RetnoMyaniezasia Blog

Just another WordPress.com site

An Officer And A Millionaire [Part 1]


cover depansmall

Rated: M

Cast: Kim So Eun, Park Jung Soo (Lee Teuk)

WARNING: FF ini merupakan remake novel terjemahan yang berjudul AN OFFICER AND A MILLIONAIRE, karya Mauren Child. FF ini 90% bukan murni milik saya, berhubung novel ini merupakan terjemahan maka nama dan tempat disesuaikan dengan cast asal korea. Happy Reading!?^^

An Officer And A Millionaire [Part 1]:

Park Jung Soo, 707th Special Mission Battalion, punya luka peluru yang masih dalam tahap penyembuhan di sisi tubuhnya, cuti tiga puluh hari, dan sepertinya istri yang belum pernah ditemuinya.

Dalam perjalanan pulang menuju kampung halamannya di Busan, ia berhenti untuk mengisi bahan bakar di pompa bensin milik Shin Dong. Di situlah masalah dimulai.

“Jung Soo! Kawan, senang sekali melihatmu! So Eun tidak memberitahu kami kau akan pulang.”

“So Eun?” Jung Soo bersandar di depan pikap hitamnya dan meringis ketika bagian samping tubuhnya sedikit tersengat nyeri. Tanpa suara, ia bisa mengawasi pria yang telah dikenalnya sejak SMA itu mengisi tangki bensin pikap.

Shin Dong tersenyum, menggeleng sambil mengisi bahan bakar. “Kurasa istrimu ingin sedikit ‘berduaan’ denganmu, kan?”

“Is…” Jung Soo bahkan tidak sanggup mengucapkan kata itu. Istri? Ia tidak punya istri. “Begini, Shin Dong…”

“Jangan salahkan dia, tentu saja.” Ujar temannya sambil mengedipkan mata setelah selesai mengisi dan memasang tutup tangki kembali. “Kau selalu bepergian untuk urusan Mission Battalion, tentunya itu membuat kehidupan percintaanmu tidak mudah.”

Aku tak pernah mendapat keluhan tentang itu, pikir Jung Soo sambil mengerutkan kening ke arah pria yang masih terus bicara dengan begitu cepat. “Apa yang kau…”

“Berani taruhan, So Eun pasti sudah tidak sabar ingin bertemu denganmu. Dia bercerita pada kami semua tentang perjalanan bulan madu kalian ke Bali.” Alis Shin Dong terangkat dan bergoyang-goyang menggoda.

“Shin Dong…”

“Hei, tidak apa-apa, kau tidak perlu mengatakan apa-apa, Kawan.”

Memangnya apa yang bisa ia katakan? Jung Soo menggeleng-geleng, membayar bensin dan, sambil berjalan pergi, berbicara pada diri sendiri bahwa Shin Dong mungkin sudah agak sinting. Mungkin pria itu terlalu lama menghirup bau bensin.

Namun ternyata bukan hanya Shin Dong. Sewaktu berhenti di lampu merah, Jung Soo melirik ke luar jendela dan tersenyum pada Mrs.Cho, gurunya di kelas dua, yang sekarang sudah tua sekali. Di tengah jalur penyeberangan, wanita tua itu berhenti dan berseru, “Jung Soo, istrimu baik sekali. Kuharap kau menghargainya!”

Sambil memberengut, Jung Soo hanya bisa mengangguk ke arah wanita tua itu – satu-satunya guru yang paling ditakutinya. Apa yang sebenarnya terjadi? Apakah semua orang, selain dirinya, sudah gila?

Amarah Jung Soo mulai mendidih. Ia menerima beberapa komentar lagi tentang “istri”-nya selama perjalanan menyusuri kota sebelum akhirnya berbelok ke jalan masuk lebar yang melingkar, yang mengarah ke mansion Park. Jung Soo sama sekali tidak tahu apa yang terjadi, namun ia berencana menyelidiki hal ini sampai tuntas. Segera.

Jung Soo menyambar tas, bergegas masuk ke rumah, dan tanpa menggrubis sang pengurus rumah tangga yang langsung berlari ke arahnya sambil melambai-lambai. “Tuan Jung Soo!”

“Maaf, Young Ae,” seru Jung Soo dari balik bahu sambil menaiki dua anak tangga sekaligus. “Aku mau mandi dulu, baru kita bicara.”

Ia berjalan menyusuri lorong panjang berkarpet menuju kamar-kamar yang selalu siap untuknya. Di dalam kamar, Jung Soo melemparkan tas ke bawah dan mendadak berhenti. Pancuran di kamar mandinya mengalir. Istrinya?

Kemarahan dan rasa ingin tahu menggelegak dalam dirinya, menciptakan pusaran massa yang membuatnya bergerak maju tanpa berpikir panjang lagi.

Ia membuka pintu kamar mandi dan disambut kepulan uap yang memenuhi dinding serta suara wanita yang bernyanyi – dengan sumbang. So Eun, tidak diragukan lagi.

Yah, jika wanita itu memang istrinya… Jung Soo berjalan menyeberangi ruangan, merenggut pintu sampai terbuka dan menatap tubuh wanita seksi, yang jelas basah menggoda.

Wanita itu berbalik dan menghadapnya, menyilangkan lengan untuk menutupi tubuhnya sambil menjerit takut.

Jung Soo tersenyum. “Hai, Sayang. Aku pulang.”

