RetnoMyaniezasia Blog

Just another WordPress.com site

Darling and Wedding [Part 5]: Tetap Pura-Pura atau Serius?


Jessica sedang asyik bersantai ditengah kolam renang dengan beralas karet gelembung yang berbentuk kasur. Sambil minum jus dan mendengarkan musik favoritnya. Sebuah ponsel yang terletak disampingnya bergetar. Tanpa melihat nama penelepon, dia langsung mengangkatnya.

”Halo.”jawabnya. Tiba-tiba Jessica terbangun setelah mendengar suara yang dikenalnya.

”Kakak!”seru Jessica girang.

*****

Hye Sun kembali melamun memikirkan perkataan Eun Hye tempo hari itu. Dia benar-benar sungguh bingung. Tiba-tiba Min Ho datang, Hye Sun pun terkejut melihatnya.

”Apa yang sedang kau pikirkan?”tanya Min Ho sambil minum kopi yang dipesannya. Mereka berada di sebuah kafe yang tidak jauh dari kantor. Hye Sun tidak menjawabnya, malah memperhatikan Min Ho yang sedang asyik minum. Min Ho pun tersadar, dia pun menatap Hye Sun bingung.

”Hei. Apa kau baik-baik saja?”tanya Min Ho. Hye Sun tidak bergerak bahkan menjawabnya. Melihat itu, Min Ho pun langsung menepuk tangannya sendiri didepan wajah Hye Sun. Hye Sun pun tersadar dari lamunannya.

”Ah? Tidak apa-apa.”singkatnya sambil menunduk. Min Ho hanya terdiam.

”Min Ho. Kau baik-baik saja?”tanya Hye Sun. Min Ho jadi bingung.

”Aku? Apanya? Tentu saja aku baik.”

”Wajahmu kelihatan pucat. Apa kau sedang sakit?”

Min Ho tidak menjawabnya. Malah dia meminum kembali. Hye Sun dengan sabar menunggu jawabannya.

”Semalam aku kehujanan. Mungkin aku masuk angin.”

”Benarkah?” Hye Sun langsung menyentuh kening Min Ho dengan punggung tangannya. Min Ho pun sedikit terkejut dengan sikap Hye Sun yang tak terduga.

”Sudah kuduga. Rupanya kau sedang demam. Apa kau sudah minum obat?”tanya Hye Sun cemas.

”Sudah.”

”Lalu apakah kau sudah makan bubur?”tanya Hye Sun lagi. Min Ho mengernyitkan keningnya.

”Aku tidak sempat membuat bubur.”

Hye Sun tertegun, ”Memangnya dirumahmu tidak ada yang masak?”tanya Hye Sun. Min Ho menggeleng.

”Orang tuamu? Atau pembantumu…..” Min Ho memotong perkataan Hye Sun.

”Sendirian.”

”Hah?”

”Aku tinggal sendiri. Tidak bersama mereka.”

”Tapi. Kalau kau sakit begini, siapa yang merawatmu?”tanya Hye Sun lagi yang benar-benar khawatir. Min Ho tertawa kecil. Dia pun berdiri.

”Sudahlah. Ayo kita masuk. Jam istirahat sudah habis.”ucapnya sambil pergi. Sementara Hye Sun masih duduk terdiam.

*****

Jessica terus mencari sosok di kafe. Dia duduk dengan tidak tenang seakan tidak sabar untuk berjumpa dengan seseorang. Dia pun menengok dan senyumannya pun merekah. Jessica langsung berdiri.

”Halo.”

”Kak Jin Hee!”seru Jessica sambil memeluk Jin Hee.

”Bagaimana kabarmu?”tanya Jin Hee sambil duduk berhadapan dengan Jessica.

”Baik. Tidak aku sangka ternyata kau cepat sekali pulang ke Korea. Aku kira kau akan tinggal di Jepang selamanya.”

Jin Hee hanya tersenyum.

”Aku datang untuk berlibur. Bukan pulang. Mumpung aku ingat kau, jadi aku langsung menemuimu.”

Jessica pun senyum-senyum. Jin Hee jadi curiga.

“Kenapa kau? Apa kau melakukan sesuatu lagi dengan So Eun?”tebaknya.

“Wah! Bagaimana kau bisa tau?” Jin Hee hanya tertawa.

“Iya. Aku berhasil merebut Onew.”

Jin Hee mengangguk.

