RetnoMyaniezasia Blog

Just another WordPress.com site

Darling and Wedding [Part 9]: Alasan Untuk Membencimu


Situasi makin tidak terkendali. Eun Hye pun tidak bisa berbuat apa-apa melihat kekacauannya. Eun Hye hanya bisa melihatnya dengan khawatir. Eun Hye masih berada dirumah sakit, walaupun dirinya sudah sembuh dari bunuh dirinya. Namun kini bukan dia yang sakit. Sebuah vas dilempar lagi hampir mengenainya, untung Eun Hye bisa menghindarinya. Eun Hye hanya bisa menahan tangisannya. Eun Hye mendengar kata-katanya yang cukup menyakitkan.

“Pergi kau! Aku tidak mau melihatmu!?”teriak Min Ho makin menggila sambil ditahan para suster. Dokter pun datang, dia pun memberi suntikan kepada Min Ho. Min Ho pun tertidur. Eun Hye hanya bisa berdiri ketakutan melihat suasana kamar yang kacau itu. Dokter itu pun mendekati Eun Hye.

”Bagaimana dia bisa mengamuk begitu?”tanyanya. Eun Hye menggeleng.

”Aku tidak tahu, dokter. Begitu aku datang, dia tiba-tiba jadi begini.”

”Sepertinya setiap kali Anda datang, dia selalu mengamuk terhadap Anda. Apa Anda mempunyai masalah dengannya?” pertanyaan dokter membuat Eun Hye terdiam. Dia tahu apa yang membuatnya jadi begini. Namun dia tidak mau menjawab didepan dokter. Lama menjawabnya, dokter hanya bisa menghembus napas herannya.

”Baiklah kalau Anda tidak mau menjawabnya. Dia mengalami depresi yang berat. Kelihatannya dia telah kehilangan seseorang yang dicintainya. Mungkin ini ada kaitannya dengan Anda.” ujar dokter menganalisanya. Eun Hye langsung terdiam tegang.

”Maaf kalau saya lancang mengatakan ini. Tapi mungkin demi keamanan Anda dan kesembuhan pasien. Alangkah lebih baik, Anda jangan berkunjung dulu.”

”Apa! Aku tidak mau, dokter! Aku tidak mau berpisah dengannya. Aku ini kekasihnya.”

”Kalau Anda memang kekasihnya, lalu kenapa dia begitu mengamuk dengan Anda? Seakan dia sangat membenci Anda.” Eun Hye kembali terdiam.

”Aku tidak peduli apa yang dokter sarankan tadi. Aku tetap tidak mau berpisah dengannya.”tegasnya. Dokter itu pun mengangguk mengerti.

”Baiklah kalau itu memang mau Anda. Kalau ada apa-apa, jangan lupa memanggil kami.”pesannya sambil pergi meninggalkan Eun Hye. Eun Hye memandang Min Ho.

Dia pun mendekati kasurnya. Wajah Min Ho yang sedang tidur lelap akibat suntikan bius. Eun Hye mengelus pipi Min Ho. Tidak kuasa menahannya, Eun Hye pun menangis.

”Aku mohon, Min Ho. Lupakan dia! Dia sudah meninggalkanmu. Hanya aku yang bisa mendampingimu, Min Ho. Aku mohon cintailah aku kembali.”ujar Eun Hye sambil memeluk Min Ho yang tertidur. Tanpa diketahuinya, Min Ho meneteskan air matanya. Rupanya dia belum sepenuhnya terbius. Namun dia menangis bukan karena Eun Hye melainkan Hye Sun. 3 hari yang lalu, dia mencari Hye Sun. Tidak berhasil menemukannya. Yang ada hanyalah perkataan mengejutkan dari pemilik apartemen tempat Hye Sun tinggal.

”Maaf, Nak. Hye Sun tidak tinggal disini lagi.”

”Dia pergi kemana?”

”Justru itu, aku tidak tahu dia pergi kemana. Dia tidak mengatakannya. Sekali lagi, maafkan aku.”

Selama 3 hari memang waktu yang belum terlalu lama. Namun karena Min Ho terlalu gelisah tidak bisa menemukan keberadaannya. Akhirnya dia pun depresi, apalagi setelah melihat Eun Hye dihadapannya. Yang ada dipikirannya hanyalah bisa membencinya. Marah terhadapnya yang sudah memisahkannya dari Hye Sun. Min Ho makin menggila karena tidak bisa hidup tanpa Hye Sun disisinya.

*****

Setelah tiga hari pasca kejadian pemutusan So Eun terhadap dirinya. Setelah tiga hari dia tidak melihat So Eun datang kesekolahnya. Kim Bum terus berjalan dengan heran. Berkali-kali dia menelepon ponselnya. Namun tetap tidak aktif. Kim Bum pun berhenti, dia melihat Shin Hye sedang duduk melamun dikantin. Dia pun mendekatinya.

”Shin Hye.”panggil Kim Bum. Namun Shin Hye tidak bergeming. Sepertinya dia terlalu melamun. Kim Bum pun memanggilnya berkali-kali sambil menepuk bahunya. Akhirnya, Shin Hye pun sadar.

