RetnoMyaniezasia Blog

Just another WordPress.com site

FANCIFUL [PART 2]


WARNING:

FF ini murni q buat dengan khayalan ala korea, bukan dari drama korea. FF gaje ini adalah hasil kolaborasi dengan temanku, dimana temanku ini yang memberi ide tentang EunHae sedangkan q tentang Bumsso. So, FF ini tidak 100% mengandung yaoi. Hehehe…. XD. FF ini juga terkadang mengandung semi NC (?), jadi lebih cocok dibaca untuk diatas 16 tahun, jika ada yang nekat, kami tidak akan bertanggung jawab. Syukur-syukur kami tidak jadi memprotect FF ini. Satu lagi, dengan hasil diskusi bersama temanku maka diputuskan  jika banyak yang komen tentang FF ini. Insya allah akan kami lanjutkan part-partnya. Minimal 10 komen, akan kami posting lanjutan partnya. Happy Reading!?

 

FANCIFUL [PART 2]

 

Malam masih menyelimuti suasana yang menegangkan di rumah yang sederhana itu. Terlihat sepasang paruh baya memandang langit malam. Memikirkan masa lalu yang penuh romantis namun terlihat tatapan sendu.

“Bagaimana nasib anak-anak kita, Ayah? Aku harap mereka bahagia dengan calon tunangan mereka.”ujar Ibu menggenggam erat tangan suaminya. Mencari kehangatan ditengah suasana yang dingin. Suaminya mengangguk. Tidak berniat mengalihkan pandangan ke istrinya karena bintang dilangit terlalu cantik untuk dilewatkan.

“Semoga saja. Tetapi Sayangku, aku sungguh heran. Bagaimana kau bisa menjodohkan Hyuk Jae dengan lelaki itu? Apa kau berniat membuatnya menjadi gay?”

Istrinya menghembuskan nafasnya. Rasanya ada beban di pikirannya.

“Aku tidak tahu. Karena dia yang sendiri yang menginginkannya. Lagipula aku lupa kalau anaknya itu lelaki, namun anehnya dia tidak keberatan dengan perjodohan itu.”

Suaminya mengangguk mengerti, “Seandainya kita tidak mengalami kesulitan ekonomi seperti ini. Mereka tidak perlu dikorbankan. Terutama Hyuk Jae, kelihatannya Hyuk Jae sudah memiliki gadis yang disukai….”

“Tapi mau bagaimana lagi. Jika aku menolaknya, dia tidak akan mau membantuku. Benar-benar sahabat yang tidak ikhlas.”

Suaminya menepuk kepala istrinya dengan lembut. Terlihat istrinya ingin menangis, merasa bersalah dengan Hyuk Jae mendapatkan tunangan lelaki.

“Lagipula ini keinginan anaknya sendiri.”lanjutnya. Sekali lagi, suaminya mengangguk maklum.

*****

So Eun terus memutar kenop yang dari tadi dikunci. Dia benar-benar ingin keluar dari kamar yang berbahaya itu. Bagaimana tidak bahaya? Kim Bum membawanya ke kamar yang terlihat hanya untuk pasangan. Kasur hanya satu, tidak ada kasur lain. So Eun takut dirinya akan diperkosa lagi olehnya. Apalagi Kim Bum sedang mandi, menambah insting berbahayanya.

“Aish! Dimana Kim Bum menyimpan kunci itu? Lewat jendela? Gila! Aku tidak mau mati meloncat dari lantai 15.”

So Eun benar-benar frustasi. Kalau saja dia tidak memergoki Kim Bum yang sedang tawuran dengan siswa lain, So Eun pasti senang dijodohkan oleh lelaki yang sangat dikaguminya. Tetapi…. Sekarang benar-benar terlambat!

‘Cklek!’

So Eun membeku. Ia menelan ludah mendengar pintu kamar mandi terbuka. Artinya Kim Bum selesai mandi. So Eun tidak berniat membalikkan tubuhnya. Tangannya masih setia memegang kenop pintu tersebut.

