RetnoMyaniezasia Blog

Just another WordPress.com site

Perhaps Love [Part 1]


Entahlah. Perasaan apa yang harus digambarkannya. Seharusnya dia bahagia karena dia berhasil mendapatkan lelaki impiannya, Kim Sang Bum. Memang tidak disangka, Kim Bum bisa menjadi kekasihnya. Padahal dia begitu gugup saat menyatakan cintanya. Apalagi sifat Kim Bum yang begitu cuek dan dingin. Namun dia juga tidak menyangka, Kim Bum menerimanya walaupun agak ragu juga. Karena dia hanya menjawab dengan singkat, tidak ada tambahan kata-kata. Dia ingat sekali jawaban Kim Bum untuk menjawab perasaannya. Dia mengatakan, ”Kak Kim Bum. Aku… aku… sudah lama menyukai Kakak. Sejak kakak jadi ketua panitia penyambutan siswa baru. Aku jatuh cinta kepada kakak. Maukah kakak jadi kekasihku?”.

Jawabannya hanyalah, ”Iya.”

Itu saja. Tidak ada tambahan kata-kata. Sejujurnya dia memang senang mendengar jawabannya yang positif. Setelah itu, Kim Bum malah pergi menuju ke kelasnya. Tanpa memberi sambutan kepadanya. Paling tidak Kim Bum berkata, ”Aku juga menyukaimu, aku mau jadi kekasihmu.” Tapi sayang, Kim Bum tidak mengatakannya. Sesuai dengan sifatnya yang begitu cuek dan dingin. Tetapi dia menyukainya.

Dia yang bernama Kim So Eun, siswi kelas dua hanya bisa menunggu di depan kelas tiga, kelas yang ditempati Kim Bum. Wajahnya yang tadinya melamun membayang masa-masa dulu kini pun cerah setelah melihat kemunculan Kim Bum menghampirinya. So Eun pun langsung menyodorkan kotak makanan.

”Kak Kim Bum! Ini bekalnya.”seru So Eun. Kim Bum hanya menerima tanpa menjawabnya. Masih terdiam seribu bahasa, Kim Bum berbalik mendekati para sahabatnya yang menunggunya. Sahabatnya yang terdiri tiga lelaki, yaitu Hong Ki, Lee Min Ho, dan Kim Joon. So Eun hanya bisa memandangnya penuh berbagai harapan. Dia ingin sekali disaat jam istirahat, dia bisa makan siang bersama kekasih yang dicintainya, Kim Bum. Ingin sekali. Tetapi, dia mesti mengubur keinginannya. Karena Kim Bum lebih senang makan siang bersama sahabatnya apalagi disaat-saat membahas tugas-tugas sekolah yang makin menumpuk dan membahas soal-soal untuk menghadapi ujian kelulusan sebagai siswa kelas tiga. So Eun terus tersenyum. Sampai gadis itu datang, gadis yang bernama Yoon Ah itu langsung memeluk lengan Kim Bum. Kelihatannya dia terlambat. Senyuman So Eun pun memudar. Dia melihat wajah Kim Bum yang begitu bahagia bersama para sahabatnya dibandingkan dirinya.

Selama 6 bulan ini, So Eun tidak pernah sekalipun melihat Kim Bum tertawa lepas disampingnya. Apalagi Kim Bum begitu sibuk dengan urusan sekolahnya sampai tidak ada waktu untuk kencan dengan So Eun. Namun So Eun berusaha menegarkan diri, dia tidak mungkin memaksa Kim Bum untuk peduli dengannya. Karena dialah yang menembaknya, bukan Kim Bum. Yang pentingkan, Kim Bum telah menjadi kekasih idamannya. Mungkin suatu saat, Kim Bum bisa dialihkan perhatiannya kepada So Eun dengan kesadarannya. So Eun pun berbalik. Menuju ke taman belakang sekolahnya untuk makan siang. Sendirian. Tanpa ditemani siapa pun. Karena dia memang selalu sendirian.

