon Ah masuk ke dalam rumahku.
”Tidak bisa. Hari ini aku sudah janji dengannya.”
”Janji?”
”Iya. Kekasihku.”
Aku pun kembali muram. Mesti bertemu dengan Kim Bum.
”Dan juga sepupuku.”lanjut Yoon Ah.
”Sepupu?”
”Iya. Aku ingin sekali memperkenalkannya kepadamu. Dia juga masih jomblo. Siapa tahu, kau dan dia bisa saling jatuh cinta.”ucapnya dengan penuh yakin. Aku pun tercengang mendengarnya.
”Apa maksudmu, Yoon Ah? Kau ingin menjodohkanku dengan dia?”
Yoon Ah mengangguk semangat.
”Jangan bercanda.”bantahku.
”Bercanda bagaimana. Dia sangat pantas untukmu. Dia tampan dan pintar. Tidak ketinggalan, setia dan komitmen. Dia itu kalau ada seorang gadis yang disukainya dan bakal jadi kekasihnya, dia akan setia. Sama sepertimu yang menginginkan seorang lelaki yang jujur dan setia.”
”Tapi……..”
”Tidak ada tapi-tapian. Kita sudah tidak ada waktu lagi untuk curhatan. Lebih baik, kau ganti pakaian dengan pakaian yang aku beli ini.”
Yoon Ah menyodorkan beberapa plastik kepadaku.
”Ayo-ayo. Cepat!” Yoon Ah mendorongku masuk ke dalam kamar.
Ya sudahlah. Aku hanya bisa pasrah saja.

*****

Kami pun telah tiba di sebuah taman. Aku melihat Yoon Ah sedikit bingung.
”Sebenarnya kita mau ketemuan dimana?”tanyaku.
Yoon Ah pun sedikit gugup.
”Sepertinya aku sudah agak lupa daerah ini. Karena aku terlalu lama berada di Jepang. Bersabarlah, So Eun. Aku janji dengannya untuk bertemu disini.”jawab Yoon Ah sambil mencari seseorang.
Hatiku berdegup kencang mendengarnya akan bertemu dengan Kim Bum, kekasihnya.
”Ah. Begini saja. Kau temui sepupuku dulu. Aku sudah menyuruhnya menunggu di kafe. Ini tempat kafenya. Kau tahu kan tempatnya?” Yoon Ah menyerahkan selembaran kertas kecil kepadaku.
”Iya. Aku tahu tempatnya.”jawabku setelah membaca nama kafe.
”Bagus. Kau pergi duluan saja. Nanti aku menyusul.”
”Baiklah.”

*****

Aku pun telah sampai di tempat yang dimaksud Yoon Ah tadi.
Hatiku berdebar gugup mengingat Yoon Ah berniat menjodohkanku dengan sepupunya. Aku mencari nomor meja yang tertera di kertas yang kupegang ini. Meja nomor 3.
Aku menemukannya. Seorang lelaki yang sedang duduk menunggu seseorang. Aku belum bisa melihat wajahnya.
Karena dia memunggungiku. Aku pun mendekatinya dengan perlahan. Aku juga mengumpulkan seluruh keberanianku untuk menyapanya.
Aku menepuk pundaknya.
”Maaf aku terlambat.” aku membuka suaraku yang pertama kalinya. Lelaki itu berdiri dan membalikkan badannya. Menunjukkan wajahnya.

Aku tercengang melihatnya.
”Kim Bum!” Aku terkejut.
Bukankah seharusnya yang aku temui adalah sepupunya Yoon Ah.
Tapi kenapa dia bisa ada disini? Kenapa dia tidak langsung menemui Yoon Ah yang sedang menunggunya? Aku jadi makin bingung.
”So Eun!” giliran Kim Bum yang begitu senang bertemu denganku karena belakangan ini aku memang sedang menghindarinya.
”A.. aku… sedang ada janji dengan seseorang disini.”ucapku. Aku berusaha tidak terus memikirkan yang tidak pasti.
”Disini?” tanya Kim Bum dengan heran.
”Ya. Sepupunya sahabatku.”
”Hah?”
Tiba-tiba Yoon Ah datang.
”So Eun!”teriaknya. Aku pun menengok kebelakang.