“Siapa – apa – bagaimana – siapa – “

“Nah, Sayang,” ujar Jung Soo, menggumamkan kalimat itu lambat-lambat, benar-benar puas mengawasi keterkejutan yang mewarnai wajah wanita itu, “beginikah cara menyambut suamimu?”

“Aku – aku – “

Aku berhasil membuat wanita itu gugup – itu sudah pasti, kata Jung Soo pada diri sendiri. Cukup mudah terlihat dari cara mata wanita itu melesat dari satu sisi ruangan ke sisi yang lain, seolah-olah mencari jalan untuk melarikan diri.

Yah, tidak ada satu pun jalan keluar. Wanita itu tidak akan kemana-mana sampai Jung Soo mendapatkan beberapa jawaban. Tetapi bukan berarti ia tidak boleh membuat wanita itu merasa setidak nyaman mungkin. Ganjaran yang pantas mengingat wanita itu berpura-pura menjadi istrinya, demi Tuhan.

Area mandi berada tepat di belakang wanita itu, dan uap meliuk-liuk di udara bagaikan kabut. Pandangan sekilas ke sekeliling kamar mandi yang dulu tidak asing baginya membuat perhatian Jung Soo tertuju pada deretan stoples dan botol losion yang tampaknya merupakan kebutuhan mutlak kaum wanita. Ditambah lagi handuk-handuk hitam kesukaannya yang sekarang diganti dengan warna biru laut. Lalu vas penuh bunga yang diletakkan di sudut meja marmer mewah itu.

Kelihatannya wanita itu benar-benar nyaman di rumah Jung Soo. Berarti wanita itu juga berbohong pada kakek Jung Soo. Sialan. Amarah dalam diri Jung Soo kembali bergejolak, sampai-sampai ia harus berjuang untuk menahannya. Wanita bertubuh seksi yang menggiurkan ini berbohong kepada pria tua yang kesepian. Kemungkinan besar demi mendapatkan kasih sayang kakek Jung Soo, dan tidak diragukan lagi wanita ini pasti mencuri dari kakeknya. Yah, permainan wanita itu, apa pun bentuknya, kini telah berakhir. Jung Soo tidak peduli betapa menawan wanita itu saat ini. Yah, sebenarnya ia peduli, namun tidak cukup untuk membiarkan perhatiannya teralih.

Jung Soo maju selangkah lebih dekat dan menghirup aroma tubuh wanita itu. Melati, kalau ia tidak salah, dan sesuatu dalam dirinya terusik.

Wanita itu mengawasi Jung Soo seolah dia kelinci dan Jung Soo ular kobra.

Ternyata selain pembohong, wanita itu juga peka.

“Apa, tidak ada ciuman?” tanya Jung Soo, bergerak lebih dekat. Jika wanita itu menurunkan satu lengan, Jung Soo bisa melihat lagi dadanya. “Tidakkah kau merindukanku, Sayang?”

Wanita itu tersentak dan menoleh sekilas ke belakang, dan saat melihat tidak ada bantuan di sana, berpaling kembali untuk memelototi Jung Soo. Gerakan itu membuat tetesan kecil air terciprat dari ujung-ujung rambut hitamnya yang lurus, membasahi wajah Jung Soo bagaikan ciptaan hujan.

“Tolong jaga jarakmu, dasar… cabul.”

“Cabul?” Jung Soo mendengus tertawa dan menyeka air dari wajahnya dengan satu tangan. “Aku hanyalah suami yang mencoba menyapa istrinya.”

“Tidak ada sapaan. Sama sekali tidak.” Sambil menghindar dengan gerakan cepat, wanita itu menyambar handuk biru dari gantungan terdekat dan membungkus dirinya dalam sekejap.

Sayang sekali. Jung Soo sangat menikmati pemandangan itu. Bagaimanapun, “istri”-nya memiliki tubuh yang seolah dirancang untuk membuat pria ingin menghabiskan waktu untuk menjelajahi lekuk-lekuk tersebut.

Namun demikian, saat ini wanita itu berhasil memandang rendah padanya meskipun dia setidaknya lebih pendek setengah meter dibandingkan Jung Soo.

Sorot dingin di mata itu sepertinya cukup mampu membuat pria penakut terkena radang dingin. Namun ada nyala api amarah dalam diri Jung Soo sehingga ia tidak terpengaruh. Sambil membalas pandangan dingin wanita itu dengan sorot dinginnya sendiri, ia mendesak lagi, “Sebenarnya kau siapa?”

“Aku siapa?” Wanita itu mengibaskan kepala ke satu sisi, dan rambutnya yang basah kuyup terayun ke belakang sehingga menyingkap matanya, kembali mencipratkan tetesan air ke wajah Jung Soo. Dengan panik wanita itu menyelipkan salah satu ujung handuk ke tengah-tengah belahan dada. Namun dia bernapas begitu keras sehingga handuk yang jelas sekali merupakan pelindung tunggalnya tampaknya tidak terlalu stabil. “Aku mandi di kamar mandiku, mengurusi diri sendiri ketika – ya ampun.” Mata wanita itu melebar. “Kau… Aku tak percaya aku tidak langsung mengenalimu. Tapi kau membuatku takut dan…”

Jung Soo kembali memandang tubuh wanita itu yang sekarang sedikit tertutup. “Sayang, kalau aku membuatmu takut, seharusnya kau sudah lebih siap. Bayangkan bagaimana rasanya waktu aku tahu dari setiap orang di kota ini bahwa aku punya istri.”