*****

Seperti biasa, So Eun memberikan bekal makan siang kepada Kim Bum. Seperti biasa juga, Kim Bum pun makan bersama sahabatnya dibandingkan dirinya. So Eun pun berjalan lemas di taman belakang yang penuh dengan pohon sakura. Dia pun segera duduk digundukan rumput. Dia pun memakan bekal makan siangnya. Sejenak, dia menatap langit dan pohon sakura yang mulai berbunga. Namun saat dia melihat lapangan basket yang tidak jauh darinya. Dia melihat Kim Bum bermain basket, beradu dengan ketiga sahabatnya. Sungguh keren cara Kim Bum melempar bola basket dan bola itu masuk ke dalam ranjangnya. So Eun pun langsung bertepuk tangan dan bersorak gembira walaupun teriakannya tidak akan terdengar sampai ke lapangan itu. Namun So Eun kembali terdiam. Dia menyaksikan Kim Bum diberi botol minuman oleh Yoon Ah. Rasanya sungguh cemburu. Ingin dia yang memberikannya bukan Yoon Ah. Akan tetapi, perbedaan status sosial yang membuatnya susah untuk mendekatinya. Kim Sang Bum, lelaki impian siswa kelas tiga ini merupakan calon pewaris SK Group. Yoon Ah adalah sahabat Kim Bum sejak kecil. Dia juga sekelas dengan Kim Bum. Berpenampilan menarik dan cantik. Apalagi dia merupakan anak perancangan desainer terkenal di Korea. Tidak salah, mereka begitu dekat. Dibandingkan dengan So Eun yang sederhana, dia bisa belajar di sekolah elit karena mendapat beasiswa. Apa yang bisa dibanggakannya. Orang tuanya hanyalah pekerja buruh. Mungkin hanya kepandaiannya saja. So Eun kembali termenung. Sungguh dia mulai tidak nafsu makan.

*****

”Jang Suk! Apa yang harus aku lakukan?”tanya So Eun kepada Jang Geun Suk, anjing chihuahuanya. Anjing pemberian kakak perempuannya yang meninggal 6 tahun yang lalu. Nama yang awalnya dipanggil Geun Suk oleh kakak perempuannya, tetapi So Eun lebih suka memanggilnya Jang Suk. Jang Suk tidak menjawabnya, dia sibuk meminum susu yang dibuatkan oleh So Eun.

”Selama enam bulan ini, hubungan kami tidak ada perkembangan sedikit pun. Walaupun dia cuek dan begitu dingin. Paling tidak, dia ada waktu untuk memberi perhatian kepadaku. Malah dia lebih senang bercengkrama dengan sahabat-sahabatnya termasuk Yoon Ah. Jang Suk. Kau tau tidak? Aku cemburu sekali dengan Yoon Ah. Walaupun dia itu sahabat kecilnya, tetapi kenapa dia tidak bisa bersikap begitu terhadapku? Dia kelihatannya begitu senang bersama sahabatnya dibandingkan aku, kekasihnya sendiri. Memang ada pepatah, Sahabat itu lebih penting dari pada kekasih. Sahabat selalu ada setiap saat. Sedangkan kekasih bisa berpisah kapan pun. Menurutmu, pepatah itu tidak selalu benar kan? Meskipun kita mementingkan persahabatan, tetapi kita juga harus ada perhatian kepada kekasih. Benarkan pendapatku ini, Jang Suk?”curhat So Eun kepada Jang Suk. Disaat hatinya sedang gelisah, cemburu, dan ada kejadian lainnya. Dia selalu curhat kepada Jang Suk, anjing peliharaannya. Jang Suk hanya bisa menggonggong menjawab So Eun. So Eun tersenyum, dia senang telah dihibur Jang Suk. So Eun membelai kepala Jang Suk. Lalu dia pun menutup matanya di atas karpet yang sedikit dingin. Dia pun tertidur. Dia begitu lelah dan ngantuk. Tanpa dia sadari, air matanya menetes dari mata indahnya.