Aku melihat seorang lelaki yang tidak aku kenal disampingnya.
”Yoon Ah.”
”So Eun. Kenalkan ini Kim Bum, sepupuku yang aku maksud tadi.”
Hah? Sepupu. Berarti dia bukan kekasihnya Yoon Ah.
”Kim Bum. Ini Kim So Eun, sahabat yang paling aku sayangi.”
”Iya. Aku tahu.”
”Kau sudah tahu?”
Kim Bum mengangguk. Yoon Ah mengernyitkan dahinya.
”Jangan-jangan kalian sudah saling kenal?”
”Ya. Tentu saja. Kami satu kampus. Kami juga teman sekelas.”
Yoon Ah memandangku. Yoon Ah mendekat dan berbisik ditelingaku.
”So Eun. Apa Kim Bum yang kau maksud itu adalah dia?”tanyanya dengan pelan.
”Iya.”jawabku.
”Apa!? Betulkah itu? Aku kira Kim Bum yang lain.”seru Yoon Ah dengan suara pelannya.
”Tentu saja. Memangnya Kim Bum mana lagi.” Aku melihat Kim Bum sedang berbicara dengan lelaki yang ada disamping Yoon Ah tadi.
”Yoon Ah. Lelaki itu….”tanyaku sambil menunjukkannya.
”Oh iya, aku lupa.” Yoon Ah langsung menggandeng lengan lelaki itu dan memperkenalkannya.
”Kenalkan So Eun. Namanya Ki Bum. Dia kekasihku yang aku ceritakan tadi.”
Lagi-lagi aku tercengang mendengarnya. Rupanya aku sudah terlalu salah paham lagi.