“Oh, astaga…”

“Yah, kira-kira begitu,” bentak Jung Soo, melangkah lebih dekat ke arah wanita itu. Suaranya dibuat setenang mungkin. “Begini, aku mendapat cuti satu bulan. Aku memutuskan pulang, memulihkan diri beberapa saat, menjenguk kakekku…” Jung Soo berjalan memutari wanita itu, menikmati sorot waswas dimatanya sewaktu-waktu dia perlahan-lahan ikut berputar di tempat untuk mengikuti gerakan Jung Soo.

“Bayangkan betapa terkejutnya aku ketika orang-orang, ke mana pun aku pergi di kota, memberitahuku betapa istriku pasti sangat gembira karena akan bertemu denganku.”

“Yah, aku tidak. Gembira,” balas wanita itu, seolah-olah Jung Soo melewatkan hal tersebut. “Lebih tepatnya, aku jengkel,” ujarnya. “Benar-benar kesal.”

“Nah, itu sangat disayangkan.” Jung Soo berhenti tepat di hadapan wanita itu dan berusaha keras mengintimidasi. Tidak sulit. Mengingat dirinya lebih tinggi daripada “istri”-nya, memaksa wanita itu menengadah untuk melihat ke arahnya sebenarnya sangat mudah. “Kau yang kesal?”

“Tidakkah kau akan merasa begitu ketika orang asing menyelinap ke kamar mandimu seperti adegan di film Psycho? Yang kurang hanyalah alunan biola yang melengking dan mengerikan.”

Jika sebelumnya wanita itu ketakutan, sekaran dia sudah pulih, pikir Jung Soo. “Bukan aku yang bersalah dalam hal ini, Sayang. Kau yang penipu. Kaulah si penyusup.”

“Benarkan begitu?” Wanita itu mendengus, bertolak pinggang dan mulai mengetuk-ngetukkan satu kaki telanjangnya ke karpet kamar mandi.

“Tentu saja benar. Kau tahu betul kita tidak menikah, jadi mengapa tidak kau ceritakan apa maksudnya penipuan ini? Dan bagaimana caranya kau bisa meyakinkan kakekku untuk membiarkanmu masuk ke rumah?” Semakin lama Jung Soo memikirkan hal itu, semakin menggelegak kemarahannya. “Kakekku bukan orang bodoh, jadi kau pasti penipu yang lihai.”

Penipu lihai?” Wanita itu mendorong dada Jung Soo. Tapi Jung Soo bahkan tidak bergoyang sedikit pun. Namun handuk wanita itu malah tergelincir sedikit. Ia sedikit berharap bisa memandang tubuh wanita itu sekali lagi.

“Jika kau pikir kau bisa menggugah perhatianku dengan berlagak marah-marah,” ujar Jung Soo, tatapannya sekilas jatuh ke handuk wanita itu yang sedikit tersingkap, “kau salah.”

Wanita itu hanya terdiam geram selama satu atau dua detik, dan Jung Soo berani bersumpah ia benar-benar bisa melihat roda otak wanita itu berputar, menimbang-nimbang, mencari jalan.

“Seharusnya kau tidak berada di sini,” gumam wanita itu.

“Oh, itu bagus sekali, yeobo. Aku yang seharusnya tidak berada di sini?”

“Kau tidak memberitahu kakekmu kau akan datang.” Wanita merengut ke arahnya. “Dan berhentilah memanggilku yeobo.”

“Aku akan memanggilmu apa pun yang kuinginkan. Dan kau beruntung aku tidak memanggil polisi.”

Mulut wanita itu ternganga lebar.

“Mengenai aku yang tidak memberitahukan kedatanganku kepada kakekku, aku menganggap itu hal yang baik,” ujarnya, membalas tatapan mata hijau keras itu dengan pandangan dingin yang seharusnya sanggup membekukan wanita tersebut saat itu juga. “Sulit menangkap pembohong dan penipu jika dia tahu kau akan datang.”

“Aku bukan – kau benar-benar pria menjengkelkan, kau tahu itu?” Wanita itu menelengkan kepala, dan rambut basahnya tergerai seperti tirai. “Tak seorang pun di kota pernah menyinggung-nyinggung tentang bagian kepribadianmu ini. Akan tetapi,” ia menambahkan, “Kau jarang sekali di sini, sehingga mereka mungkin sudah lupa.”

“Aku di sini sekarang,” Jung Soo menegaskan, mengabaikan sengatan kecil sesuatu yang tidak mengenakkan. Ya, ia memang jarang kembali ke Busan. Ia menghabiskan sebagian besar waktu di markas atau dikirim keluar ke berbagai operasi sangat rahasia. Apakah ia harus menghabiskan cuti akhir pekannya yang sangat langka dengan menyetir jauh-jauh ke bagian utara hanya untuk berbalik dan menyetir kembali ke daerah selatan? Rasanya tidak. Selain itu, bagaimana ia menjalani hidupnya sama sekali bukan urusan wanita ini.