*****

”Besok, kau mau kan pergi ke taman bersamaku?”tanya So Eun melalui ponselnya. So Eun menelepon Kim Bum. Lama menunggu jawabannya. Kelihatannya dia sedang mengecek jadwalnya yang begitu padat sebagai calon pewaris SK Group.

”Baiklah. Jam berapa?”

”Setelah pulang sekolah, kita ganti baju dulu ya. Nanti aku akan menunggu didepan halte bis.”

”Baiklah.”ucapnya sambil mengakhiri perbincangan ponsel. Terlihat hati So Eun begitu gembira karena berhasil mengajak Kim Bum keluar untuk berkencan dengannya. Padahal sudah beberapa kali dia mengajak Kim Bum, namun Kim Bum selalu sulit untuk menerima ajakannya karena kesibukannya walaupun So Eun tidak tahu apa yang disibukkannya. So Eun hanya bisa memakluminya walaupun kecewa.

”Jang Suk! Akhirnya aku bisa berkencan dengannya! Ini kencan pertamaku. Aku harus menyiapkan pakaianku untuk besok! Harus berdandan cantik!?”seru So Eun kepada Jang Suk.

*****

Hari yang ditunggu-tunggunya telah tiba. So Eun terus menarik lengan Kim Bum menuju ke wahana bermain yang disediakan di taman itu. So Eun terus mengoceh kepada Kim Bum. Terus mengeluarkan keceriaannya. Walaupun tidak ada tanggapan dari Kim Bum. Kim Bum terus menekuk wajahnya. Entah apa yang dipikirkannya. So Eun yang dari tadi menyadarinya terus bertanya-tanya didalam hatinya. Apa Kim Bum tidak suka dengan permainan yang ada ditaman ini? Ataukah So Eun terlalu cerewet disampingnya. Namun So Eun tidak mau memikirkannya. Yang dia pikirkan adalah membuat kencan pertamanya jadi berkesan buat So Eun dan tentunya Kim Bum. Namun langkah mereka berhenti. Kim Bum pun mulai tersenyum senang. Dia pun langsung berlari tanpa mempedulikan So Eun yang ada disampingnya. So Eun hanya bisa terdiam melihat Kim Bum memukul punggung sahabat-sahabatnya yang tanpa sengaja bertemu. Kini dia bisa melihat ekspresi Kim Bum yang terus tertawa bersama sahabat-sahabatnya tidak terkecuali Yoon Ah.

*****

So Eun terus mengaduk minuman jusnya. Suasana begitu berisik disampingnya. Kim Bum begitu serius mendengar perbincangan sahabat-sahabatnya. So Eun ingin ikut berbicara. Namun sepertinya topiknya tidak sesuai dengan keinginan So Eun alias tidak nyambung. So Eun sadar sepertinya mereka sedang membicarakan tentang strategi ulangan dan lainnya saat perpisahan kelulusan kelak. So Eun terus terdiam seribu bahasa. Dia pun menoleh, dia melihat kumpulan anak-anak yang sedang mengerubuti para badut dari film kartun seperti Micky Mouse, Donald Duck, dan lain-lain. So Eun ingin sekali berfoto bersama mereka. Dia pun melirik Kim Bum yang masih tetap fokus dengan sahabat-sahabatnya. Tiba-tiba ponselnya berdering, So Eun pun segera melihat nama pemanggilnya, dari sahabatnya Goo Hye Sun.

”Kim Bum, aku terima telepon dulu ya?”bisiknya. Kim Bum hanya mengangguk. So Eun pun segera menjauh dari kafe itu dan mengangkat teleponnya.