*****

Suasana makan bersama masih agak canggung buatku. Walaupun Yoon Ah terus berceloteh dengan kekasihnya.
Aku masih tetap gugup dengan Kim Bum. Tiba-tiba Yoon Ah dan Ki Bum berdiri.
”Kami pergi ke suatu tempat. Tidak apa-apa kan kami tinggalkan kalian disini?”tanya Yoon Ah.
”Tentu saja.”jawab Kim Bum. Mereka pun pergi. Sekarang hanya aku dan Kim Bum.
”Aku tidak tahu kalau kau adalah sahabatnya Yoon Ah.”ucap Kim Bum membuka percakapan pertama kalinya.
”Oh.. aku juga tidak mengira kalau kau adalah sepupunya. Aku kira…..”
Aku pun menutup bibirku. Hampir saja keceplosan tentang Kim Bum adalah kekasihnya. Aku pun langsung menunuduk.
Kim Bum pun jadi heran.
”Kau kira apa?”
”Aku kira kau adalah teman akrabnya.”jawabku berbohong. Aku tidak ingin dia tahu kalau selama ini aku telah salah paham dengannya. Kim Bum pun mengangguk mengerti.
”So Eun. Dari dulu aku penasaran denganmu. Apa yang membuatmu selalu menghindariku? Apa salahku?”
Akhirnya Kim Bum pun menanyakannya. Aku pun langsung kebingungan mencari jawabannya.
Aku tidak ingin dia mengetahui alasanku yang keliru ini.
”So Eun. Kenapa kau tidak menjawab pertanyaanku?”
”Itu… aku…” Aku pun susah menjawab pertanyaannya. Yang bisa aku lakukan hanyalah terdiam dan menunduk.
”Baiklah. kalau kau tidak mau menjawabnya.” Kim Bum pun pasrah.
”Tetapi apa pun kesalahanku kepadamu. Aku mohon, kau jangan benci aku.”mohonnya. Aku pun tertegun mendengar perkataannya. Kini aku yang merasa bersalah dengannya.
”Tidak. Aku tidak membencimu. Aku hanya kesal saja. Apa yang membuatku kesal kepadamu itu hanyalah salah paham.”
”Salah paham? Salah paham bagaimana?”
”Itu… aku tidak bisa menjawabnya. Sudahlah. Tidak perlu dibahas lagi. Yang pasti sekarang aku sudah tidak kesal lagi denganmu.”
”Oh begitu. Syukurlah.” Kim Bum pun lega. Aku pun kembali terdiam.
Kim Bum kembali menatapku.
”So Eun.”panggilnya.
”Iya.”
”Apakah kita akan selalu berteman?”tanyanya. Aku pun mengernyitkan dahiku.
”Maksudmu?” Aku tidak mengerti maksud kata-katanya.
”Apa kita tidak merasakan sesuatu yang berbeda? Seperti perasaan.”
”Hah, perasaan?”
”Uhm…. apa kau menyukaiku?”ucap Kim Bum langsung.
Aduh! Untuk pertanyaan itu. Aku tidak boleh menjawab jujur.
Karena aku pernah mengalaminya. Aku menjawab jujur, tetapi nyatanya aku malah dipermainkan.
Tidak. Aku tidak boleh melakukan itu lagi. Aku harus gengsi. Aku masih punya harga diri.
”Menurutmu?” aku balik bertanya. Membiarkannya penasaran denganku. Kim Bum pun terdiam memikirkannya.
Aku tidak boleh menjawab perasaanku. Aku masih punya harga diri sebagai perempuan.
Aku tidak mau dipermainkan lagi yang ternyata hanya memancing perasaanku yang sebenarnya.
”Uhm… aku… mungkin selama ini kita berteman akrab. Tetapi untuk perasaanku. Aku….”
Kim Bum menggantungkan kata-katanya. Malah membuatku penasaran dengan jawabannya.
Seandainya ternyata dia benar tidak menyukaiku. Aku mesti menahan rasa sakit hatiku jika mendengar jawaban yang buruk.
Kalau bisa, jangan sampai aku menangis dihadapannya. Aku juga tidak mau terlalu berharap lagi dengannya.
Kim Bum pun melanjutkannya.
”Aku… aku sudah tidak bisa menahan perasaanku ini. Sebenarnya aku menyukaimu. Sejak kita pertama kali bertemu, aku bisa merasakan auramu yang penuh ceria. Kau yang selalu menjahiliku. Kau yang selalu peduli denganku. Seiring dengan waktu, ketika kau menghindariku. Aku jadi bingung dan sakit hati kau menjauhiku. Aku pikir aku melakukan kesalahan apa denganmu. Apakah kau membenciku? Aku terus bertanya-tanya dalam hatiku. Aku pun mengintropeksi diri. Aku sadar. Ternyata aku telah jatuh cinta denganmu. Aku tidak tahu kapan aku jatuh cinta. Aku tidak ingin kita menjauh. Aku tidak mau dibenci kau. Karena aku sangat menyayangimu.”
Aku terpaku diam mendengarnya.
Air mataku langsung menetes dipipiku. Aku menangis bukan karena kecewa. Aku menangis karena tidak percaya apa yang aku dengar.
Kim Bum menyukaiku!
”So Eun. Kau tidak apa-apa?” Kim Bum jadi panik melihatku menangis. Aku pun berusaha menghentikan tangisanku.
”Tidak apa-apa. Aku hanya terharu saja mendengar perkataanmu tadi. Tetapi apa kau serius menyukaiku? Atau jangan-jangan kau hanya bercanda?”tanyaku.
Iya! Siapa yang tahu? Aku memang tidak boleh terlalu terpancing dengan kata-katanya.
Siapa tahu dia hanya bercanda. Karena selama ini kami suka bercanda bahkan menyangkut perasaan.
”Tidak. Aku serius, So Eun. Apakah kau menyukaiku? Maukah kau jadi kekasihku?”ucapnya langsung.
Aku tertegun mendengarnya. Kini air mataku menetes lebih banyak dari yang tadi.
Aku pun menangis sebelum menjawabnya.
”So Eun. Kau tidak apa-apa?” Kim Bum pun makin panik.
Aku tidak bisa menjawabnya sekarang. Aku harus menenangkan perasaanku yang terlalu bahagia ini.
Menahan tangisanku. Ini tidak mimpi kan? Kalau ternyata dia sehati dengan perasaanku.
Apakah memang dia yang akan menjadi kekasihku? Aku benar-benar tidak menduganya.
Aku malah terus menangis. Menangis bahagia.