“Kenapa kau terus berdiri disitu, So Eun? Berniat kaburkah?”

So Eun tidak menjawab mendengar suaranya. Tiba-tiba pundaknya disentuh dan memaksanya berbalik menghadap Kim Bum yang sudah berdiri. Mata So Eun langsung menutup karena malu. Kim Bum hanya memakai handuk menutupi bagian bawah sedangkan dia bertelanjang dada. Sepertinya keperawanan So Eun sedang terancam. Kim Bum menyeringai melihat ekspresinya. Menarik.

“Kenapa kau menutup matamu? Biasanya para gadis sangat suka melihat dadaku yang telanjang ini.”

So Eun menggeleng cepat. Perkataan Kim Bum akan membuatnya berpikir ke hal-hal yang….. mesum. Dadanya yang bidang dan ber ABS, jujur So Eun begitu mengaguminya. Jantungnya berdetak cepat. Kenapa lelaki yang sangat disukainya kini begitu mesum? Tidak sesuai dengan kelakukannya sehari-hari di sekolah. Apakah ini merupakan kepribadian aslinya?

So Eun segera membuka matanya begitu merasakan sesuatu yang basah menempel di bibirnya. Kim Bum menciumnya! So Eun ingin melepaskan ciuman itu namun tangan Kim Bum yang terus menekan tengkuknya untuk memperdalam ciumannya. Ciuman yang awalnya lembut, lama-lama menjadi ciuman yang menuntut dan kasar. Memaksa bibir So Eun terbuka untuk memasukkan lidahnya. Berusaha melumatnya seolah bibir So Eun yang begitu manis.

‘SREKK!’

Insting So Eun hampir tepat, kini kerah bajunya di tarik paksa ke samping memperlihatkan jenjang lehernya yang mulus dan ciumannya pun berpindah ke lehernya. Sontak, So Eun langsung menendang perutnya dengan lututnya. Berhasil. Kim Bum melepaskan ciumannya dan terdorong ke belakang sambil memegang perutnya.

“Apa yang sedang kau lakukan?!”seru So Eun benar-benar panic. Ia menarik kerahnya menutupi lehernya yang sudah diberi kissmark. Nafasnya tidak teratur karena terkejut. Kim Bum malah tersenyum mesum.

“Melanjutkan apa yang tertunda kemarin.”

“Apa?”

Kim Bum langsung menarik tangan So Eun dan mendorongnya ke kasur. Lalu menindihnya yang mulai berontak. Kim Bum mengunci pergerakan So Eun dan menyerang lehernya. So Eun berteriak namun tidak digubrisnya. Kim Bum malah senang dengan keberontakannya, memberinya tantangan untuk menaklukkan gadis dihadapannya. Kim Bum merobek gaun atas So Eun sehingga terlihat bra hitam yang dipakainya.

Hell! So Eun benar-benar akan diperkosa.

*****

Hyuk Jae ingin memukul Dong Hae, namun tangannya berhasil ditahannya.

“Lepaskan tanganku!?”teriaknya yang masih emosi. Dengan patuh, Dong Hae melepaskan tangan Hyuk Jae. Hyuk Jae terpaksa duduk disofa sambil memegang pergelangan tangannya. Dong Hae mencengkram tangannya begitu kuat. Dong Hae yang ikut duduk berhadapan dengan Hyuk Jae pun menatap tajam. Membuat Hyuk Jae tidak nyaman. Benar-benar tidak disangka, tunangannya adalah seorang lelaki? Apakah Ibunya berniat dirinya menjadi gay? Yang benar saja, padahal Hyuk Jae sudah memiliki gadis yang disukainya. Yang pasti Hyuk Jae masih normal.

“Apa kau mengenal Lee So Ra?”

Suara itu membuyarkan lamunan Hyuk Jae. Ia menatap bingung mendengar pertanyaan Dong Hae. Lee So Ra?

“Bagaimana kau bisa tahu nama kakakku?”