Setelah lima belas menit berbicara diponsel, So Eun memasukkan ponselnya kembali ke dalam tasnya sambil berbalik hendak kembali ke kafe. Namun langkahnya terhenti. Dia tertegun melihat Kim Bum yang begitu tertawa lepas mendengar candaan sahabat-sahabatnya dan yang membuatnya lebih terdiam, Kim Bum sedang mengacak rambut Yoon Ah sambil tertawa. So Eun terus menatap kecewa kepada Kim Bum. Kapan dia akan mengacak rambut So Eun? Secara selama berhubungan dengannya, dia tidak pernah melakukan hal-hal yang romantis kepada So Eun sedikit pun. Padahal So Eun adalah kekasihnya. So Eun segera merogohkan tasnya dan mengambil kamera digital. Dia pun membidik Kim Bum yang masih tertawa dengan tampannya. Yang terlihat tertawa tanpa beban. Dibandingkan berada disampingnya, Kim Bum yang terus terdiam bisu dan hanya menjawab singkat setiap ditanya So Eun.

”Klik!?” suara kamera digital pun berhasil memotret Kim Bum secara close-up. Walaupun hanya satu foto. Dengan perlahan, dia pun berjalan mundur dan membalikkan badannya. Memberi kesempatan kepada Kim Bum bergembira bersama para sahabatnya.

*****

So Eun asyik duduk dekat kolam air pancuran. Suasana siang masih begitu terik. Akan tetapi tidak menyurutkan semangat So Eun untuk menonton sulap yang tidak jauh dari tempatnya.

Beberapa kali dia tersenyum sendirian menyaksikan keahlian sulap itu.

”Maaf. Apakah ini milik anda?”

So Eun segera menoleh mendengar seseorang yang berbicara dengannya. Seorang lelaki yang tampan itu tersenyum kepadanya sambil menyodorkan sebuah gelang yang rupanya terjatuh saat mengeluarkan kamera digital.

”Ah iya! Ini milikku. Terima kasih, kau telah mengembalikannya.”ucap So Eun berterima kasih. Lelaki itu hanya tersenyum.

”Kau sendirian disini?”tanyanya.

”Tidak. Aku bersama kekasihku. Tetapi dia sedang ada keperluan. Jadi aku duduk disini dulu. Untuk melepas lelah.”jawab So Eun dengan dusta. Lelaki itu tersenyum lagi.

”Oh begitu. Oh iya, siapa namamu?”

”Namaku Kim So Eun.”

”Kim So Eun. Nama yang bagus.”

“Terima kasih.” So Eun menjadi tersipu malu.

“Kau?”Tanya So Eun.

“Namaku Jang Geun Suk. Panggil aku Geun Suk.”jawabnya. Tiba-tiba So Eun tertawa. Geun Suk pun bingung.

“Ada apa? Ada yang aneh?”heran Geun Suk.

“Tidak. Tidak ada apa-apa. Aku hanya jadi teringat dengan Jang Suk.”ucap So Eun berusaha mengendalikan tawanya sambil mengibaskan tangannya.

”Jang Suk?”

”Iya. Dia anjing peliharaanku. Dia memiliki nama yang sama denganmu. Jang Geun Suk. Tetapi aku memanggilnya Jang Suk.”terang So Eun. Tiba-tiba Geun Suk pun ikut tertawa mendengar penjelasannya.

”Bagaimana kau bisa menamai anjingmu seperti itu?”

”Bukan aku yang memberi namanya. Tetapi almarhum kakak perempuanku yang memberikan namanya. Dia sering memanggil Geun Suk. Tapi kalau aku, Jang Suk.”

Dan mereka pun tertawa bersama mendengar perkataannya masing-masing.

”Oh iya, kau sepertinya anak SMA. Kau sekolah dimana?”tanya Geun Suk.

”Aku sekolah di Shinhwa. Kau?”

”Aku….? Rahasia. Yang pastinya hanya sekolah biasa. Bukan sekolah elit seperti sekolahmu.”

”Tidak apa-apa. Aku mengerti kok.”

”Sepertinya aku ada urusan. Gelangmu sudah aku kembalikan.”ucap Geun Suk sambil berdiri.