“Ini bukan tentang aku, yeobo.” Jung Soo menggunakan kata itu dengan sengaja dan puas saat melihat So Eun bergidik mendengarnya. “Mari kita langsung ke pertanyaan sesungguhnya. Apa sebenarnya yang kau lakukan? Mengapa kau di sini? Di dalam kamarku? Mengapa kau mengatakan pada semua orang di kota kita menikah, dan bagaimana caranya kau mengelabui kakekku sampai dia percaya padamu?”

“Kamarmu,” gumam wanita itu, sambil menarik napas keras, membuat balutan handuk itu cukup longgar untuk tersingkap lebar, perlahan-lahan melorot dari tubuhnya.

Sekali lagi Jung Soo disuguhi pemandangan indah. Dan sekali lagi tubuh Jung Soo bereaksi. Wanita itu menggumamkan kata-kata umpatan, menyambar handuk, dan membungkus dirinya kembali.

“Kamarmu? Bagus sekali. Aku sudah tinggal di kamar ini selama satu tahun terakhir, dan, lucunya,” tambah wanita itu dengan sedikit sentuhan sarkasme, “sepertinya aku tidak ingat pernah melihatmu.”

Abaikan saja nada sinis wanita itu, Jung Soo berkonsentrasi pada kata-katanya. “Satu tahun? Kau telah berpura-pura menjadi istriku, tinggal di rumahku selama satu tahun?”

Apakah benar-benar sudah selama itu semenjak ia pulang ke rumah? Sialan, rasanya itu memang benar. Namun ia berbicara dengan kakek setiap beberapa minggu sekali selama setahun terakhir ini, dan pria tua itu tidak pernah sekali pun menyinggung tentang wanita yang menyamar sebagai istri Jung Soo. Tidak satu suku kata pun. Tidak satu kata pun. Sama sekali tidak. Apa yang terjadi di sini?

Apakah wanita ini melakukan sesuatu kepada kakeknya? Mengancam kakeknya dengan cara tertentu? Sulit di percaya. Kakeknya sama tangguhnya seperti tiga orang dijadikan satu. Namun dia sudah lebih tua sekarang. Mungkin…

Jung Soo bergerak lebih dekat, mengerahkan gelombang kemarahan hingga membuat sudut pandang matanya mengabur. Ia menunduk dan menatap wanita itu, dan harus mengagumi kenyataan bahwa wanita itu tidak melangkah mundur. Wanita itu tidak gentar, meskipun dia jauh lebih kecil dibandingkan dirinya, terlebih lagi hanya memakai handuk dan dari segala sudut lebih rentan. Mata wanita itu berkelebat memandangnya, seolah-olah menantangnya untuk mencoba menyakitinya. Kelihatannya hampir seperti menyaksikan kucing mainan berubah menjadi binatang buas.

Namun terlepas kekaguman tersebut, ia harus tahu apa tujuan wanita ini. “Waktu bermain sudah selesai, yeobo. Apa pun penipuan yang kau jalankan, sudah tertangkap basah. Dan jika aku sampai tahu kau mencuri, walaupun hanya dua puluh ribu won dari kakekku, bokong kecilmu yang imut ini akan berakhir di balik jeruji besi.”

Kabut uap perlahan merayap keluar dari ruangan dan udara di kamar itu cukup dingin untuk membuat kulit wanita itu, yang masih basah, merinding. Namun, jika wanita itu memang merasakan udara dingin di sana, dia tidak menggrubisnya. Sambil mengangkat dagu, So Eun berujar, “Aku tidak akan melanjutkan pembicaraan ini sebelum memakai pakaian yang pantas.”

“Yah, kau tidak akan meninggalkan ruangan ini sampai aku mendapatkan beberapa jawaban.”

“Seharusnya aku tahu kau penindas.”

“Apa?” Jung Soo benar-benar merasakan sorotan marah di matanya menajam.

“Apakah ini cara khas militer? Kau meneriakkan perintah dan berharap kami, warga sipil yang malang, segera melompat masuk barisan? Yah, aku tidak menerima perintah darimu. Dan seharusnya kau merasa malu pada diri sendiri.”

“Malu pada diri sendiri? Mungkin sebaiknya kau mengalah sedikit, yeobo,” ujar Jung Soo, suaranya lebih terdengar seperti geraman. “Bukan aku yang berpura-pura di sini. Bukan aku yang tinggal di rumah orang lain dengan alasan palsu. Bukan aku yang – “

“Oh, astaga, aku tidak akan berdiri saja di sini dan menerima penghinaanmu.” Wanita itu mendesak melewati Jung Soo, mendorong keras sehingga Jung Soo benar-benar lengah, sehingga ia akhirnya minggir ke samping. Ia bisa saja berkeras tidak membiarkan wanita itu lewat, tapi ia bukan tipe pria yang menggunakan otot terhadap kaum wanita.

Gerakan cepat itu menimbulkan sengatan nyeri di sisi tubuhnya yang masih dalam masa penyembuhan, dan secara otomatis ia mengangkat satu tangan ke bagian itu. Lalu ia mengawasi wanita itu bergegas keluar dari kamar mandi, entah bagaimana masih bisa terlihat anggun walau hanya terbungkus handuk. Wanita itu meninggalkan jejak-jejak kaki basah di karpet hijau tebal dan lembut yang meredam suara langkah-langkahnya, dan langsung menuju deretan laci di lemari Jung Soo.

Dengan kecut Jung Soo bertanya, “Kau akan memakai celana boxer dan T-shirt tua milikku, kan?”