Hyuk Jae memang memiliki Kakak kandung yang bernama Lee So Ra. Hubungannya dengan So Eun merupakan saudara tiri karena Ibunya menikah dengan Ayah So Eun. Sedangkan Lee So Ra, kakaknya ikut dengan Ayah kandungnya yang sudah bercerai dengan Ibunya. Membuatnya tidak bisa bertemu dengan kakak tercintanya selama 7 tahun.

“Apa kau tahu dimana Kakakku?”tanya Hyuk Jae lagi. Sepertinya dia mendapat pencerahan untuk menemukan Kakakknya yang tiba-tiba menghilang. Bahkan saat dia ingin menemui Ayah kandungnya, sayang Ayahnya meninggal karena kanker.

“Seharusnya aku yang bertanya seperti itu.”

Hyuk Jae mengerutkan keningnya.

“Aku juga sedang mencarinya. Mencari kekasihku.”

*****

So Eun berusaha mengatur nafasnya, sesekali mengusap air matanya. Hampir saja dia diperkosa jika dia tidak menemukan vas bunga dan memukulnya. Iya, kini Kim Bum pingsan disampingnya karena So Eun memukul kepalanya dengan vas. Setidaknya keperawanannya masih selamat. So Eun tidak rela keperawanannya direnggut paksa sebelum menikah. Dia sudah memiliki prinsip. So Eun segera turun dari kasur, buru-buru menarik gaunnya menutup tubuhnya yang terbuka. Segera matanya mencari kunci pintu, tidak butuh waktu lama dia menemukan kunci yang terletak di jas yang tergeletak di sofa. Dia hampir saja melupakan tas pentingnya. Untuk kopernya, So Eun tidak mau pusing memikirkannya. Yang penting dia harus keluar dari kamar yang berbahaya itu. Dia harus mencari Kakaknya yang dibawa lelaki yang katanya adalah tunangan Hyuk Jae. Tunangan Hyuk Jae lelaki? So Eun bingung, apakah Hyuk Jae memiliki kelainan?

*****

“Tujuanku menerima perjodohan ini adalah karena kau sangat mirip dengan So Ra. Aku pikir kau ada hubungannya dengan So Ra. Ternyata benar dugaanku, kau adalah adiknya So Ra.”

Hyuk Jae masih terdiam di sofa. Berniat mendengar ceritanya. Dong Hae berdiri, pindah ke sofa dan duduk disamping Hyuk Jae. Dia menatap wajah Hyuk Jae dengan dalam. Mengingatnya dengan So Ra yang sudah lama dirindukannya selama 5 tahun. Bagai terhipnotis, Dong Hae menyentuh pipi Hyuk Jae. Halus seperti kulit So Ra. Wajahnya semakin mendekati wajah Hyuk Jae. Berpikir Dong Hae hendak menciumnya, refleks Hyuk Jae mendorong dada Dong Hae dan berdiri menjauhinya.

“Apa yang kau lakukan?”

Dong Hae tidak peduli dengan tatapan emosinya. Dong Hae tertawa sinis. Dia membiarkan Hyuk Jae keluar dari kamarnya. Dong Hae merebahkan tubuhnya di sofa dan mengambil nafasnya. Kemudian menatap langit kamar.

“Dimana lagi aku harus mencari jenazahmu, So Ra?”

*****

So Eun berlari menyusuri lorong hotel itu, ia benar-benar cemas. Jika Kim Bum memiliki sifat mesum seperti itu apakah tunangan Hyuk Jae yang mengaku namanya Lee Dong Hae itu memiliki sifat yang sama? Walau bagaimana juga dia tidak rela Kakak tercintanya jadi gay, apa lagi Hyuk Jae sudah memiliki gadis yang disukainya.

“Aish! Dimana kamar Kakak itu?”kesal So Eun yang sudah beberapa menit mencarinya masih tidak ketemu. Padahal dia harus segera kabur dari hotel sebelum Kim Bum sadar dan memanggil polisi karena penganiayaan.

‘DUK!’