“Oh. Kim Bum.”

Kim Bum pun duduk dihadapannya.

“Kau tidak apa-apa?”

“Apa maksudmu? Tentu saja aku tidak apa-apa.”canda Shin Hye. Berusaha menjadi diri sendirinya yang penuh ceria.

”Kim Bum. Kau ada perlu apa denganku?”

”Uhm… ini… apa kau melihat So Eun? Soalnya selama 3 hari ini, aku tidak melihatnya datang ke sekolah. Terus ponselnya selalu tidak aktif.”

Shin Hye mengangguk mendengar perkataan Kim Bum.

”Kenapa kau tidak ke apartemennya saja?”

”Oh iya! Kenapa aku tidak terpikirkan hal itu? Baiklah, aku akan kesana. Terima kasih, ya. Shin Hye.”

”Sama-sama.”

Kim Bum pun langsung pergi meninggalkan Shin Hye yang kembali melamun. Dia memikirkan perkataan Geun Suk. Dia pun menatap langit. Dia tahu, hari ini adalah hari keberangkatan Geun Suk ke London. Geun Suk akan pergi kesana dan bertunangan dengan gadis yang dipilih orang tuanya. Shin Hye memegang dadanya, menahan rasa sakit hatinya dan perasaanya yang belum sempat dia utarakan kepada Geun Suk. Shin Hye terus memikirkannya. Dia pun sadar, walaupun ini memang terlambat untuk memilikinya, paling tidak dia bisa mengutarakan perasaannya kepada Geun Suk agar dia bisa lega. Agar Geun Suk tahu kalau selama ini dia menyukainya bahkan mencintainya. Shin Hye langsung berdiri dan memakai jaketnya. Lalu berlari menyusul Geun Suk, menuju ke bandara.

*****

”Ting…Tong…..”bunyi bel yang ditekan Kim Bum berkali-kali. Tetap tidak ada jawabannya. Tidak menyerah, Kim Bum terus menekannya. Dia berharap So Eun masih ada diapartemen ini. Sampai pemilik apartemen pun datang menghampirinya.

”Kau sedang mencari siapa, Nak?”tanyanya. Kim Bum pun membungkuk hormat kepadanya.

”Uhm… aku sedang mencari So Eun.”

”Oh… So Eun. Dia sudah tidak tinggal disini lagi.” Kim Bum terkejut.

”Apa! Bagaimana mungkin? Lalu kakaknya?”

”Mereka juga pergi.”

”Kau tahu kemana mereka pergi?”

Pemilik apartemen menggeleng.

”Tidak. Mereka tidak mau memberitahukanku kemana mereka pergi. Mereka hanya bilang kalau mereka sudah tidak lagi tinggal disini.”jawab pemilik itu sambil pergi meninggalkan Kim Bum yang masih tidak percaya apa yang didengarnya.

”Tidak mungkin. So Eun, kau tidak seriuskan?”

*****

Geun Suk masih duduk menunggu giliran pesawatnya. Dia terus melihat tiket pesawatnya yang menuju ke London. Dia memikirkan kejadian disekolah beberapa hari yang lalu. Sejak pengungkapannya yang akan pergi ke London dan bertunangan. Dia tidak menyangka akan melihat Shin Hye menangis yang pertama kalinya. Dia tidak tahu kalau Shin Hye yang selama ini ceria dihadapannya bisa menangis dihadapannya walaupun Shin Hye tidak menyadarinya. Karena Shin Hye menangis sambil berlutut tidak sanggup melihat Geun Suk, sebaliknya Geun Suk menengok dan tertegun melihatnya.

Geun Suk terus memikirkannya, apa yang membuat Shin Hye menangis. Terus memikirkannya, apakah ini gara-gara perkataannya?

Geun Suk pun berdiri dan masuk kedalamnya, karena giliran pesawatnya yang menuju ke London telah tiba.

*****

Kim Bum pun berjalan dengan lemah. Pantesan So Eun tidak bisa dihubunginya. Rupanya dia telah pergi meninggalkannya.

”Kim Bum.”sapanya. Kim Bum berhenti dan terdiam melihat sosoknya. Pikirannya pun mulai emosi.

”Kim Bum, sedang apa kau disini? Kenapa kau jalan sendirian?”tanyanya sambil mendekati Kim Bum dan memeluk lengan Kim Bum dengan mesra. Kim Bum langsung melepaskannya dengan kasar membuatnya terkejut.

”Kim Bum. Kau kenapa?”

”Jessica. Gara-gara kau, So Eun telah membenciku dan memutuskan hubunganku dengannya.”ujarnya sambil menahan amarah. Namun Jessica malah tertawa. Tertawa bangga.

”Oh… aku kira masalah apa. Ternyata itu masalahnya. Sudahlah, Kim Bum. Kau lupakan saja dia. Akhirnya kau tahu kan siapa dia. Dia hanya mempermainkanmu. Dia tidak serius denganmu. Dia…..”

Sebuah tamparan telah mengenai pipi Jessica. Jessica pun terdiam kaget melihatnya.