Wanita itu memandang masam dari balik bahu. “Sudah lama aku memindahkan baju-baju lusuh milikmu ke laci paling bawah.”

“Lusuh?”

“Sebutan apa yang akan kau berikan untuk T-shirt yang lubangnya lebih banyak daripada kainnya?”

“Milikku.”

Wanita itu tidak mengacuhkannya sekarang, merogoh ke laci yang terbuka. Lalu ia menarik bra berenda warna biru pucat dan celana dalam yang serasi, lalu bergegas menuju lemari yang luas, melangkah masuk, dan menutup pintu di belakangnya.

Jadi Jung Soo tidak dibiarkan menonton wanita itu berpakaian. Bukan berarti ia ingin. Baiklah. Itu bohong. Ia sama sekali tidak keberatan memandang tubuh wanita itu sekali lagi. Lagipula ia manusia biasa, kan? Dan laki-laki yang sangat menghargai wanita yang berlekuk indah. Dan siapa pun wanita itu sebenarnya, Jung Soo tahu dia memiliki tubuh yang sangat menawan.

“Sebenarnya kenapa kau di sini?” Suara wanita itu terdengar dari balik lemari.

“Ini rumahku, yeobo. Tempatku memang di sini.”

Wanita itu mendengus. Suaranya terdengar sangat keras dan jelas. Jung Soo juga mendengar gemeretak gantungan baju dan gedebuk keras, diikuti lengkingan samar-samar wanita itu.

“Apa yang kau lakukan?” desak Jung Soo.

“Mematahkan jari kakiku,” bentak wanita itu.

Jung Soo memelototi pintu yang tertutup, kemudian sambil berusaha mendengarkan suara-suara yang dibuat wanita itu, ia membiarkan tatapannya menjelajahi kamar tempat ia dibesarkan. Sebelum ini perhatiannya begitu terpaku pada masalah “istri” ini, sehingga ia tidak benar-benar memperhatikan betapa berbedanya kamar tersebut.

Bagaimana Jung Soo bisa tidak memperhatikan hal itu? Dirinya, yang kelangsungan hidupnya sering kali tergantung pada kemampuan observasi? “Apa yang kaulakukan pada tempat ini?”

Akhirnya wanita itu melangkah keluar dari lemari, dan Jung Soo berbalik untuk menatap wanita itu. Wanita itu mengenakan T-shirt kuning dan celana jins pudar, juga sandal yang menambah tinggi tubuhnya yang kecil itu sekitar tujuh sentimeter. Mata wanita itu menyipit, bibirnya cemberut. Sewaktu wanita itu melipat lengan di dada, tatapan Jung Soo terpaku pada cincin emas lebar di jari manisnya.

Sialan.

“Jadi?” Pria itu memelototinya lagi. Dia benar-benar sangat mahir melakukan itu. “Siapa yang bilang padamu kau bisa pindah ke kamarku dan mengubahnya menjadi sarang perempuan?”

Pembelaan yang terbaik, So Eun selalu percaya, adalah penyerangan yang jitu. Pengacara yang dulu pernah mempekerjakannya mengajarkan hal itu, dan ia selalu berhasil menerapkannya.

“Kakekmu yang bilang,” So Eun menjawab dengan tak kalah marah. “ Kau ingat kan, pria tua kesepian yang tidak pernah kau kunjungi?”

“Jangan mengungkit-ungkit tentang kakekku. Kau tidak berhak.”

“Benarkah?” So Eun bergegas menghampiri pria itu, setiap langkahnya dipicu kemarahan yang telah dipendamnya terhadap Jung Soo sejak pertama kali ia bekerja untuk kakek pria itu. “Nah biar aku jelaskan, Kapten Park Jung Soo, aku memperoleh hak untuk membela kakekmu pada malam dia terkena serangan jantung dan aku satu-satunya yang berada di samping tempat tidurnya.”

Wajah pria itu memerah. Kemarahan? Atau malu?

“Lalu mengapa waktu itu kau berada di samping tempat tidurnya?”

So Eun menghembuskan napas dengan tidak sabar. Seharusnya ia tidak perlu menjelaskan semua hal. Tuan Park berjanji akan berbicara pada Jung Soo sebelum pria itu pulang. Namun kepulangan mendadak membuat segala sesuatunya kacau.

“Aku asisten eksekutif Tuan Park.”

“Sekretarisnya?”

“Asisten,” So Eun membetulkan. “Aku ada di sini. Bersamanya, ketika dia terkena serangan jantung. Kami berusaha mencarimu, namun alangkah mengejutkan, kau sama sekali tidak bisa ditemukan.”

“Sial, tunggu dulu sebentar…”

“Tidak,” balas So Eun, sambil menusukkan jari telunjuk ke pria itu, “kau sudah bicara tadi; sekarang giliranku. Kau tidak pernah di sini. Kau jarang sekali menelepon. Kakekmu merindukanmu, dasar berengsek. Entah kenapa, aku tidak habis pikir – “

“Itu bukan – “

“Belum selesai,” bentak So Eun, menyela interupsi pria itu.