“Tapi sialnya, dia sudah punya pengganti Onew. Kekasih barunya!”kesal Jessica. Jin Hee terdiam.

“Aneh. Biasanya dia tidak ada penggantinya secepat itu.” Jin Hee mulai berpikir.

”Iya. Lebih kesalnya, ternyata laki-laki itu lebih sempurna dari pada Onew!”

”Maksudmu?”

”Iya. Dia sangat tampan selain itu dia kaya. Dia itu calon pewaris Banhyo group!”

Jin Hee pun terkejut mendengarnya.

”Benarkah itu?” Jessica mengangguk cepat.

”Wah. Hebat sekali dia. Pakai jurus apa dia bisa memikat laki-laki kaya itu.” Entah ini pujian Jin Hee atau hanya menyindir.

Jessica langsung menggenggam tangan Jin Hee.

”Kakak. Aku minta bantuanmu.”kata Jessica serius.

*****

Pada hari sore, seorang wanita menghentikan mobilnya tepat didepan villa. Kemudian  wanita itu pun keluar sambil membawa parcel buah. Dia pun mengetok pintu itu berkali-kali. Dan dibukalah pintu oleh pemilik villa. Namun pemilik itu tidak menyambut wanita itu, malah membuang muka.

”Selamat sore, Min Ho. Aku dengar kau sedang sakit. Lihat, aku membawakan buah untukmu.”oceh Eun Hye sambil menunjukkan parcel buahnya. Min Ho masih terdiam tanpa kata. Eun Hye sedikit jengkel dengan kecuekan Min Ho.

”Min Ho. Apa kau sudah makan? Aku masuk kedalam ya. Aku akan membuat bubur untukmu.” Eun Hye memasuki rumahnya namun Min Ho mencegatnya dan langsung mengusirnya.

”Pergi dari rumahku, Eun Hye!”teriak Min Ho sambil menutup pintu dengan keras. Eun Hye pun sedikit terkaget mendengar bunyi pintu yang ditutup. Tidak rela diusir begitu saja, Eun Hye langsung mengetok pintu berkali-kali.

”Min Ho! Buka pintunya!? Biarkan aku masuk. Kau kan sedang sakit!”teriak Eun Hye. Min Ho menutup telinganya. Dia pun pura-pura tidak mendengar teriakan Eun Hye. Min Ho pun langsung menjauh dari pintu itu.

”MIN HO!?” Eun Hye berteriak lagi. Namun suaranya hampir habis. Dia pun menendang pintu saking kesalnya.

”Sial!” Eun Hye pun pergi.

*****

So Eun sedang asyik melihat-lihat buku di sebuah toko buku. Tidak sengaja dia bertemu dengan Kim Bum yang sedang membaca buku.

So Eun pun mendekatinya.

”Hei!” So Eun mengagetkan Kim Bum.

”Kim So Eun.”

”Kau sedang apa disini?”tanya So Eun sambil melihat buku yang dibaca Kim Bum. Sebuah buku sastra yang menurutnya sangat berat untuk dibaca.

”Aku sedang mencari buku untuk tugas kita. Kau sendiri?”

”Oh. Sama. Aku juga sedang mencari buku. Bagaimana? Apakah sudah ketemu?”

Kim Bum menunjukkan buku yang dipegangnya. So Eun hanya bisa mengangguk dengan berpikir, ”Aku kira hanya baca-baca saja. Ternyata dia memang serius membeli buku itu.”

*****

Min Ho meminum air putih. Kondisinya memang sangat tidak mengenakkan. Dia ingin makan sesuatu. Dibukanya kulkas dan kosong. Tidak ada isinya. Rupanya Min Ho belum membeli makanan karena sakitnya. Min Ho terpaksa kembali meminum air putihnya. Tiba-tiba kepalanya merasa pusing. Badannya sungguh panas. Dan gelas pun terlepas dari tangannya. Min Ho pun tergeletak dilantai. Min Ho telah pingsan.

*****

Hari mulai gelap. So Eun dan Kim Bum pun selesai berbelanja buku.

”Kau yakin tidak mau aku antar?”tanya Kim Bum.

”Tidak apa-apa, Kim Bum. Lagi pula aku ada urusan kok. Bye-bye.”ucapnya sambil berlari meninggalkan Kim Bum. Kim Bum hanya tersenyum. Segera dia menelpon supirnya agar segera dijemput. Namun sebuah mobil tidak dikenal berhenti tepat didepannya dan Kim Bum pun didorong dari belakang memasuki kedalam mobil secara paksa. Dan mobil itu pun langsung pergi meninggalkan lokasinya.