”Kim Bum, kau….” Jessica tidak menyangka Kim Bum tega menamparnya.

”Kau sudah puas?”tanya Kim Bum balik dengan tegas.

Jessica hanya terdiam bengong.

”Selama ini kau hanya bisa sirik dengannya karena dia berhasil mendapatkan kekasih sepertiku. Aku tidak tahu apa yang membuatmu sangat membencinya, tapi kau perlu tahu satu hal. Kau bukanlah seorang gadis yang sempurna. Kau dan dia memang berbeda, tetapi dialah yang suka membuat orang lain terkesan dengannya. Bukan kau yang selalu merebut kekasih orang lain.”ucapnya sambil pergi melewati Jessica yang terlihat shock dengan perkataannya. Tidak lama, air matanya pun terjatuh. Dia tahu apa yang membuatnya sedih, telah mengingatnya pada masa lalu.

*****

Shin Hye pun berada di Bandara. Dia pun istirahat sejenak karena lelah berlari. Dia pun mencari Geun Suk.

Sekelilingnya. Geun Suk tidak ada. Shin Hye makin panik, dia pun melihat layar yang menunjukkan jadwal keberangkatan pesawat. Shin Hye pun terdiam. Membiarkan air matanya terjatuh, membiarkan dirinya menangis. Tidak perlu menahannya. Shin Hye hanya terpaku melihat layar yang bertuliskan bahwa pesawat menuju ke London telah berangkat. Dia tahu dirinya telah terlambat menyusulnya, terlambat mengutarakan perasaannya. Tidak kuasa menahan rasa sakit hatinya, Shin Hye pun berlutut sambil menangis sejadi-jadinya. Tidak peduli akan diperhatikan orang-orang yang melewatinya. Dia terus menyesali tindakannya.

”Geun Suk. Aku belum menyatakan perasaanku. Geun Suk. Aku belum mengatakan kepadamu kalau aku mencintaimu. Geun Suk. Aku belum menyatakan…. pera…saanku…” Shin Hye sudah tidak bisa berkata-kata lagi. Dia terus menangis.

*****

1 Tahun kemudian……….

Kedua orang tua sedang berdiri di depan villa milik Min Ho. Seorang ibu terus merasa khawatir dengan anaknya yang sudah lama tidak memberi kabar. Ayahnya pun terus menekan bel berkali-kali. Tetap tidak ada yang menjawab.

”Bagaimana ini? Apa ada sesuatu yang terjadi dengannya?”tanya Ibu Ye Jin.

”Entahlah. Coba kita telepon kantornya.”ujar Ayah Suk Hwan.

”Baiklah.” Ibu Ye Jin pun mengeluarkan ponselnya dan menelepon kantor tempat Min Ho bekerja.

”Halo. Apakah Lee Min Ho sedang bekerja? Apa! Dia sakit? Dirumah sakit?” Ibu Ye Jin pun terkejut mendengarnya bahkan Ayah Suk Hwan pun juga sama terkejutnya. Ibu Ye Jin pun menutup ponselnya.

”Ayah…..”

*****

Kim Bum telah memasuki ajaran semester baru dikuliahnya, kini dia sudah menjadi mahasiswa semester 3. Dia pun kuliah di Universitas Shinhwa. Kim Bum turun dari kamarnya.

Neneknya yang heran melihat Kim Bum agak terburu-buru turun dari kamarnya.

”Kim Bum. Apa kau tidak sarapan dulu?”ujar Nenek Hyo Jeong.

Kim Bum tidak segera menjawabnya. Dia pun langsung mendekati meja makan dan mengambil sebuah roti dan langsung mencomot ke mulutnya. Dia pun memberi salam dengan roti yang masih berada dimulutnya.

”Aku berangkat dulu ya, Nek.”ucap Kim Bum sambil pergi. Nenek Hyo Jeong hanya bisa menggeleng. Dia tahu apa yang membuat Kim Bum berubah. Dia pun jadi tidak tega memaksa Kim Bum untuk segera cepat menikah.

*****

Kedua orang tua Min Ho pun berjalan cepat. Mereka sungguh khawatir. Akhirnya mereka pun menemukan kamar Min Ho. Mereka pun masuk ke dalam. Dan tercengang melihat kondisi Min Ho yang begitu buruk. Min Ho yang begitu kurus, pucat, dan tangannya diinfus. Ibu Ye Jin pun tak kuasa menahan tangisannya. Dia langsung menuju ke Min Ho. Ibu Ye Jin langsung membelai rambut Min Ho dan mengelus pipi anaknya.

”Anakku. Apa yang sudah terjadi padamu?”tanya Ibu Ye Jin. Tidak lama, Min Ho pun bergumam memanggil seseorang.

”Goo Hye Sun….”

”Goo Hye Sun?”

Seorang dokter pun datang ke kamar Min Ho.

”Anda siapa?”tanyanya yang belum pernah melihat kedua orang tua itu.

”Oh. Dokter. Kami orang tuanya Min Ho. Sebenarnya dia kenapa?”tanya Ayah Suk Hwan dengan cemas. Dokter pun mengangguk mengerti.