“Kau begitu sibuk berlari ke sana kemari menyelamatkan dunia sampai-sampai kau tidak punya waktu untuk menemani kakekmu saat dia mungkin menemui ajal? Seperti yang kukatakan tadi. Seharusnya kau malu pada diri sendiri.”

cover tbc1small

NB: Saya hanya ingin memberitahukan bahwa FF yang diremake novel ini memang bukan penulisan saya, atau karakter saya. Karena saya tidak menciptakan ide cerita ini, hanya mengubah nama dan tempat dari novel terjemahan tersebut. Jadi kalo ada yang merasa kurang paham dengan bahasanya maupun yang lain itu karena bahasa di novel memang agak tinggi, jadi dibaca baik-baik ya ^^

35 responses to “An Officer And A Millionaire [Part 1]

  1. serra queen November 1, 2014 pukul 9:02 am

    hummm msh bingung. knpa so eon ngaku2 jd istrinya jung soo ya. apa kakeknya sdg meninggal?..
    hmmmm penasaran. aku suka ceritanya. ok d tnggu next chapnya.

  2. ria November 1, 2014 pukul 9:17 am

    Waw penasran kelanjutannya next please

  3. Aisparkyu November 1, 2014 pukul 1:47 pm

    .wah wah arthour come back,,hhe kngen kmna aja thour??kren bnget ff bru mu nexs nexs tour,,d tnggu nnget

  4. Akiko November 1, 2014 pukul 2:17 pm

    Penasaran banget dan masih bingung sama ceritanya. Next~

  5. Gg November 1, 2014 pukul 2:54 pm

    ahhhh aku suka novel ini hihihihiiii gak tau knapa. hahahah trus pas tau di remake jd teuksso jadi tambah suka. lebih kerasa feelnya hihihu…

  6. shafa nazila November 1, 2014 pukul 3:52 pm

    Jadi so eun tinggal di kamar jung soo karna dia asisten kakeknya jung soo? Terus kakek jung soo meninggal?. Dasar park jung soo!!

  7. Puspa Kyukyu November 1, 2014 pukul 3:54 pm

    Wkjwkwkwkwkwkkwkw si Leeteuk salah paham sama Soeun..
    Aigoo Leeteuk Oppa !! Sesuju aja deh Kamu mmg pria normal !!
    Hahahahahah 😀 😀 😀
    ditunggu next champternya Kakak !!

  8. Devi November 1, 2014 pukul 4:26 pm

    seru bangeet cerita’a,,

    tpi penasaran ap yg terjadi ma kakek’a leeteuk oppa ?????apakah dh meninggal ????trusss knp semua orang menganggap eonnie so eun istri’a leeteuk oppa ????

    d tunggu kelanjutan’a,,,,

  9. Choi Shinae November 1, 2014 pukul 4:38 pm

    oh ff baru? jungsoeun couple 🙂
    ceritanya menarik ><
    gak sabar next part nya…

  10. Safriyanti November 1, 2014 pukul 5:08 pm

    Wuaaaahhhhh
    stlah 2 thn mghlang akhr,a author yg cntik post ff bru jg,,,
    ne psngan bru pla,,,
    oa sbnr,a sso bkn istri,a jung soo tp knpa smua org mnggap sso istri,a,,
    tros kakek,a jung soo kmna,,
    hhehehe jung soo blg ja gk bsa lbih mrah ma sso toch yg mau d mrhin sprti bddari,,,
    yg da mlah mkir yg gk2 to,,
    oa chingu otakku krg pham kdang2 ma bhsa yg dgnkan,,
    kyak brsa sprti bkn krkter crta retno biasa,a,,,
    prckpan,a aq krg pham kdang2,,,
    gk tau gmna blg,a y,,,
    inti,a mgkin aq,a x y yg krg bsa mmhmi cerita,,,,@reader bnyk ngmong,,,
    mianhe,,,,
    dtnggu lnjutan smua ff,a,,,

  11. Safriyanti November 1, 2014 pukul 5:11 pm

    Wuaaaahhhhh
    stlah 2 thn mghlang akhr,a author yg cntik post ff bru jg,,,
    ne psngan bru pla,,,
    oa sbnr,a sso bkn istri,a jung soo tp knpa smua org mnggap sso istri,a,,
    tros kakek,a jung soo kmna,,
    hhehehe jung soo blg ja gk bsa lbih mrah ma sso toch yg mau d mrhin sprti bddari,,,
    yg da mlah mkir yg gk2 to,,
    oa chingu otakku krg pham kdang2 ma bhsa yg dgnkan,,
    kyak brsa sprti bkn krkter crta retno biasa,a,,,
    prckpan,a aq krg pham kdang2,,,
    gk tau gmna blg,a y,,,
    inti,a mgkin aq,a x y yg krg bsa mmhmi cerita,,,,@reader bnyk ngmong,,,
    mianhe,,,,
    dtnggu lnjutan smua ff,a,,,
    trmsuk yg dh lm dtnggu chingu

  12. nita November 1, 2014 pukul 5:56 pm

    aq msh bngng knp sso pra2 jd istri jungso & gmn awl ny dia bsa ktmu sma kakek ny jungso. next part d tnggu eon. 🙂

  13. Luthfiangelsso November 2, 2014 pukul 1:23 am

    Lah koq tbc
    Masih agak bingung kenapa sso ngaku jafi istrinya teuk oppa
    di tunggu next nya

  14. Rakha November 2, 2014 pukul 2:43 am

    Ceritanya bagus,tapi mungkin bahasa penulisannya aku kurang ngerti, mungkin karna aku jarang baca novel jadi agak bingung, tapi keren apalagi yang si teuk mergokin sso lagi mandi…

  15. dhyanqueena November 2, 2014 pukul 4:54 am

    waduh.., pertemuan pertama isinya berantem mulu ya.. teuksso… penasaran cerita selanjutnya kyk gmn.. hmn sso bakalan suka sm teuk ga ya, trus gmn cara sukanya.. penasaran…

  16. AngelsShe~ November 2, 2014 pukul 5:33 am

    Kyaaaaaaaa epepx keren ^_^
    Penasaran bagai mn bisa unie so berpura-pura jadi istinya jung soo oppa !?!? Ditunggu kelanjutanx he he ^_^

  17. Renyta November 2, 2014 pukul 7:23 am

    Trma ksh buat auth0r eank mau lg membuat ff. . .