Kepala So Eun yang tertunduk pun menabrak seseorang membuat tubuh So Eun sedikit oleng dan hampir saja dia terjatuh jika tidak ditahan oleh lelaki dihadapannya.

“Kau baik-baik saja, So Eun?”

So Eun yang mengenal suara itu segera mendongakkan kepalanya. So Eun langsung memeluk Hyuk Jae.

“Kakak! Akhirnya aku menemukanmu.”

So Eun hampir menangis karena bisa bertemu dengannya. Hyuk Jae merasa sedikit aneh dengan kelakuan So Eun tadi.

“Ada apa, So Eun? Kau baik-baik sa… Hei, kenapa dengan lehermu?”

Hyuk Jae bisa melihat jelas kissmark di leher adik tercintanya. So Eun segera menutup leher dengan tangan kanannya.

“Sudahlah, Kak Hyuk Jae. Ayo kita pulang! Aku tidak mau berada disini lebih lama lagi.”

“Aku juga. Ayo, kita segera pergi dan mari kita tanyakan maksud ORANG TUA kita tentang perjodohan yang sangat aneh ini.”desis Hyuk Jae sambil menggenggam tangan So Eun. So Eun yang ditarik lembut itu hanya mengangguk setuju.

*****

Pria yang masih memakai jas hitam dengan rapihnya itu duduk memerhatikan sosok lelaki yang sibuk menekan kepalanya. Terlihat lelaki masih meringis kesakitan karena luka dikepalanya. Untungnya tidak banyak mengeluarkan darah.

“Aku pikir kau tidak serius menerima perjodohan ini, Kim Bum?”ucapnya sambil menghisapkan rokok yang ada ditangannya. Berusaha menghilangkan rasa stresnya.

“Diamlah kau, Dong Hae!”kesal Kim Bum.

Kim Bum sungguh tidak menyangka, niatnya memperkosa So Eun malah disambut vas bunga. Untung rasa sakit itu tidak seberapa parah. Lebih sakit dipukul tongkat besi daripada vas bunga kecil. Pria yang dipanggilnya itu terkekeh lucu. Biasanya jika Kim Bum memperkosa seorang gadis, dia bisa menahan keberontakannya. Namun kali ini benar-benar sedikit diluar dugaan, So Eun cukup pintar untuk melindungi dirinya sendiri dari sepupunya yang playboy.

“Dan kau sendiri… Bukankah kau yang lebih aneh? Kalau kau hanya ingin menanyakan keberadaannya kenapa kau menerima perjodohan itu? Apa kau berniat ingin menjadi gay, eoh?”

Dong Hae mematikan rokoknya lalu dia pindah posisi ke kasur dan terbaring di samping Kim Bum. Memejamkan matanya sebentar lalu dia menjawab.

“Ternyata dia memang adiknya, Kim Bum. Kau lupa kalau So Ra sudah tidak disamping aku. Melihat bola matanya yang sangat mirip dengan So Ra membuatku ingin memilikinya. Mungkinkah So Ra mengirimkan adiknya sebagai pengganti dirinya?”

Kim Bum memutar bola matanya mendengar perkataannya yang terkesan dramatis. Dulu Dong Hae begitu menginginkan So Ra, dan kini ia mengincar adiknya. Obsesi kah?

“Walaupun aku harus menjadi gay untuk mendapatkannya, aku tidak peduli. Selama aku belum menemukan jenazah So Ra yang menghilang 5 tahun yang lalu. Aku harus menikahi Hyuk Jae.”lanjutnya.

“Kau yakin So Ra sudah meninggal? Bukankah dulu kau begitu yakin bahwa So Ra masih hidup. Kenapa sekarang kau jadi percaya jika So Ra benar-benar meninggal?”

Kim Bum cukup heran dengan yang satu ini. Dong Hae yang mendengarnya pun tersenyum sinis.

“Dulu ya? Entahlah, mungkin aku sudah terlalu lelah mengharapkannya hidup. Seharusnya dia tidak pergi dari sisiku.”