”Sampai jumpa, So Eun.”lanjutnya. So Eun mengangguk.

“Terima kasih, Geun Suk.” Geun Suk pun berlari meninggalkan So Eun.

*****

“Kekasihmu lama sekali kembalinya?”celetuk Lee Hong Ki kepada Kim Bum. Kim Bum pun melirik arlojinya. Sudah hampir satu jam, So Eun belum kembali.

“Kim Bum, apa benar kau hanya sedang bermain disini bersama dia? Bukan untuk berkencan?”tanya Kim Joon. Kim Bum mengangguk.

”Dia hanya mengajakku main disini. Tidak ada maksud lain. Lagi pula aku juga sedang bosan dirumah. Jadi tidak ada salahnya kalau aku refreshing disini.”

”Kalau kau memang butuh refreshing. Kenapa kau tidak menghubungi kami?”timpal Yoon Ah yang duduk disampingnya, tempat awal So Eun duduk sebelum So Eun keluar dari kafe untuk menerima panggilan telepon.

”Tadinya aku ingin menelepon kalian. Tetapi So Eun sudah meneleponku duluan. Jadinya aku terima saja ajakan dia.”

”Wah… pasti romantis dong…??”usil Hong Ki. Kim Bum hanya tersenyum pahit kepadanya.

”Itu So Eun!”seru Min Ho sambil menunjuk So Eun yang sedang berjalan menujunya.

”Maaf, aku lama.”ucap So Eun menyesal. Kim Bum hanya mengangguk. So Eun terdiam melihat Yoon Ah duduk disampingnya. Sadar sang kekasih telah kembali, Yoon Ah pun berpindah tempat. So Eun pun kembali duduk disamping Kim Bum.

”So Eun. Kenapa kau begitu lama kembalinya?”tanya Hong Ki. So Eun melirik Kim Bum yang tidak memandangnya, sibuk meminum jusnya. Dia kembali terdiam. Tidak ada pertanyaan untuk So Eun yang begitu lama kembalinya. Justru Hong Ki yang bertanya.

”Tadi aku sedang menerima telepon. Aku tidak menyangka ternyata dia meneleponku terlalu lama. Maaf, membuat kalian menunggu.”bohongnya. Hong Ki hanya mengangguk saja. So Eun kembali melirik Kim Bum. Dia sedang berbincang dengan Min Ho. Terlihat cuek sekali dengannya.

”Oh iya, udah sore nih! Kita mesti pulang nih.”celetuk Kim Joon melihat arlojinya.

”Kim Bum. Aku naik mobilmu saja ya. Sekalian aku mau kerumahmu mengambil barang pesanan ibumu.”timpal Yoon Ah. So Eun langsung menatap terkejut. Kim Bum terlihat bingung. Pasalnya dimobilnya hanya ada 2 jok mobil. Kim Bum melirik So Eun dengan ragu. So Eun pun menatap Kim Bum. Terlihat dia sedang bingung.

”Tidak apa-apa. Tadi aku mau bilang kepadamu kalau aku tidak bisa pulang bersamamu. Karena aku ada urusan.”ucap So Eun berusaha menahan sakit hatinya karena tidak ada jawaban tegas dari Kim Bum. Malah dia melihat senyuman Kim Bum mengembang karena So Eun mengijinkannya.

”Baiklah kalau begitu, kita tunggu apa lagi? Kita mesti pulang. Karena aku ada urusan penting.”seru Kim Joon tidak sabaran.

”Kau tidak ikut kami pergi?”tanya Min Ho. So Eun menggeleng.

”Tidak. Aku ada urusan. Kalian pergi duluan saja.”tolak So Eun. Kelima orang itu pun segera pergi. Setelah mereka benar-benar pergi, So Eun pun kembali meminum jusnya sambil termenung. Entah dia harus menyesal atau tidak karena telah mengijinkan Kim Bum pulang bersama Yoon Ah. Entah dia harus cemas atau tidak karena sudah berbohong dengannya kalau dia tidak ada urusan apa-apa. Seharusnya dia ikut pulang bersama Kim Bum, sang kekasihnya. Kini dia bingung. Dia mesti menangis atau bahagia untuk kencan pertamanya yang tidak ada kesan itu. Yang pasti, So Eun terus meminum jusnya sampai habis.