    Q msh bingung. . .
    Trllu kbru2 s0’lya.

    Tp d sni eank penipu s0eun ea th0r.
    Kra’n jungso.
    Lnjt th0r smgt

  18. afifmuizzakaiffahizzati November 2, 2014 pukul 12:41 pm

    Aku komennya ntar, ya Mbak Retno..! Nanti pasti komen kok. >_<
    Bacanya lagi gak sempet. Ok? Wait for meeee…!!!

  19. vanii November 2, 2014 pukul 1:27 pm

    hormaaaaat,,, pyuuuuuuuh akhirnya stlh hibernasi keluar juga ini author,,
    yup selamat menempuh hidup baru nooo, alasan kuliah dan congratz gelar barunya,, smga full berkah
    pahaaaaaaaaaaaaaaam og nooooo,, bs bayangin dan ngikutin jalan critanya,, hehehhe
    waaaaaaaaaaaaaaaaah remake kan,, berarti bs update sgera selalu

    wkwkwkwkwk
    teukppa gak usah shock g2 sih 😀
    bonus kan dapat istri baru + perawat kakek
    bonus lain,, jadi “laki” liat istrinya,,, errrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr XD
    sama2 emosi,,,, langsung naik ranjang dan selesaikan semalaman aja teukppa 😀
    hueheeeehehe salah paham
    sso awalnya kaya tikus mw digigit sekarang jadi kaya banteng mw nyeluduk,,,,, teukppa,, siapkan dadamu 😀
    ahahhahahhaha kocak ini couple,,,
    kereeeeen kereeen,, meski remake,, tetep bahasa dan penyesuainnya si cast bwt semangat baca,, jangan lama2 no,,,,

  20. afifmuizzakaiffahizzati November 2, 2014 pukul 8:54 pm

    Ow ow ow…
    Pulang dari tugas yang mengejutkan. Ya, jelas Jungsoo bingung. Gimana bisa dia yang selama ini sibuk dengan tugas militer meninggalkan rumah ketika pulang malah dibilang sudah menikah. Sama siapa aja gak tau. Ck..
    Oran-orang juga aneh. Emang mereka pernah ngeliat Jungsoo nikah itu ato ngeliat foto pernikahannya? Tapi kok yakin banget kalo Jungsoo udah nikah? Aneh. -_- Percaya banget gitu padahal yang bilang cuma satu orang. Hh…
    Yah, oppa asal masuk aja. -_- Orang lagi mandi om, ngapain masuk… -_- Dasar.. Ya, kalo marah ditahan dulu sampe orangnya keluar dari kamar mandi.
    Hm… Kenapa Sso eonni gak keliatan kayak pernah bilang kalo dia istrinya Jungsoo? Dia kok kayak yakin banget kalo dia gak salah?
    Aku jadi bingung. Kalo Sso eonni bilang dia asisten kakeknya Jungsoo, apa dia diberi amanat dari kakek itu untuk menjaga hartanya sampai cucunya datang? #plak (mulai ngawur) Atau…apa? Aku blank… 😦
    Cepetan, ya Mbak post part selanjutnya…! Aku penasaran banget..! >_<
    Apa sebenarnya yang terjadi…?

  21. YhuliiSoeun November 3, 2014 pukul 6:23 am

    Wkwwkw… Iya agak susah buat mahamin kata2.y … Tpi cerita.y menarik … Tpi aku blum nangkap apa isi cerita.y … Apa apa antara TeukSso jga… Pokok.y next part.y d.tggu 😉

  22. Shaneyida November 3, 2014 pukul 10:32 am

    Td pas d awal sempat berpikiran klo sso memng istrinya jungsoo ,, eee pas dia mau pulang kampung d saat lg ngisi bensin si shindong malah menggodanya nyebut2 istrinya ,jungsoo sempat berspekulasi klo shindong ma mrs choi lgi ga waras ĦΔĦΔ:D ĦΔĦΔ=D ĦΔĦΔΔ=))

    Tahunya memng bener jungsso udh punya istri ¨Ħiii¨¨Ħiii¨¨Ħiii ƪ(˘⌣˘)ʃ•´¯`• ♥ istri palsu tp mudah3an akan menjdi istri yg asli ƗƗɐƗƗɐƗƗɐƗƗɐƗƗɐƗƗɐ”̮‎​​

    Kakek nya jungsoo mash hidup or dh meninggal ? Kek sso nyinggung soal sekrt td , jungsoo kliatan blom terima dg kehdiran sso tp ada ketertarikan kek nyo .
    Sso itu asisten nya toh, kursa tuan park lah yg nyuruh sso mengaku jd istri jungsso ƗƗɐƗƗɐƗƗɐƗƗɐƗƗɐƗƗɐ”̮‎​​

    Lanjuut ~
    Iyo bhs novel agak gimana gt ,tp ttp iso d cerna ,,
    Thumbs up (y)

  23. HaeNy Choi93 November 3, 2014 pukul 10:49 am

    Masih sedikit bingung. . Tapi udah mulai ngerti dikit2 sih. .
    Jadi Sso disitu jadi asisten kakeknya Jung Soo. Tapi orang2 salah mengartikan karna Soeun tinggal dirumah itu dri dulu. Iya kan??