”Mari ikut saya. Saya akan menjelaskannya.” Ayah Suk Hwan pun mengikutinya. Membiarkan Ibu Ye Jin bersama Min Ho.

”Goo Hye Sun.” Min Ho bergumam lagi. Ibu Ye Jin jadi heran.

”Min Ho. Siapa Goo Hye Sun itu?”tanya Ibu Ye Jin. Lagi-lagi Min Ho tidak bisa menjawabnya. Dia hanya terus mengigau memanggil nama Hye Sun. Ibu Ye Jin pun jadi semakin penasaran. Ayah Suk Hwan pun telah kembali. Ibu Ye Jin langsung menghampirinya.

”Ayah. Bagaimana kata dokter? Sebenarnya Min Ho sakit apa?”tanya Ibu Ye Jin bertubi-tubi. Ayah Suk Hwan memperbaiki sikapnya. Dia mulai memikirkan kata-kata yang tepat.

”Ayolah, Ayah. Katakan kepadaku. Sebenarnya Min Ho sakit apa?”

”Dokter bilang….. dia menderita depresi berat karena kehilangan seseorang yang dia cintai.”

”Apa?” Ibu Ye Jin pun memandang anaknya yang masih terus mengigau menyebut nama.

”Katanya selama Min Ho tertidur, dia sering mengigau memanggil nama Goo Hye Sun. Dia pikir mungkin Hye Sun adalah kekasihnya, tetapi…..”

”Tetapi kenapa?”

”Ada seorang wanita lain yang mengakuinya adalah kekasih Min Ho.”

”Siapa?”

”Dia….. Yoon Eun Hye.”

”Apa!” Ibu Ye Jin pun terkejut mendengar namanya yang telah mengkhianati Min Ho.

”Sayang. Lihat, aku membawa buburmu. Kau harus……” Eun Hye langsung terdiam melihat kemunculan orang tua Min Ho. Orang tua Min Ho hanya menatap tajam.

”Tante… Om….”panggilnya dengan kaku.

Min Ho pun terbangun. Dia mendengar ada suara berisik. Dia pun melihat orang tuanya.

”Ayah… Ibu….” panggilnya.

”Min Ho.” Orang tuanya pun langsung menghampiri Min Ho yang telah terbangun. Eun Hye masih terdiam.

”Kau tidak apa-apa, Nak?”tanya Ibu Ye Jin cemas.

”Kenapa kalian lama sekali menjengukku? Sudah 1 tahun lebih kalian tidak menjengukku. Padahal aku rindu dengan Ayah dan Ibu.”ujar Min Ho. Orang tua Min Ho pun terdiam heran sementara Eun Hye pun menjadi kikuk. Tidak ingin Min Ho terus menanyakan hal itu. Eun Hye langsung menghampiri Min Ho dengan wajah cerianya.

”Min Ho. Lihat, aku membawa bubur instan kesukaanmu.” Eun Hye menyodorkan plastik yang berisi bubur instant. Min Ho pun menatapnya dengan penuh benci.

”Kenapa kau ada disini?”ketusnya.

”Min Ho. Kau ini kenapa? Tentu saja aku datang menjengukmu. Aku khawatir dengan kondisimu.”

Min Ho langsung melempar plastik berisi bubur instan mengenai wajah Eun Hye.

”Min Ho…”lirihnya sambil mengusap keningnya yang terkena plastik itu.

”Pergi kau!”

”Min Ho. Aku…..”

”Plak!?” sebuah tamparan keras mengenai pipi Eun Hye oleh tangan Min Ho yang kurus itu. Eun Hye pun terdiam sambil memegang pipinya yang memerah.

”PERGI KAU!”teriak Min Ho mulai mengamuk. Ayah Suk Hwan pun menarik Eun Hye keluar dengan paksa.

”Aku tidak tahu apa yang sudah kau lakukan terhadap putraku. Aku rasa kau telah menyakitinya lagi.” ujar Ayah Suk Hwan sambil menutup pintu kamar Min Ho. Eun Hye pun menangis menahan rasa sakit di pipinya.

”PERGI!?” Min Ho masih mengamuk. Ayah Suk Hwan pun memegang tangan putranya.

”Dia sudah pergi, Min Ho. Sudah Ayah usir.”ucapnya. Min Ho pun kembali tenang setelah memastikan Eun Hye memang sudah tidak ada dikamarnya.

”Min Ho, sayang. Ceritakan kepada kami. Kenapa kau jadi begini? Apa yang sudah Eun Hye lakukan denganmu? Siapa Goo Hye Sun itu?”tanya Ibu Ye Jin. Min Ho masih terdiam.

*****

Jessica langsung memeluk lengan Kim Bum yang sudah datang ke kampusnya. Kim Bum tidak menggubrisnya. Dia hanya cuek bahkan tidak memandanginya.

”Kim Bum. Selamat pagi!”sapanya. Kim Bum tidak menjawab. Pandangannya tetap lurus menuju ke kelasnya. Jessica yang sengaja satu kuliah bahkan satu jurusan dengan Kim Bum agar bisa selalu bersama Kim Bum. Jessica pun cemberut.