*****

”Kenapa kau memberikan gaun ini kepadaku?”tanya So Eun. Park Shin Hye tersenyum. Rupanya So Eun ada dirumah Shin Hye.

”Ini untuk persiapanmu dalam lomba nanti. Aku sudah memilih yang bagus-bagus loh.” So Eun mengamati gaun pemberian Shin Hye. Memang bagus. Ponselnya pun berdering. So Eun langsung mengangkatnya.

”Halo.”jawabnya. Penelepon pun ikut menjawab dengan perbincangan yang tidak terduga.

”Kau…”

*****

Menjelang malam hari, Hye Sun terus melihat kertas yang tertulis alamat. Dia memastikan bahwa yang ada dihadapannya tidak salah alamat.

”Bagus sekali rumahnya.” puji Hye Sun melihat villa Min Ho. Hye Sun pun menghampiri pintu dan mengetoknya. Tidak ada jawaban, Hye Sun mengetuk lagi.

”Min Ho. Ini aku, Hye Sun!”teriak Hye Sun. Terhening. Tetap tidak ada jawaban. Hye Sun memegang kenop pintu dengan perlahan. Dan terbuka.

”Sepertinya tidak terkunci.” Hye Sun pun memasukinya. Sedikit gelap. Hanya lampu depan saja yang hidup. Hye Sun berjalan dengan pelan-pelan. Dia sedikit tersandung. Dan dia menganga melihat lantai.

”Lee Min Ho!”teriaknya sambil mengguncang tubuh Min Ho.

*****

So Eun pun mendobrak pintu gedung dengan kakinya. Dia masuk kedalam. Dia melihat sekeliling mencarinya dan berhenti. Dia menemukannya. Kim Bum dengan diikat dikursi dalam tidak sadar.

”Kim Bum!”

So Eun berlari mendekati Kim Bum. Lalu dia pun mengguncang tubuhnya agar sadar.

”Kim Bum, bangunlah!”

Setelah beberapa kali diguncang, Kim Bum pun sadar dari pengaruh biusnya.

”Kim So Eun.”lirihnya. Dia pun melihat sekeliling. Sebuah atap yang tidak terurus sama sekali.

”Dimana aku?”tanyanya.

”Kau baik-baik saja? Tenanglah. Aku akan membebaskanmu.” So Eun berusaha melepaskan tali yang mengikat Kim Bum. Tiba-tiba suara tepukan tangan mulai berirama. So Eun pun menengok dan terkejut.

”Kak Jin Hee!”panggilnya dengan terkejut. Jin Hee hanya tersenyum mendengar namanya dipanggil.

”Halo. Bagaimana kabarmu?”

So Eun tidak menjawabnya. Dia hanya menatap sinis.

”Kenapa kau menculiknya?” Jin Hee hanya tertawa sinis sambil menepuk bahunya dengan kayu yang dipegangnya. Tidak ada jawabannya. So Eun langsung melepaskan talinya. Tiba-tiba sebuah kayu mengenai bahu So Eun dengan sedikit keras. So Eun pun membalik badannya sambil memegang bahunya yang sedikit sakit.

”Suruh siapa kau melepaskannya. Kita sudah lama tidak bertanding. Sebelum kau melepaskan dia. Aku ingin kau berkelahi denganku.”

”Apa?” So Eun tertegun mendengar ajakannya.

”Apa maksudmu?”

”Kalau kau menang, kau boleh melepaskan Kim Bum. Tapi kalau kau kalah, kau harus memutuskan dia.” So Eun dan Kim Bum terkejut mendengarnya.

”Kau!” So Eun memikir sebentar, ”Jangan-jangan Jessica yang menyuruhmu?”

Jin Hee hanya mengangkat bahunya.

”Kenapa? Kau takut denganku.” Jin Hee pun mulai memasang kuda-kudanya. So Eun pun terpaksa meladeninya. Mereka pun bersiap dan langsung berlari menuju musuhnya.

*****

Min Ho pun membuka matanya. Dia pun tersadar. Dia melihat atap kamar tidur. Melihat sekeliling. Merasa ada yang menempel dikeningnya. Min Ho memegangnya.