    Next eonn.. Ditunggu ya

  24. lovelysso November 3, 2014 pukul 1:00 pm

    woow..akhirnya aktif lg ni wp. seneng pake bgt he..he….walaupun remake tp oke bgt makasih ya author-nim n tetap main cast femalenya hrs kimsoeun *!*—btw ttg ff ini kok sso ngomong ke jungsso kalo dia asisten kakeknya, tp beredar kbrnya kalo dia istrinya. ditunggu next partnya n jg ff2 lain yg blm selesai masa tayangnya, aza..aza..keep writing!!

  25. urri cassiopeia November 4, 2014 pukul 5:09 am

    Masih bingung ama ceritanya kok Sso onnie ngaku jadi istrinya teukie oppa….hehehehe tpi gpp deh part 2 pasti kJwab deh hehehe

    dTunggu part selanjutnya kak 🙂

  26. Elisa November 4, 2014 pukul 2:51 pm

    Wah ciincha daebaak author..d tunggu bnget next part a…
    Unik cerita …aduk tuk oppa spa yg gk kget lg mndi da yg dtang cwo plak…ha..ha..ha
    author faighting…

  27. Kim Ra rA November 5, 2014 pukul 7:45 am

    di awal sempet bingung dan perlu ngulang beberapa Kalimat… tapi udah hampir di bagian akhir baru ngerti..

    hadeeeuh penggerebegan yang benar benar Beruntung. timeing nya Pas banget…

    huaaaaa yang ini… yang ini…. part 2 nya ditunggu pake banget

  28. kristienuuna November 5, 2014 pukul 3:27 pm

    wow..
    keren kug Retno..
    apaLagi insiden kamar mandi..
    hahahahahahaha.. 😀

    ngegantung ne bersambung na..
    d tunggu Lanjutan na..
    aku penasaran kenapa semua tetangga n temen na Teukie oppa nyebut Sso istri na..

  29. gadung melati November 6, 2014 pukul 4:06 pm

    wah tbc ngeganggu pake bgt.. 😀 remake novel yg tngkt bhsny tinggi bgt jd hrs pelan2 nie bcny ^ ^
    awalny aq kira sso gampang d tindas ma teukie, tp oh nyatany suka karater sso yg kuat dsni.. ^ ^ cie bang g konsen marahinny cz dsuguhi *pemandangan alam* yg woww.. :-O kekeke~
    brarti sso bkn istriny teukie tp kok pny cincin *kepo* dan trnyt sso asisten pribdi kakekny teukie o.0 yaelah bang mang ap yg km lakukan adl utk kebaikan negara n it prestasi yg membanggakan tp jgn ngelupain kakekny yg lg sakit dong pantes aj sso ny jd murka, kan ntr klo da ap2 nyesel lo -_-b
    semangat bwt ngedit n translet nie remake ya thor >:-<

  30. dewi November 6, 2014 pukul 7:28 pm

    ini jg keren bgt eon
    lanjut ne

  31. Soeun November 8, 2014 pukul 6:37 am

    Salam kenal eon
    aku reader baru ne 🙂

    Itu brarti jungso salah paham donk tpi kok tmn2 jungsoo bilang Sso istri nya…:|
    next ditunggu

  32. princess ice November 9, 2014 pukul 7:23 am

    wihh unni ada epep baru… baru tau aku lho.. ini emank novel bgt, bahasanya berat. tapi sneng bgt ada yg ubah cast jadi sso.. oke,aku lnjut baca part 2 ya unn.. kajja!

  33. mizanafidaus November 20, 2014 pukul 12:18 pm

    haiiiii kaka, aku mau ngebut komen ff2 yang udah aku baca kekeke~
    awalnya jujur aku pusing baca ff ini, siapa jungso siapa soeun, kirain leeteuk lupa ingatan klo dia udah nikah, soalnya semua orang pada nggoda dia, dan ngakuin klo dia udah nikah,,,
    weeeeey… main masuk aja nih, kan jadi menang banyak liat cwe mandi hahaha.
    aku udah baca sampe part3, awal baca sih kirain kakek leeteuk udah meninggal.
    aku suka walaupun remake tp ka retno dalam menggambarkan pemainya sama persis dg sso dan leeteuk jadi dapet feelnya, biasanya klo sso dipasangin sama leeteuk agak kurang dapet feelnya tp ini aku suka 🙂

  34. Ne yan Desember 22, 2014 pukul 10:48 am

    Belum nikah tapi pas pulang ada seorang istri.
    Haha itu hadiah dari Tuhan

  35. Rani Annisa Februari 5, 2015 pukul 2:00 pm

    jadi so eun pura-pura jadi pacarnya jung soo,, terus kakeknya jung soo udah meninggal???

    next part

Tinggalkan Balasan ke Shaneyida Batalkan balasan