”Baiklah, kalau kau tidak mau menjawabnya. Oh iya, aku ingin cerita denganmu. Tahu tidak? Orang tuaku bilang kalau anak temannya akan datang ke Korea. Katanya sih dia dari Paris. Sepertinya mereka sangat membangga-banggakan dia. Kau tahu, Kim Bum? Aku curiga, jangan-jangan mereka akan menjodohkanku dengan dia.”

Jessica menunggu jawaban cemburu dari Kim Bum. Namun nihil. Tetap saja, Kim Bum tidak menjawabnya.

Dia masih tetap yang sama, cuek dan tidak mau memandangnya seolah Jessica tidak ada disampingnya.

“Kim Bum. Jawab dong! Bagaimana menurutmu?” Kim Bum masih tidak menggubrisnya. Akhirnya Jessica pun tersandung dan terjatuh di lantai karena terlalu fokus melihat Kim Bum.

“Kim Bum. Tolong bantuin aku berdiri!”lirih Jessica sambil menengadahkan kedua tangannya, berharap Kim Bum menolongnya. Namun Kim Bum malah terus berjalan seakan dia tidak melihat Jessica jatuh. Jessica pun memukul lantai dengan kesalnya.

“Sampai kapan kau bersikap seperti ini?”

*****

Pada malam harinya, Jessica sungguh sangat malas bertemu anak temannya orang tuanya yang dari paris itu. Dia disuruh menemuinya di sebuah restoran mahal. Sendirian lagi. Jessica terus mengeluh tentang tindakan orang tuanya terhadap dirinya. Jessica pun terus melirik arlojinya. Jessica pun heran. Karena arlojinya masih menunjukkan jam yang sama.

”Heh? Kenapa jamku ini?” Jessica pun memerhatikannya. Ternyata arlojinya mati. Jessica pun jadi kesal. Dia pun melihat jam diponselnya. Dan terkejut.

”Ternyata aku terlalu cepat datangnya.” Jessica pun berniat ingin pulang karena sudah kesal. Jessica pun berdiri. Namun seseorang memanggilnya dari belakang.

”Jessica.” Suara panggilannya itu membuat Jessica terdiam. Dia mengenal suara khasnya itu. Jessica berharap ini hanya mimpi, tidak nyata. Jessica pun membalikkan badannya untuk melihat wajah orang itu. Ternyata memang benar, dialah orangnya!

”Kak Yun Ho.” panggil Jessica tidak percaya. Yun Ho yang memakai kemeja putih dan berkacamata itu pun tersenyum.

”Apa kabar? Kita sudah lama tidak bertemu.”sapa Yun Ho.

”Aku… baik…”jawabnya dengan kikuk. Yun Ho pun tertawa kecil. Tidak lama, dia heran melihat Jessica yang tadi tiba-tiba berdiri.

”Apa kau mau pergi?”tanyanya membuat Jessica pun jadi kikuk.

”Ah…. Itu….”

”Apa karena pilihan orang tua kita yang menyuruh kita bertemu disini?” Jessica mengangguk.

”Hm…. aku juga tidak suka suasana disini. Bagaimana kalau kita ke taman saja? Sudah lama kita tidak kesana.”

”B…boleh….” Yun Ho tertawa mendengar jawaban Jessica yang begitu gugup.

”Ayo.” Yun Ho menarik tangan Jessica. Jessica hanya terdiam pasrah ditariknya. Dia tidak menyangka Yun Ho telah kembali. Dia tidak menyangka Yun Ho telah berubah penampilannya. Sangat berbeda dengan 5 tahun yang lalu. Namun Jessica pun kembali muram karena dialah, Jessica jadi begitu membenci dengan So Eun.

*****

5 tahun yang lalu adalah tahun yang begitu buruk bagi Jessica. Awalnya dia merasa baik-baik saja dengan So Eun. Bahkan dia menganggap So Eun sebagai sahabatnya, sampai suatu hari Yun Ho, kakak kelasnya menghampiri Jessica. Memang Yun Ho selalu mendekatinya hanya untuk curhat baik masalah sekolah maupun masalah kehobiannya dalam fotografi. Namun curhat yang kali ini sungguh terkejut. Ini pertama kalinya, dia menceritakan tentang cintanya.

”Apa maksud, kakak?”

”Apa kau pernah jatuh cinta?”tanya Yun Ho. Jessica pun bingung menjawabnya. Dia memang sedang jatuh cinta, tapi masalahnya orang itu adalah Yun Ho.

”Aku…. aku tidak tahu.”

”Kok. Tidak tahu?” Jessica terdiam.

”Ya sudahlah. Memang konyol kita membahas tentang percintaan ini. Oh iya, aku mau bilang. Setelah aku lulus, aku akan langsung pergi ke Paris.”

”Paris?” Jessica terkejut.

”Iya, aku ingin belajar tentang dunia fotografi.” Jessica terdiam.

”Sebenarnya aku ingin So Eun ikut denganku ke Paris.” Hati Jessica pun mulai merasa panas mendengar nama So Eun bukan namanya.