*****

”Kau tahu, Jang Suk? Kencan pertamaku ini gagal. Aku berusaha membuat Kim Bum senang dengan kencanku bersamanya. Tetapi yang ada dia malah diam terus. Tidak ada senyuman ceria dan tawanya. Kalaupun dia tersenyum, aku yakin dia hanya memaksakan senyumannya. Jang Suk, seharusnya hal-hal romantis itu mesti dia lakukan kepadaku seperti mengacak rambut. Bukan kepada Yoon Ah.”gumam So Eun sambil menatap Jang Suk yang sibuk makan malam. Jang Suk pun menatap majikannya.

So Eun menepuk kepala Jang Suk dengan lembut. So Eun pun kembali berdiri dan meletakkan piring kotornya di tempat cucian piring. Kemudian dia menuju ke meja dan mengeluarkan kamera digitalnya. Dia terus membandingkan foto dirinya bersama Kim Bum dengan foto Kim Bum bersama sahabatnya. Sungguh perbedaan jauh, di foto yang bersama So Eun, Kim Bum sama sekali tidak menunjukkan senyuman tulusnya. Hanya senyuman dingin. Justru disaat bersama sahabatnya, dia terlihat tertawa lepas. So Eun mendekapkan kamera digitalnya dan memandang langit-langit kamarnya. Dia merenung lagi.

*****

Tanggal 7 Juli adalah hari ulang tahun Kim Bum. So Eun begitu antusias membawa kadonya. Pesta ulang tahun Kim Bum yang diselenggarakan begitu mewah. Ini pertama kalinya, So Eun memasuki gedung mewah itu. Dia bersyukur karena dia telah diundang Kim Bum. So Eun memasuki ruang pesta. So Eun kembali terpesona melihat suasananya. Banyak artis dan pejabat-pejabat yang datang ke pesta kekasihnya. So Eun berusaha mencari Kim Bum ditengah banyaknya orang yang berkumpul. Dia pun menemukan Kim Bum yang sedang minum disamping jendela. So Eun langsung menghampirinya.

“Kak Kim Bum.”panggilnya sambil tersenyum.

Kim Bum menoleh. Kim Bum pun tersenyum dengan kehadiran So Eun. So Eun langsung mendekatinya.

”Selamat ulang tahun, Kak Kim Bum.”ucapnya sambil menyerahkan kado berwarna biru, warna kesukaan Kim Bum. Kim Bum pun menerimanya. So Eun langsung mencium pipi Kim Bum. Kim Bum terlihat kaget dengan aksi So Eun.

“Kenapa kau mencium pipiku?”tanyanya heran. So Eun mengernyitkan keningnya.

“Memangnya tidak boleh? Aku kan kekasih Kak Kim Bum.”jawabnya. Kim Bum terdiam. Terlihat dia begitu tidak menyukai dengan tindakan So Eun tadi. So Eun yang membaca ekspresinya hanya menunduk.

“Maafkan aku.”kata So Eun merasa bersalah.

“Tidak apa-apa. Aku hanya tidak suka kau melakukannya didepan umum.”ujar Kim Bum yang memang tersinggung dengan sikap So Eun tadi.

“Hei! Rupanya kau ada disini.”seru Kim Joon sambil menepuk bahu Kim Bum. Kim Bum pun kembali tersenyum melihat kehadiran sahabat tercintanya.

”Iya, tadi kami mencarimu. Kenapa kau mengundang orang begitu banyak?”timpal Hong Ki.

”Bukan aku yang mengundangnya. Tetapi Ibuku yang mengaturnya.”jelas Kim Bum.