*****

Kami pun berjalan di taman sambil ditemani rembulan dan bintang-bintang yang menghiasi langit hitam.
Membuat suasana malam tampak indah. Walaupun udaranya dingin.
Namun aku tidak merasakannya. Karena hatiku terlalu gembira.
Kim Bum pun tersenyum kepadaku. Aku pun juga begitu.
”Terima kasih, So Eun. Kau mau jadi kekasihku.”ucapnya.
Aku pun menunduk malu mendengarnya.

Iya. Aku menerimanya. Karena aku juga menyukainya. Akhirnya aku pun mendapatkan kekasih pertamaku.
Kim Bum pun menggandeng tanganku. Aku langsung menatapnya.
Ini pertama kalinya aku bergandengan dengan kekasihku. Kim Bum tersenyum lagi. Aku menunduk lagi.
Membiarkan tanganku menyatu dengan tangannya yang hangat.
Kini aku punya harapan lagi.
’Tuhan, jika dia adalah jodohku. Langgengkanlah hubungan kami sampai kepernikahan. Akan selalu bersama selamanya sampai akhir hayat.’
Itulah doa harapanku.

*****

10 tahun adalah waktu yang lama.
Aku tidak menyangka akan berakhir seperti ini. Aku merasa ini hanya seperti mimpi.
Aku terus memandangi foto yang aku pegang ini. Benarkah ini diriku? Bersama seseorang yang kucintai ini.
Tiba-tiba ada yang memelukku dari belakang. Aku pun menolehnya.
”Sayang. Apa yang sedang kau lihat?”tanya Kim Bum sambil memegang foto dari tanganku.

”Foto pernikahan?”
”Iya. Aku tidak menyangka kalau kita telah menikah.”
”Tentu saja. Karena kita saling mencintai. Sayang, aku lapar. Masaklah sesuatu untukku. Kau kan istriku yang paling cantik.”rayunya.
Aku hanya tersenyum. Sudah biasa mendengarnya.
Iya. Tuhan telah mengabulkan permohonanku.
Kini kami sudah menikah empat tahun yang lalu dan memiliki 2 anak yang begitu lincah.
”Baiklah.” Aku pun meletakkan foto pernikahan di tempat yang semula.
Kim Bum langsung menggendongku. Dia memang tidak sabaran. Kami pun langsung menuju ke dapur.
Aku terus menatap suamiku yang tercinta ini. Aku masih tidak percaya.
Kim Bum adalah kekasih pertama dan terakhirku. Kim Bum adalah cinta pertama dan terakhirku.
Aku berharap kami benar-benar bisa bersama dan terus mencintai sampai akhir hayat. Aku menoleh lagi.
Melihat foto pernikahanku yang tergantung di dinding ruang tamu.

THE END….

Mohon komentarnya yah…..
^______________^

44 responses to “(OS) Lonely Love

  1. erna Oktober 3, 2010 pukul 6:21 am

    i like,,,,pokokx top markotop deh….crtx.Q tnggu os selnjtx.