”Kenapa So Eun?”tanyanya serius. Yun Ho pun mulai heran dengan Jessica.

”Hei. Jangan salah paham dulu. Aku memang mengatakannya, tetapi dia menolakku mentah-mentah. Lagipula aku memang hanya bercanda dengannya. Aku…..”

”Apakah kakak menyukai So Eun?” Jessica memotong perkataan Yun Ho.

”Apa?” Yun Ho pun kebingungan dengan pertanyaannya.

”Jawablah Kakak.” Jessica mendesaknya. Yun Ho tersenyum sambil mengacak-ngacak rambut Jessica.

”Tentu saja. Aku sangat menyukainya, dia sungguh lucu, ceria. Walaupun dia tomboi, namun dia memang sangat mudah untuk dijahili.” Yun Ho tertawa. Sementara, Jessica pun langsung memegang dadanya, menahan rasa sakit hatinya dan rasa sedihnya. Dia tidak ingin menangis didepan Yun Ho.

”Lalu bagaimana denganku? Apakah kakak tidak menyukaiku?” Jessica kembali bertanya serius. Yun Ho pun terdiam. Memandang Jessica dengan heran. Sepertinya pertanyaannya memang serius.

“Siapa bilang aku tidak menyukaimu. Aku……” Yun Ho bingung menjawabnya seakan ada yang mengganjal ditenggorokannya. Jessica menunggu lanjutan jawaban Yun Ho.

”Aku…….” Tiba-tiba ponsel berdering hingga memecahkan suasana tegangnya. Yun Ho pun mengangkat ponselnya.

”Halo. So Eun. Apa? Mesti sekarang? Oke…oke… aku akan segera kesana.” Yun Ho pun menutup ponselnya. Dia pun memandang Jessica.

”Maafkan aku, Jessica. So Eun butuh bantuanku untuk membawa barang-barangnya. Tidak apa-apa kan, kalau aku meninggalkanmu sendirian disini.”

Jessica menggeleng, ”Tidak apa-apa, kak. Pergilah.”

”Terima kasih.” Yun Ho pun berlari sementara Jessica terus menatap punggung Yun Ho sampai menjauh. Dan dia pun menangis.

”Kim So Eun lagi… Kim So Eun lagi… kenapa selalu kau yang ada dipikiran Kak Yun Ho. Kau sudah membuatku menderita. Kali ini aku tidak akan membiarkanmu bahagia, So Eun.”ucapnya dengan penuh dendam.

*****

”Jessica… Jessica!”teriak Yun Ho yang menyadarkan Jessica dari lamunannya.

”Dari tadi kau melamun terus. Apa yang sedang kau pikirkan?”tanya Yun Ho.

”Aku tidak memikirkan apa-apa.”bantahnya. Jessica tidak mungkin memberitahukannya kalau dia memikirkan kejadian 5 tahun yang lalu.

”Kau bohong.”

”Apa?”

”Aku tahu kau pasti sedang ada yang dipikirkan. Sudahlah, aku juga tidak mau memaksamu.” Jessica pun menunduk terdiam.

”Kau tahu, Jessica. Ketika aku pergi ke Paris. Aku tidak berhenti memikirkanmu.”

”Apa?” Jessica tertegun mendengarnya, ”dia memikirkanku?”batinnya heran.

”Iya. Selama 5 tahun ini, aku sangat merindukanmu. Untuk mengobati rasa rinduku kepadamu. Aku mulai menyusun foto-fotomu dengan teknikku sebagai photographer.”

”Fotoku?”

”Iya. Fotomu waktu SMP sebelum kita berpisah. Ini albumnya.” Yun Ho pun menyerahkan album yang berisi foto-fotonya. Jessica pun dengan pelan membuka lembarannya. Memang benar, isinya foto dirinya semasa SMP. Semua yang ada di album itu. Sungguh indah yang dieditnya. Membuat obyeknya jadi semakin cantik. Di lembaran terakhir, terlihat foto dirinya bersama Yun Ho sebelum berpisah. Jessica melihat sebuah tulisan di lembaran foto itu.

”I LOVE YOU, Jessica.” Jessica membacakannya dengan pelan. Yun Ho yang mendengarnya pun jadi malu. Jessica tertegun melihatnya. Dia pun menatapnya tidak percaya.

”Apa maksudnya ini, Kakak?”tanya Jessica lagi.

”Kau masih tidak mengerti?”

Jessica menggeleng. Yun Ho pun menegakkan tubuhnya. Untuk mengumpulkan rasa kepercayaan dirinya untuk menjawab pertanyaannya.

”Kau tahu, kita sudah lama berteman, bahkan sejak kecil kita sudah begitu dekat. Sebenarnya sudah lama sekali aku memendam perasaan ini. Namun waktu telah memisahkan kita. Aku pergi ke Paris tanpa sempat mengutarakan perasaanku kepadamu. Kau tahu? Selama 5 tahun ini, aku begitu tersiksa. Aku ingin sekali segera bertemu denganmu. Namun aku sudah berjanji kepada diriku. Kalau aku mesti menjadi orang yang sukses agar orang tuamu bisa menerimaku. Kau tahu bagaimana sifat orang tuamu. Lihatlah, aku berhasil jadi photographer yang sukses.”