Kim Bum tertawa sinis, “Bagaimana dia tidak pergi darimu. Mungkin dia mulai takut dengan obsesi cintamu terhadapnya.”sindirnya.

“Memangnya kau tidak?” perkataan Dong Hae membuat Kim Bum terdiam. Dia tahu arah pembicaraan ini.

“Bukankah kau juga sama denganku? Kau juga masih mengharapkannya kan? Kenapa kau malah tiba-tiba menerima perjodohan ini dengan gadis yang bernama… err.. Kim So Eun?”

Tiba-tiba Kim Bum tertawa. Tertawa konyol. Dong Hae hanya menggeleng, rasanya dia tahu jawaban Kim Bum.

“Apa kau lupa, aku adalah playboy. Selagi menunggunya, aku rasa bermain-main dengan So Eun itu tidak ada salahnya. Kau tahu sendiri, aku hanya tertarik dengan tubuhnya.”

Sudah diduganya, So Eun begitu kasihan mendapat calon suami yang akan mempermainkan hatinya. Begitu yang dipikir Dong Hae.

“Hati-hati, Kim Bum. Pernikahan itu sakral. Cepat atau lambat, kau akan jatuh cinta dengan So Eun dan melupakannya.”

Perkataan itu sukses membuat Kim Bum tidak menjawabnya. Memilih diam.

*****

Hyuk Jae membuka pintu rumah dengan keras. Tidak peduli dengan kerusakan pintu tersebut. Hanya satu hal yang ada dipikirannya. Ia harus segera menanyakan kepada Ayah dan Ibunya.

“Ayah! Ibu!” Mata Hyuk Jae terus memutar. Mencari keberadaan orang tuanya yang entah kenapa kini sulit ditemukannya. So Eun yang berada disampingnya pun ikut membantu.

“Kemana mereka?”tanya So Eun. Hyuk Jae hanya mengangkat bahunya. Menandakan dia tidak tahu.

‘PRANG!’

Suara pecahan berasal dari lantai dua itu membuat mereka terkejut. Mereka saling pandang. Mungkinkah orang tuanya ada dilantai dua? Tanpa membuang waktu mereka segera naik tangga menuju ke arah sumber suara itu. Saat membuka pintu, mereka tercengang melihat kondisi kamar orang tuanya. Sangat berantakan. Terlihat Ayahnya sedang berusaha menenangi Ibunya.

“Sudahlah, Sayang. Kau jangan menangis lagi.”bujuk sang Ayah padahal ia juga hampir menangis.

“Apa mereka tidak bisa memberi kita waktu untuk mencari uang? Kenapa mereka harus memaksa kita hari ini untuk keluar dari rumah ini?”ucap sang Ibu sedikit berteriak.

Hyuk Jae dan So Eun hendak menanyakannya pun mengurungkan niatnya.

“Sudahlah. Bukankah kita sudah menyetujui perjodohan itu. Aku yakin mereka akan mau membantu kita. Jika mereka menikah, kita tidak perlu repot-repot memikirkan masa depan mereka. Kita tidak mau melihat anak kita hidup dalam kemiskinan kan?”

Wanita itu mengangguk sesenggukan, berusaha mengendalikan tangisannya. Ia memeluk suaminya dengan erat. Ia yakin keputusan yang diambil bersama itu tidak salah. Setidaknya kehidupan So Eun dan Hyuk Jae yang masih muda tetap terjamin masa depannya di tangan mereka.

Hyuk Jae menutup pintu kamar dengan pelan. Sepertinya mereka sudah menemukan jawaban dari pertanyaan mereka. Tangan kanannya menggenggam erat tangan So Eun yang sedikit bergetar menahan rasa ingin menangis.

“Kakak… Benarkah yang dikatakan Ayah dan Ibu? Kita.. kita akan segera miskin?”

Hyuk Jae tidak menjawabnya. Ia malah menarik So Eun untuk mengikutinya ke bawah. Keluar dari rumah.