  2. SoEul Anjany November 20, 2010 pukul 6:42 am

    hahahahahah,kok os-nya cuman satu sich bikin os lg dog !!!!
    eh blog ini cuman buat Busso-kan ????????
    hahahahha,tenang aja aku suka kok sm os ntay hanks ya buat yg bikin os ini !!!!! hati ini aku lg pata hati tapi baca os ini aku jadi terhibur thanks banfet yah !!!!!!!

  3. Sary ajow November 30, 2010 pukul 8:19 am

    Laik diz…bwt lg os dunk..pkirQ retn0 jag0 yg bumsso versi mistik,yg r0man keren k0q..

  4. shavira putri Desember 15, 2010 pukul 4:05 am

    bagus bgt..
    keren kak..
    aku terharu bacanya..

  5. rizkyapratiwi Februari 6, 2011 pukul 7:56 am

    weshhh ,,,, keren

    happy ending story ..

    i really like it

    kim bum nikah sm so eun
    yeeeaaahhhh

  6. rosiyani April 27, 2011 pukul 2:59 pm

    mantap. i like it,hho..
    wuaaa mengharukan kisahnya. hihi…

  7. dhia Mei 23, 2011 pukul 9:11 am

    aaaahhh… aku suka cerita yang kayak gini.. suka banget!

  8. VayTeuKey Juni 6, 2011 pukul 8:24 am

    wow keren crta ny.
    jujur, curcol dkit.
    ni cerita nyindir aq bgt. brasa jd tkoh utama. aq jg lum pernah yg nama x pcran. mudah2an nasibku sberuntng so eun. dpet cwok yg bs merimaku apa ada x.

  9. amniminry Agustus 22, 2011 pukul 3:17 am

    woah~ akhirnya mereka bersatu. kkkk~
    keren kak OS-nya 😀

  10. meilani September 27, 2011 pukul 10:02 pm

    kalo emang jodoh tidak akan lari kemana.
    kadang perasaan cinta itu memang anehhhhh

  11. choding0330 Maret 3, 2012 pukul 1:52 pm

    kk~ bener tuh yg dialamin so eun. bikin sakit hati ._.

    tapi, untung so eun ketemu kim bum
    dan jadilah mereka bersatu XD

  12. Yulie bumiesangelsforever^ Mei 20, 2012 pukul 7:22 am

    Wahhhh eoonie Q g’ tw lw d sni ad ff mu yg lain….
    Wuaaa snegg n bca n,wlaupun Q tlat tpi yuly sneeeggg bggetttt bca…..smga jdi knytaan AMIEN……

  13. vani Juli 28, 2012 pukul 12:55 am

    eooni, ru tw,,,
    kerennnnnn, bumsso, diertemukan untuk d satukan mesti trjdi kslahpahamanan, hehe msti prasangka baik dl

  14. fia Agustus 28, 2012 pukul 9:05 am

    ceritanya so sweet bgt……

  15. Chachicha Oktober 11, 2012 pukul 2:23 pm

    Keren author. .
    Aku bngung hrus komen apa. .

  16. Leny Tytanya Oktober 29, 2012 pukul 3:03 pm

    kereennn~~~~~~~~!!!!!!!!!!!!!

  17. dedekartika November 19, 2012 pukul 8:46 pm

    os.ini benar2 kerenn
    moga2 aja bumsso jdi nikah beneran…amien..

  18. serly Januari 7, 2013 pukul 6:34 pm

    Keren..hha
    Happy ending nih..
    Itu brti sso emg cm utk bum seorg mkny dr dlu dy ƍªƙ dpt kekasih

  19. erika Maret 31, 2013 pukul 4:45 pm

    hallo, author salam kenal qu reader bru…
    wah….. qu suka nh os, lg bosen2 ga ada kerjaan, liat2 ff kim so eun eonnie dari hp eh nemu nh blog 🙂
    wduh kyanya qu tlat bca nh, soalnya udah bnyak bnget ni ff 🙂
    author qu numpang bca y 🙂

  20. retret Mei 31, 2013 pukul 11:49 pm

    Hemmmm….soooo sweeeeett…seandainya jadi kenyataan…
    #ngareeeepp bgt mereka jd couple 😉