”Iya?” Jessica masih menunggu lanjutannya. Yun Ho pun semakin gugup.

”Karena aku sudah sukses. Aku ingin mengutarakan perasaanku kepadamu. Kalau selama ini, aku menyukaimu, Jessica. Aku mencintaimu.”

Mata Jessica pun berkaca-kaca.

”Tapi, bukankah waktu itu kau menyukai So Eun.”

”So Eun? Maksudmu Kim So Eun? Oh… itu. Aku memang menyukainya, aku suka dengan sifatnya yang tomboi tapi tetap ceria. Aku sudah menganggapnya seperti adikku. Dia juga menganggapku sebagai kakaknya. Kau tahu? Selama ini sebelum aku pergi ke Paris. Dialah yang selalu mendukungku untuk mendekatimu. Dia yang merencanakan kedekatanku denganmu dengan cara aku harus selalu curhat kepadamu. Apapun itu. Kalau mengingat waktu itu, memang sangat bodoh. Masa aku bisa begitu minta bantuan So Eun. Dia…..”

“Jadi dia tidak mencintai kakak?”

“Mencintai? Mencintai apa? Dia hanya mencintaiku sebagai kakaknya. Tidak lebih.”

”Apa!” Jessica terkejut mendengarnya. Rupanya selama ini dia sudah salah paham dengan So Eun. Ternyata So Eun yang membantu Yun Ho untuk berdekatan dengan Jessica. Jessica pun menyadari kesalahannya yang terbesar. Jessica jadi menyesal.

TO BE CONTINUED………………….

NB: JANGAN LUPA DI KOMEN YA ^^!!!

32 responses to “Darling and Wedding [Part 9]: Alasan Untuk Membencimu

  1. Helda wati Desember 13, 2011 pukul 3:51 am

    Eunhye bnar2 muka tembok, minhoo oppa, bersbarlah hye sun akan kmbli padamu,bumsso fighting.

  2. jaebum-elf_chikuma Desember 13, 2011 pukul 4:44 am

    disini hyesun n soeun gag dimunculin chingu? diumpetin dimana? hhheee…
    hedeh eun hye ma sicca ne keukeh banget ya, gag dongkol apa ya dicuekin n di bentak2 gitu ma bum n minho….
    berharap lanjutannya cepet di post… hhheee… #reader maruk…

  3. Dear dHiyah Desember 13, 2011 pukul 8:18 am

    s eun hye muka y dach d ganti ma tembok ea ??? mka y kga tw mLu bgt ky gtu .
    ksian minho .
    tp kmana so eun n hye sun ??

    Lanjuutttt

  4. ambar Desember 13, 2011 pukul 8:28 am

    Ya ngilang dmana so eun’nya???

  5. AnnisaHourai Desember 13, 2011 pukul 8:28 am

    makin ada titik terang disini… 😉
    eum jadi krena masalah itu jessica jdi jahat, ternyata hnya salah paham..
    tinggal eunhye yg msh aj keras kepala..
    btw thor gmn kbrx hyesun n so eun? koq kgak ada kbarx? hilang begitu aj bgai ditelan bumi, jd mkin penasaran ma kelanjutanx 😀

  6. djkyussoloverz Desember 13, 2011 pukul 10:45 am

    akhirnya tau juga knapa jesicca membenci so eun huuuuuuuuuuh udh lma penasaran………!!!!!!!!!!

  7. Hyora Kim Desember 13, 2011 pukul 4:46 pm

    Ihh.. Eun hye koq gitu banget sch..
    Sepertinya jessica udah nyadar.. Ah semoga begitu..

  8. ocii Desember 14, 2011 pukul 3:29 pm

    ternyataaaa baru d part ini terungkap kenapa jessica bs begitu benci dengan so eun hmmmmmmmmmmmm. dasar/ makanya jes jgn salah paham dulu.
    kyaaaaaaaaaaa eun hye udah ditolak mrntah2 diusir, ditanmpar tetep aja muka tembok ckckckckc…
    part kim bumnya dikit hhu.. kim bum ga berusahakah cari so eun ??? huhu//
    part ini ga ada so eun ma hye sun ceritanya lg semedikah hehehe…

    lanjuttt deh ahhhh. happy ending ya 🙂

  9. Indah_ELF Desember 14, 2011 pukul 5:57 pm

    Waduh min ho jdi gtuh sii … Unnie hye sun cpatlah k’mbali
    jessica udh mulai merasa bersalah sma so eun …
    Tpi nii hye sun+so eun kmana yaa …

  10. dhianamagnae Desember 16, 2011 pukul 9:09 am

    asekasek…#efek ayu ting ting
    k’mna ya so eun..?? kok gk ad part so eun sma skli sih di part ini..??
    ksian ya min ho jdi depresi kya gtu krna hye sun..
    tpi kok kim bum gk depresi kya minho sih..#ya iya lah..klo sma jga jdi gk seru crta’x..
    d’tunggu part slnjutnya..
    bxkin part bumssonya…

    figthing thor…

  11. sartika yulis Desember 18, 2011 pukul 7:49 am

    aaahhh….akhirnya terbongkar juga……..btw,ff grudge lovenya kapan dilanjutin thor? dah pnsaran bgt pngen tw klnjutan critanya…hehehe…