*****

Hujan. Seolah menemani kesedihan mereka. Mereka masih bergandeng tangan. Terus berjalan tanpa mempedulikan pakaian mereka yang sudah basah kuyup. Tiba-tiba langkah mereka berhenti. Tidak. Lebih tepatnya lelaki itu yang berhenti.

“Kenapa berhenti, Kak?”tanya So Eun heran. Ia mengikuti tatapan mata Hyuk Jae yang melurus. So Eun tersenyum. Rasanya dia tahu alasan Hyuk Jae berhenti. Mereka berhenti tepat didepan rumah sederhana. Tangan kanan Hyuk Jae terangkat meski gemetar karena dingin. Dia mengetok perlahan sehingga pemilik rumah sederhana itu membuka pintu dan menampakkan dirinya. Seorang gadis yang sangat terkejut melihat mereka yang sangat dikenalinya.

“Hyuk Jae… So Eun!?”

Mendengar namanya dipanggil, Hyuk Jae tersenyum getir. Menatap wajah cantiknya. Gadis yang sangat disukainya.

“Lee Se Na.”

*****

Se Na menaruhkan kedua gelas berisi teh hangat di meja. Ia melihat kakak adiknya kompak menahan gigilan. Padahal sudah diberi handuk yang cukup tebal dan mereka juga sudah mengganti pakaiannya dengan pakaian miliknya kecuali Hyuk Jae yang tentunya memakai pakaian milik Ayahnya yang sudah meninggal.

“Sebenarnya kalian ada masalah apa?” Se Na memulai pembicaraannya. Belum ada jawaban dari mereka. Kecuali Hyuk Jae. Hyuk Jae terus menatap Se Na dari tadi membuat Se Na mendekatinya.

“Ada apa, Hyuk Jae? Apa kau ada masalah disekolahmu?”tanya Se Na lagi sambil membelai rambut Hyuk Jae yang membasah. Masih tidak menjawab, Hyuk Jae malah berdiri dan memeluk Se Na dengan erat. Se Na terkejut. Hyuk Jae adalah sahabat dekatnya sedang memeluknya. Terlihat rona merah di pipinya. Apalagi dia merasakan hidung Hyuk Jae menyentuh lehernya membuat Se Na merasa geli. So Eun hanya bisa melihatnya dengan tatapan sendu.

“Hyuk.. Hyuk Jae…”

“Aku mencintaimu, Se Na.”

Se Na terbelalak mendengar perkataannya yang lembut di telinganya. Hyuk Jae mencintainya? Rasanya Se Na ingin menangis, matanya berkaca-kaca. Ia tidak bertepuk sebelah tangan karena ia juga menyukai Lee Hyuk Jae.

“Aku….”

‘TOK TOK!’

Suara ketukan pintu membuat Se Na terpaksa melepaskan pelukannya.

“Aku… aku membuka pintu dulu.”ucap Se Na sedikit menunduk. Dia merasa sedikit malu. Se Na mendekati pintu dan membukanya. Melihat siapa tamu yang telah datang ke rumahnya. Matanya membulat terkejut.

“Mau apa kau kesini?!”

Hyuk Jae dan So Eun terkejut mendengar teriakan marah dari Se Na. Mereka saling pandang. Penasaran siapakah orang tersebut yang membuat Se Na tadinya terlihat melembut kini sedang emosi.

“Aku datang kesini untuk menagih janjimu, Se Na.”

Suara itu membuat Hyuk Jae menegang. Dia mengenali suara itu. Semakin yakin apa yang diduganya itu benar setelah melihat sosok lelaki itu masuk dengan paksa.

“Aku tidak memiliki janji apa-apa denganmu, Kak Dong Hae! Lebih baik kau pergi dari rumahku!?”

Se Na berniat mengusirnya. Namun Dong Hae malah mencengkram erat tangan Se Na sehingga Se Na meringis sakit. Hyuk Jae tidak tega melihatnya segera bersuara.

“Lepaskan dia, Dong Hae!”