”Ya sudahlah. Kim Bum, selamat ulang tahun.”ucap Yoon Ah sambil mencium pipi Kim Bum dan menyerahkan kado darinya. Kim Bum pun menerimanya dengan senang.

”Terima kasih.”balasnya. So Eun memperhatikan ekspresi Kim Bum yang begitu berbeda. Dicium olehnya terlihat tidak disukai, tetapi oleh Yoon Ah malah biasa saja. Bahkan tidak ada rasa tersinggungnya.

”Oh, rupanya So Eun datang juga ya?”celetuk Hong Ki. So Eun pun mengangguk dan tersenyum. So Eun melirik Kim Bum. Kim Bum menatapnya sambil tersenyum. Sungguh sakit rasanya melihat senyuman Kim Bum disamping sahabatnya, bukan disampingnya.

”Aku mau ambil minuman dulu ya.”ucap So Eun sambil pergi menuju ke tempat meja yang disediakan minuman.

*****

Acara tiup lilin pun telah dimulai. Kim Bum meniup lilin diiringi tepuk tangan meriah dari para tamu undangannya. Kim Bum memotong kue yang begitu besar. Lalu dia meletakkan potongan kue di piring kecil. Kemudian dia memotong kue pertamanya dan diberikannya kepada Ibunda tercintanya. Lalu kepada Kakeknya. So Eun terus tersenyum menunggu gilirannya yang akan diberi potongan kue dari Kim Bum setelah keluarganya. Setelah keluarganya, Kim Bum memanggil para sahabatnya. Hong Ki, Min Ho, Kim Joon, dan Yoon Ah segera menaiki panggung. Mereka pun diberi potongan kue secara bergiliran. Kim Bum memberi potongan kue terakhirnya kepada Yoon Ah.

”Terima kasih kepada kalian semua yang sudah membantu saya akhir-akhir ini. Aku tidak akan jadi seperti ini tanpa bantuan keluargaku dan sahabat-sahabatku ini. Terima kasih.”ucap Kim Bum. Keluarga dan sahabatnya pun merasa terharu dengan perkataan Kim Bum. Senyuman So Eun pun memudar. Dia tidak dipanggil Kim Bum untuk memberi potongan kuenya. So Eun merasa dirinya yang sebagai kekasihnya tidak ada gunanya bagi Kim Bum. Bahkan Kim Bum tidak memperkenalkannya sebagai kekasihnya. So Eun menunduk. Dia pun memilih berbalik. Keluar dari pestanya.

*****

Disaat sedang asyik memakan kue. Tiba-tiba pelayannya datang dan memberi sebuah kertas kepada Kim Bum.

“Maaf, Tuan muda. Ini ada pesan untuk Anda.”

“Dari siapa?”

“Saya tidak tahu. Saya hanya disuruh untuk memberikan surat ini kepada Anda.”

“Baiklah. Silahkan kau lanjutkan tugasmu.”

Pelayan itu pun menuruti perintah Kim Bum. Kim Bum pun membuka surat itu.

’To: Kak Kim Bum.

Maaf, Kak. Kalau aku menulis surat ini. Aku hanya ingin memberitahu kepada Kakak kalau aku pulang duluan karena waktu sudah malam. Baru-baru ini, Ibu pemilik apartemen memberi waktu batasan pada malam hari. Jadi aku harus segera pulang. Maaf aku tidak bisa berbicara kepada Kakak, karena aku tidak mau mengganggu kesenangan Kakak. Semoga pestanya berlanjut meriah ya.

Oh iya, Kak. Selamat Ulang Tahun dan Aku selalu menyayangi Kakak.

From: Kim So Eun.’

Kim Bum menutup kembali surat itu dan dimasukkan kedalam sakunya.

”Dari siapa?”tanya Yoon Ah penasaran.

”Dari So Eun.”

“Kenapa dia?”tanya Min Ho.