”Handuk?” Min Ho jadi terheran. Dia melihat kesamping dan terkejut.

”Goo Hye Sun!” teriakan Min Ho membuat Hye Sun terbangun.

”Kau sudah sadar?” dia pun menempelkan punggung tangannya ke kening Min Ho. Demamnya sudah turun. Hye Sun pun berdiri.

”Kau tidurlah lagi. Aku akan segera mengambil bubur.”

Min Ho hanya mengangguk terbengong melihatnya.

”Bagaimana dia bisa tau alamat rumahku? Dan bagaimana dia bisa masuk kedalam rumahku?”

*****

Rasa sakit dan memar telah menghiasi wajah kedua gadis itu. So Eun pun menyeka bibirnya yang sedikit berdarah akibat ditonjok Jin Hee begitu juga dengan Jin Hee.

Kim Bum jadi khawatir dengan kondisi So Eun. Tangannya yang diikat belakang sedang sibuk menggesekkan tali dengan benda tumpul yang ada di tali jamnya agar terputus.

”Kim So Eun.”panggilnya cemas melihat pertarungan antar perempuan itu.

Namun So Eun tidak menggubrisnya, dia sedang sibuk mempertahankan diri dari serangan Jin Hee.

”Buk!” pukulan keras mengenai perut So Eun. So Eun pun terjatuh sambil memegang perutnya, dia pun meringis kesakitan.

”Hmph… Rupanya kekuatanmu sudah menurun ya?”sindir Jin Hee. Jin Hee pun bersiap-siap memberikan pukulan terkuatnya. So Eun hanya bisa pasrah. Dia pun menutup mata.

”Mati kau, So Eun!” Jin Hee pun mulai melayangkan tangannya.

”Buk!” Jin Hee langsung jatuh pingsan. Kim Bum telah memukul tengkuk lehernya. So Eun hanya bisa tertegun melihatnya. Namun kondisinya mulai tidak membaik. Kim Bum langsung menghampiri So Eun.

”So Eun. Kau tidak apa-apa?”tanya Kim Bum cemas. So Eun tidak menjawabnya. Dia hanya tersenyum. Tidak lama, So Eun pun pingsan.

*****

Min Ho asyik memandang Hye Sun yang sibuk memasak bubur. Dia merasa ada yang berbeda dengan Hye Sun. Min Ho terus memandangnya.

”Min Ho. Buburnya sudah siap.”ujar Hye Sun sambil membawakan mangkok berisi bubur. Min Ho langsung terbaring dikasur. Dia pun duduk disampingnya. Hye Sun pun menyuapi sendok berisi bubur ke mulut Min Ho.

”Buka mulutmu.” Min Ho pun memakan bubur. Hye Sun menyuapinya lagi. Namun belum sempat sendok itu mencapai mulut Min Ho. Min Ho memajukan badannya dan menyentuh bibir Hye Sun dengan bibirnya. Hye Sun jadi terkejut.

*****

Perlahan-lahan mata So Eun terbuka. Dia melihat Kim Bum sedang memandangnya.

”Kau sudah sadar?” Kim Bum mulai lega melihat kondisi So Eun membaik.

”Ini. Dimana aku?”

”Kau ada dirumahmu.”

”Hah? Bagaimana kau bisa tau rumahku?” Kim Bum tertawa kecil. Dia tidak menjawabnya. Malah dia langsung berdiri menuju ke dapur. So Eun hanya terbengong melihatnya.

Tidak lama, Kim Bum kembali dengan membawa baskom dan handuk kecil.

Dia pun duduk disamping So Eun. Kim Bum mencelupkan handuk kedalam baskom berisi air yang dingin lalu diremasnya. Kemudian Kim Bum menyeka bibir So Eun yang memar itu.

”Aw!”lirih So Eun kesakitan ketika handuk itu menyentuh bibirnya.

“Kau tidak apa-apa? Tahanlah sedikit. Ini memang sedikit sakit.”bujuk Kim Bum. Walaupun begitu, tetap saja So Eun merasa kesakitan.

”Sakit ya?” So Eun mengangguk. Kim Bum tersenyum. Lalu dia pun menyeka bibir So Eun lagi tetapi dengan bibirnya. Sentak, So Eun terkejut. Tidak tau apa yang dirasakannya, rasa sakit pun sudah tidak dirasakan. Hanya ada terkejutlah yang dirasakannya.