Dong Hae menoleh arah suara itu. Hyuk Jae berdiri tidak jauh darinya. Ia menarik sudut bibirnya.

“Rupanya kau ada disini, Hyuk Jae. Bagaimana kau tahu adik iparmu tinggal disini?”

“Apa?”
Se Na dan Hyuk Jae saling pandang juga So Eun. Adik ipar? Apakah yang dimaksudnya bahwa Lee Se Na adalah adiknya Dong Hae? Dong Hae melihat sosok gadis disamping Hyuk Jae.

“Oh… rupanya kau tidak sendirian. Kim Bum, So Eun ada disini.”

Tubuh So Eun menegang mendengar Dong Hae memanggil namanya. Sontak, dia berjalan mundur memunggungi Hyuk Jae. Meminta perlindungan dari Hyuk Jae.

“Benarkah?” Kim Bum langsung masuk kedalam rumah dan berdiri disamping Dong Hae. Terlihat senyumannya merekah saat menemukan So Eun masih menunduk ketakutan dibelakang Hyuk Jae.

“Ternyata kau kabur disini ya, So Eun?”ucap Kim Bum dengan senyuman tipisnya.

TO BE CONTINUED…..

NB: Jangan Lupa Di Komen Ya!! ^^

84 responses to “FANCIFUL [PART 2]

  1. Nia lestari lufibumhekidory Desember 14, 2012 pukul 4:14 pm

    .Idih donghae doyan cowo…
    .duga’anku bener kedua orang tua soeun+hyuk jae ngejual anaknya demi uang…
    BARU NYADAR BACA FF ARSIP _+6 BULAN YG LALU*?*
    .kemungkinan ff ini diterusi cuma 0.9%..

  2. axeliaizy Desember 23, 2012 pukul 2:21 pm

    bakal d terus gx ea nie ff ama authorny..
    pan sayang lo d tinggalinn….
    ceritanya seru kokk…

  3. sitinurasiah Desember 23, 2012 pukul 3:12 pm

    karakter kim bum bikn ngeri.tp smkin seru dn rumit.tp ko kyny cma mpe part 2 doank.lnjut eoni

  4. Kim hyona Desember 28, 2012 pukul 10:03 am

    Kerennnnnn,,,
    lanjutin dong seru nget critnya

  5. Allisa Laurina Januari 2, 2013 pukul 8:01 am

    Lanjutin ceritanya dong 🙂 Seru banget 😀 . Kan udah lebih dari 10 yang komen. Malah lebih dari 50 tau 🙂

  6. kai kurasin Januari 9, 2013 pukul 3:33 am

    ini udah thn yg bru lho… next partnya mana? kok lama bangt
    d tggu …..lho, sayang klau dhtikan critanya oke bangt

  7. chandra bulan@Nenk BuLan Thea Januari 31, 2013 pukul 3:13 am

    iya nih sayang bgt kalo ditinggalin..ide crt’nya seru,,pliiisss dilanjut ya author!!! Sesuasai janjimu udah lebih dari 10 yg komen…oke!!!?
    4ightiiiiing….!!!!

  8. kai kurasin Februari 16, 2013 pukul 5:53 am

    knapa nggak g ljutin padahal bagus ni ff
    ayon thor ljutin ……..!!!!!!!!!!!!!!!!!

  9. @salmaayu1 Maret 23, 2013 pukul 4:33 am

    yah, eon lanjutin dong, ya ya ya 😉
    ceritanya bnr2 seru ^^

  10. Miftahoel Maret 28, 2013 pukul 2:36 pm

    Seru abis ceritanya ka . .

  11. Miftahoel Maret 28, 2013 pukul 2:37 pm

    Seru ka ceritanya
    gumawo . .