  12. rizkyapratiwi Desember 18, 2011 pukul 1:03 pm

    Kayaknya masalah so eun bakalan berakhir soalnya jessica kn salah paham
    Lanjuuut thor

  13. geill Desember 20, 2011 pukul 3:49 pm

    tuh kan jessica salah paham ama so eun, gara2 itu so eun jd menderita.
    jd kemana ya so eun ama onnie-nya????????????????????
    di tunggu ya part selanjutnya jgn lama2………………..

  14. seli m (kaoru) Desember 21, 2011 pukul 1:28 pm

    jesicca slah paham tpi akhirnya tw jga klw soeun ngbantu dia ..
    jdi merasa bersalah deh tu sicca ..
    penasaran ma next part ..
    next part ditunggu yach eun ..
    update soon .. fighting !!

  15. rini Desember 23, 2011 pukul 12:41 pm

    ehmm semaki seru aj neh , ,
    bener” neh si eunhye gk bsa d,kash tw ya org sdh gk suka ma dy malah maksa,, ihhhhhhhh geretan ma org ne . .
    tuh kan jessica u tuh slah pham ,,
    d,mna skrg soeun ma hyesun???
    cepat kembali , ,
    d,tunggu kelanjutan,a!!!!!!!!!

  16. LanyAprilli Januari 22, 2012 pukul 9:14 am

    keren!! aku suka!!,,
    jadi gk sabar nungguin part 10 nya
    jangan lama-lama ya, hehehe
    *maksa
    😀

  17. amkyuminry Januari 23, 2012 pukul 11:26 am

    tambah seru nih kak..
    akhirnya, ketauan juga masalah 5 tahun lalu dan ternyata…… jessica salah paham –”
    will wait for next chap ^^

  18. Dezztidini Februari 14, 2012 pukul 2:51 pm

    Anyeong,,q reader bru nich dsni!!
    Q dah bCa ff nie dr part awal crtany super”kren..!
    Q tUngGu y next partny jngan lama ne,,!

  19. Yuniipark Februari 14, 2012 pukul 2:55 pm

    Ach chingu q tunggu next partny palli..!
    A’iya q lpa q reader bru nich..!m’f q ksh coment dsini langsung ja y..!
    Update soon next partny.. ;>

  20. Yeonie Februari 14, 2012 pukul 2:59 pm

    Next partny jebaaall palliwa…!
    Eunie cpat kmbali bumppa dah menunggu ksian dy sdih and truz mNanti mu!! ;>
    next partny ng’buUt…

  21. cucancie September 11, 2012 pukul 5:41 am

    Jessica udh salah paham ma so eun,ga sabar baca endingnya,

  22. tanti no kawai Desember 12, 2012 pukul 1:30 am

    ˚◦°•hмм…(―˛―“)..=-?•°◦˚ dasar jesicca….

  23. Zaily September 14, 2013 pukul 10:32 pm

    Aduh malang skli min hoo . . .
    N akhrny mslh antra so eun n jessica da kjlasan

    Lanjut!!!

  24. Ilma Bumssoeulmates Elf Desember 31, 2013 pukul 10:56 am

    tuh kan jessica salah pahamsebener.a so eunma hye sun kemana ya??
    lanjjuut

  25. tyas27 April 8, 2014 pukul 6:56 am

    owalah sica cemburu gtu toh.-.

  26. Rani Annisarura Agustus 21, 2014 pukul 3:34 pm

    min ho makin parah aja,, gara-gara eun hye sih selalu datang aja….

    Wah kayaknya jessica udah mendapatkan cowok yang sesuai dengan harapannya,, syukurlah….

    Tapi kemana so eun & hye sun pergi???

  27. ainami September 9, 2014 pukul 2:20 am

    cape deh ssica….. liat tuh sso baik kan…?
    udh salah paham dan benci ma sso selama ini dan bikin sso menderita hadeh….

    minho parah bgt sampe setaun gitu sakit…. si bum mendingan masih mau kuliah… minho masih kerja ga tuh? hehe
    dan yg lbh mengejutkan eun hye masih ada disisi minho? ngaku2 kekasihnya pula, dasar muka badak..

  28. Egamawarni ysj(bumsso) Desember 2, 2014 pukul 11:53 am

    Oh ternyata sinhye salah menilai so!!

    Kemana ya hyesun n so eun??

  29. mia September 4, 2015 pukul 1:44 am

    ooo jadi hanya karna itu

  30. Aliana Park Desember 22, 2015 pukul 6:04 pm

    Tuh kan jessica salah paham.. Tinggal eun hye nih yg belum sadar2… Aduh gimana nasib Bumsso ama Minsun ya…???
    Next part

Tinggalkan Balasan ke AnnisaHourai Batalkan balasan