*****

Min Ho pun melepaskan ciuman bibirnya dan memandang tersenyum melihat wajah Hye Sun yang terbingung itu.

”Hye Sun.”panggilnya sambil menggenggam tangan halus Hye Sun.

”Aku ingin kita serius dalam hubungan ini. Maksudku, Hye Sun. Aku mohon kau jangan memainkan perasaanku begitu juga denganmu. Aku ingin kita menjalin hubungan serius. Tidak hanya dalam berpacaran saja. Hye Sun, jujur saja. Aku sebenarnya…. perasaanku terhadapmu sangat serius. Aku mencintaimu, Hye Sun.”ujar Min Ho serius. Hye Sun pun terdiam, tidak bisa berkata apa-apa.

*****

Kim Bum jadi tersenyum lucu melihat ekspresi So Eun.

”Kim Bum. Apa-apaan ini! Kenapa tiba-tiba kau menciumku?”tanya So Eun ngos-ngosan saking kagetnya. Lagi-lagi Kim Bum tertawa.

”Hei! Kenapa kau malah tertawa?”seru So Eun sedikit kesal. Namun perasaannya sungguh malu diperlakukan tadi. Mukanya pun memerah. Kim Bum mendekatkan wajahnya ke wajah So Eun. Sontak, So Eun pun sedikit mundur dengan perasaannya yang penuh deg-degan.

”Kau…. mau apa?”tanya So Eun lagi sambil mengalihkan pandangannya yang makin dekat.

”Kim So Eun.”panggil Kim Bum sambil tersenyum.

“Daripada kita pura-pura pacaran. Bagaimana kalau kita pacaran sungguhan?”

So Eun pun memandang Kim Bum terkejut. Dia sedikit bingung dengan apa yang diucapkan Kim Bum.

”Maksudmu?”

”Aku mulai tertarik denganmu. Ehm… begini saja. Biar aku yang memulainya. Kim So Eun, maukah kau jadi kekasihku?”ujar Kim Bum santai tapi serius. So Eun pun terdiam, belum langsung menjawabnya. Dia hanya bisa menatap Kim Bum dengan terkejutnya.

”Apa kau serius?”gumam So Eun.

TO BE CONTINUED………………….

NB: JANGAN LUPA DI KOMEN YA ^^!!!

31 responses to “Darling and Wedding [Part 5]: Tetap Pura-Pura atau Serius?

  1. mey_kimeun Agustus 21, 2011 pukul 8:04 pm

    aku mau ,, aku mau jadi pacar oppa kimbum..
    gak pakek itungan detik jawabny..
    setengah detik langsung q jawab..
    hmmmm,,, kakak berasik ne kykny jalan percintaanny sama sama beruntung..
    akhirny mendapat kekasih sungguhan..
    kereeeen..

  2. ambar Agustus 22, 2011 pukul 1:15 am

    Ayo so eun terima aja kim bum. . . . . . . .pas diawal agak bingung ma critanya coz dh agak lupa ma part sblume pi low diingat2 bgus jg. . .q g ska cara jesika n jin hee preman bngt tpi so eun bsa ngelawan*jd sma2 sadis*
    Ayo bumsso bersatu!

  3. annisa hourai Agustus 22, 2011 pukul 3:16 am

    Speechless…..
    bener2 deh ceritax keren bgt, betewe hyesun dah nggak suka ceroboh lagi ya 🙂

    trus hubungan kb n kse udah bnyak kmjuan, minho n hyesun jg 😉
    okeh saiia tunggu kelanjutanx

  4. bismania luph bumsso Agustus 22, 2011 pukul 4:09 am

    kereeen,….
    lanjutkan,…..!!!

  5. ladyagassi Agustus 22, 2011 pukul 2:26 pm

    ckkcck…
    author keren…
    nggak sabar nunggu lanjutannya…
    🙂

  6. amniminry Agustus 22, 2011 pukul 11:56 pm

    woah~ minho sm beom sama sama nembak. seriuskah?
    ayo, terima, terima, terima xD

    aseek, sama sama dikasih ciuman LOL
    next part ditunggu kak 🙂

  7. Indah_ELF Agustus 23, 2011 pukul 2:24 am

    Seruu …
    Udh pda sling ungkapin perasaan’a nii, tmbah rame konflik’a jga udh kLiatan ywdh d’tunggu part slanjut’a

  8. SellySso SangEun Agustus 23, 2011 pukul 10:05 am

    daebak eon ..
    udah so eun .. terima ja bumpa nya ..
    next part ku tunggu ..