  21. man/juliana Juli 2, 2013 pukul 10:52 am

    mantaf..cerita so sedikit banyaknya sama sepertiku tapi orang yang akan menjadi pasangan ku masih belum ku temukan ( jd curhat plakk) BumSso aku senang banget mereka jadi couple dalam dunia nyata…. gumawoyo thor buat cerita Bumssonya..kalau boleh buat yang banyak ya ditunggu

  22. chiie Juli 9, 2013 pukul 11:00 pm

    so sweet….
    simple tp bagus…

  23. Nanda Juli 20, 2013 pukul 11:39 am

    Critanya Top bgt,,membacanya aq serasa bercermin,,Kisah awalnya sama sepertiku,smoga suatu hari nanti,aq pun mempunyai ending yang sama dg FF ini,,Amin

    #Knpjdcurhat akunya?hehehe

  24. vonnysumali Juli 29, 2013 pukul 1:06 pm

    bagus, sweet. mbak masih aktif??? kapan sambungan sequel yang masih gantung??? ditunggu ya karya2 nya

  25. Zaily September 20, 2013 pukul 4:50 pm

    Critany bgus . . .
    Ksian KSE awal2ny sllu mrskan cnt brtpuk sblh tngan, tp akhrny dia brtmu dg KB n mrka slng mncntai
    Happy ending deh . . .
    Daebak eon:-)

  26. Dwi_park@yahoo.com Januari 13, 2014 pukul 7:26 am

    uaaah.. daebak.. aku suka ff nya. 🙂

  27. RANI April 1, 2014 pukul 1:39 am

    wah ff-nya bener-bener bagus deh dan top banget 🙂

    Happy ending juga, karna kim bum nikah sama so eun………..

    Ditunggu os dan karya-karya yang lainnya lagi 😉

  28. tyas27 April 10, 2014 pukul 2:45 pm

    uwahh sosweet^^ ada beberapa moment yg sama kek aku:’D haha

  29. ainami September 8, 2014 pukul 10:04 am

    oh my God so sweet…. bum adalah cinta pertama dan terakhir, kekasih pertama dan terakhir… dan jd suami…

    yah setelah liku2 kisah cinta yg dialami sso akhirnya dpt yg the best kekeke~~~

  30. Permata Sari September 24, 2014 pukul 3:11 pm

    Bagus nya ff ini..aq jd kepikiran si dy…ternyata aq merindukan dy..hehehe

  31. vinnie (soeulmates) Oktober 11, 2014 pukul 3:53 pm

    sso kerjaanya salah paham mulu ke kim bum…
    tapi kereeenn…..

  32. Safitri Januari 9, 2015 pukul 7:05 pm

    ceritanya berasa late love gitu yaaa tapi entah kenapa judulnya lonely love.. well ceritanya lagilagi klasik tapi pas bagus dapet intinyaaa sukses min 🙂

  33. tututwulanandayani Februari 26, 2015 pukul 3:28 am

    Wah eon keren,, 😀 aq suka ff y bagus bngt cinta pertama menjadi cinta trakhir sungguh mengaharukan 😥 eon ttep berkarya y d’tunggu ff lainnya
    gomawo eon 😉

  34. Humairah Khairani Desember 8, 2015 pukul 8:10 pm

    hua,,, akhiirnya hpy ending,, kisah y hampir mrip denganku… hehehee..curhat colongan, q suka ff ini
    q tunggu karya2 baru author 🙂

  35. nanda Maret 9, 2016 pukul 4:02 am

    waw…cnta mrk bg2 kuat…huftzz untg z tu hylah slh phm…kkk
    mga lnggeng nee…;)

  36. Desi Mei 27, 2019 pukul 9:27 am

    Suka suka buah kesabaran so eun. Berarti kim beom soulmate mu so eun

Tinggalkan Balasan ke amniminry Batalkan balasan