  12. kim yesso April 6, 2013 pukul 4:12 am

    crita.x seru
    d tnggtu sgera part selanjutnya
    gomawo

  13. putri April 7, 2013 pukul 9:53 am

    lucu plus seruuuuuuuuuuu….. and aneh…tpi sukak…sukak

  14. Nitha Chan April 16, 2013 pukul 1:16 am

    seru chingu kpn di lanjutin lg ffx…hwaiting

  15. triasss17 Mei 7, 2013 pukul 9:38 pm

    kok gak di lanjut sih ceritanya? penasaran nih..

  16. Kim Ra rA Juli 18, 2013 pukul 3:47 pm

    Emang sih udah lama tapi penasaran juga loh ayo donk d lanjut emang sih sedikit serem tapi kalau menyangkut BumSso Asik asik aja tuh

  17. via Agustus 31, 2013 pukul 6:55 am

    ..ayo donk kakak trusin lgi ceritanya..

  18. Lia Oktober 4, 2013 pukul 3:07 pm

    terusin lagi ceritanya seru nih…

  19. bumsso Desember 9, 2013 pukul 8:22 am

    author knapa ga d lanjut seruu bgt ceritanya.. udah ga sabar nih nunggu lanjutannya.
    oiia bleh minta pw ga??

  20. siska Januari 16, 2014 pukul 2:02 pm

    Lanjut dong… udah gak sabar nih tunggu kisah selanjutnya…

  21. siska Januari 16, 2014 pukul 2:03 pm

    Lanjut dong… udah gak sabar nih tunggu kisah selanjutnya..

  22. tyas27 April 10, 2014 pukul 11:15 am

    -_-agakk nyeremin nih wkwk

  23. fahira Juni 19, 2014 pukul 10:53 pm

    keeen nih… lanjutin thor. latanya kalo udh 10 komen bakal di terusin mana buktinya..
    .
    .ayo thor di terusin. kan sayang kalo gak diterusin ff ini kan keren agak ada kekerasannya

  24. lovelysso Oktober 20, 2014 pukul 2:50 am

    hello author-nim.. ff2nya di lanjut doo..ng, semuanya seru2 n bikin penasaran. aza..aza..keep writing!!

  25. Rani Annisa Desember 8, 2014 pukul 1:35 pm

    ya ampun niat kim bum untuk memperkosa so eun masih ada…

    untung aja so eun bisa menyelamatkan diri…

    wah ternyata donghae itu gay,, siapa lagi nih yang bakalan jadi korbannya???

    next part

  26. Mutia Desember 24, 2014 pukul 3:12 am

    Chingu ff yang ini daebak banget di tunggu ya nextnya

  27. Wulan Amalia April 25, 2015 pukul 3:23 pm

    Next next nexttttt ceritanya daebak daebak daebak, ayolahh dilanjutin gak seru tau baca setengah setengah =D ceritanya benar benar daebak

  28. mutia nandita Mei 29, 2015 pukul 4:50 pm

    Kapan si ff ini di lanjutin lgi

  29. Ninda Putri Aulia Juni 23, 2015 pukul 1:19 pm

    Lanjutin dong CEritanya !!

  30. mutia nandita September 7, 2015 pukul 2:06 pm

    chingu kalan sih ff nya dilanjutkan lagi udh kangen nih pengen baca ff dari chingu lagi

  31. wu lan Desember 11, 2015 pukul 6:52 am

    ini kapan dilanjutinnya min pengen tau kelanjutannya

  32. Dewii Lee Maret 9, 2016 pukul 2:43 am

    eonn lanjutin dong ,, udah lama nunggu , baru skarang ini bisa koment ,,, Ff.nya bagus eonn , nah ini eon aku suka ff genre bumsso yg agak bumppa badboy dan sso lemah lembut ,,, keep writing and faighting y eonnn
    😄
    fb : Dewii Lee
    ig : Dewii_lee44
    Twt : @dewii_eun

  33. nanda Maret 9, 2016 pukul 9:33 am

    mwo? bummpa msum bgt eoh? ap bnr bummpa prnh m’prkosa yoeja” krn k’playboyan’y? aishh….
    duch…
    next nee

Tinggalkan Balasan ke Rani Annisa Batalkan balasan