  9. rizkyapratiwi Agustus 24, 2011 pukul 4:51 am

    seruuuu …. lanjut thor
    so eun sm hye sun kyk punya kontak batin yg hebat ya soalnya mereka selalu mengalami kejadian yg sma walaupun gk selalu sama
    d tunggu next part

  10. Chandra Syifa W Agustus 25, 2011 pukul 12:43 pm

    “Serius” kata kim bum.
    “Oke ! Deal ! Kita jadian !!!”

    *plakk*

    Aku pengen lanjutannya ky gitu kak, spy cepet selesai urusannya. Hehehe.. Lanjut yaa kak~ XD

  11. Helda Agustus 26, 2011 pukul 8:40 pm

    Wah,author crta.y mkin seru. ayo soeun terima,.,terima.,ntar nyesel lho klo nolak bumppa aku mau*diplototiteukppa*plak,,plakk.-abaikan.lanjt author ngbut ya post.y.

  12. qinqin September 2, 2011 pukul 2:41 am

    so eun ayo semangat lawan jessica dan jin hee!kim bum nembak so eun ya.ah cie cie

  13. geill Desember 20, 2011 pukul 2:36 pm

    wow, kim bum nembak kim so eun untuk jd pacarnya, oh so sweet……………>_<
    lama2 makin seru aja nih ceritanya, aq sambung lg ah……………….^_^

  14. cucancie September 11, 2012 pukul 4:45 am

    Yes yes yes…akhirnya kim bum nembak so eun…senenngya

  15. sonkKyu November 4, 2012 pukul 9:27 am

    Panas panas panas!
    >w< kyeowo

  16. tanti no kawai Desember 12, 2012 pukul 12:22 am

    Udah maen perasa’an nih kayak ηγά̲̣̥….
    Ihirrrr….. Hahhahahh

  17. Watashi Tina Lizuki Bumssoeulmates Agustus 10, 2013 pukul 2:39 pm

    Cie cie cie bumsso.so sweet

  18. Liana Agustus 28, 2013 pukul 3:07 am

    So sweet… sebel banget sama jesica n jin he

  19. Zaily September 14, 2013 pukul 4:30 pm

    Hahaha
    Ksahny KSE n GHS bnar2 mirip . . .
    Pnsran lngsng aja lnjut bca

  20. oliph September 27, 2013 pukul 4:09 pm

    serius ini keren banget….

  21. Ilma Bumssoeulmates Elf Desember 31, 2013 pukul 9:56 am

    wah apa jawaban.a ya??
    klu serius nmb seruuu

  22. tyas27 April 8, 2014 pukul 6:08 am

    sungguhan aja^^ kenapa sih sm jessica?-,-

  23. Rani Annisarura Juni 9, 2014 pukul 3:40 am

    wah apa so eun akan menerima kim bum jadi kekasihnya ya???

    Penasaran dia nerima kim bum apa nggak karena dia nggak langsung jawab sih….

  24. lilis suryani Juli 8, 2014 pukul 4:10 am

    jwb saja ia padahal kn dlm hati senang
    kkkkk

  25. ainami September 9, 2014 pukul 12:38 am

    huawahuwahahaha sama2 ditembak utk serius uyeee ….
    sama2 dpt kissu juga hmpfh

    ssica punya kakak… sebelas dua belas kelakuannya -_-
    heran deh tuh adek kakak punya dendam apa ya sama sso, trus jin hee itu udh tua juga tp childish bgt.. nyulik bum trus nantang sso hadeh ckckck

  26. Egamawarni ysj(bumsso) Desember 2, 2014 pukul 10:27 am

    Wah bum benar2 suka sama so :*

    so sweet 🙂

  27. Humairah Khairani Desember 9, 2015 pukul 9:03 am

    so sweer banget…..:)
    hua,,, jessica hanya tau mengalah kan so eun dengan licik, pakai suru kkak nya segala.. kalau berani. lawan so langsung. engak usah pkai jalan yang kotor…
    kakak adek sama2 dapat pcar baru yang tulus… so sweet.. next part…

  28. Aliana Park Desember 22, 2015 pukul 4:48 pm

    Kyaaa…. Akhirnya kim bum nembak sso… Kira2 diterima nggk ya..??? 🙂 next part

Tinggalkan komentar