“Dia pulang duluan karena dia tidak boleh pulang terlalu malam. Ibu pemilik apartemennya memberi batasan waktu malam hari.”jelasnya. Para sahabatnya hanya mengangguk mengerti. Kim Bum kembali meminum jusnya. Sesaat dia mengernyitkan keningnya, merasa seperti ada yang terlupakan.

Preview Next Part 2:

Geun Suk pun membonceng So Eun. Geun Suk menghidupkan motornya dan pergi meninggalkan sekolahnya. Tanpa So Eun sadari, Kim Bum melihatnya di kelasnya yang terletak dilantai 3 melalui jendela.

“Hari ini adalah hari ulang tahunku. Aku ingin mengajak Kakak ke kafe untuk merayakan hari ulang tahunku.”

”Maaf, So Eun. Aku tidak bisa menemanimu lebih lama.”

”Memangnya kau mau kemana?”

Setelah lampu penyebrangan berganti hijau, So Eun pun menyebrang. Namun dia tidak melihat sebuah mobil terlambat mengerem sehingga tubuhnya tidak bisa terhindar dari tabrakan mobil.

“Bagaimana, So Eun? Kau sudah memberitahukannya?”tanya Geun Suk cemas melihat So Eun terus terdiam. Tiba-tiba So Eun menangis.

NB: Jangan Lupa Komennya Ya!!! ^_________^

31 responses to “Perhaps Love [Part 1]

  1. Ratih Oktober 2, 2010 pukul 9:01 am

    Keren banget!!!
    Kasian So Eun dicuekin Kim Bum terus…
    aku tahu pa yang lupa,,, Kim Bum lupa panggilin So Eun ke panggung..

    Ditunggu part 2 nya ya!
    ^___^

  2. renata Oktober 2, 2010 pukul 10:11 am

    :thumbup….. critanya awal2 aja udh sedih,gmana pertngahan dan endingnya yack….
    Eh brapa hari skli sih FF nih diposting??
    jngan terlalu lama yack,,coz pnasaran pooooooool 🙂

  3. RetnoMyaniezasia Oktober 2, 2010 pukul 4:11 pm

    @Renata: Penasaran??? ^^
    Hmm… ikuti terus lanjutannya ya :p
    Tergantung seberesnya buat FF lanjutan. Kalo dah beres satu part baru diposting.
    Sist mesti banyak sabar menunggu kelanjutanku ya :p

  4. Aved Mei 13, 2012 pukul 11:26 am

    Si mbum cuek amaat -__- wkwkwkwk
    Bikin penasaraannn ffnya

  5. cucancie September 2, 2012 pukul 4:57 am

    Ih kim bum dingin bgt sih ma so eun,

  6. sonkKyu Oktober 28, 2012 pukul 9:41 am

    setiap kimbum nyuekin so eun rasany mak jleb jleb gt 😥

  7. magnaecouple November 1, 2012 pukul 1:15 pm

    kimbum jahat banget sih,,

  8. sarah November 9, 2012 pukul 2:51 pm

    Omg klo aq di posisi sso unnie pasti udah nangis mewek2 kali
    bumppa dingin bgt sikapnya
    tapi cocok bgt karakternya ama dia
    ehehehhh

  9. tanti no kawai Desember 10, 2012 pukul 2:34 pm

    Hadehhhhh…… Bumm-ah dingin banget cie…..

  10. chandra bulan@Nenk BuLan Thea Januari 31, 2013 pukul 12:47 am

    ya ampuuuuun…bum tega bgt,smpe” g nganggep so eun ada…kalo gitu bwt apa bum ngundang so eun dtg kalo cuma bwt bikin sedih..hiks,,hiks,,
    Lanjut baca lagi y

  11. luthfiangelsso Februari 22, 2013 pukul 1:54 pm

    Sumpah sumpah.nyesek bgt jadi soeun ihh sakit bgt tuh rasanya kimbum lebih milih sahabatnya dan ga nganggep soeun sama sekali….

  12. hwang na ri Maret 31, 2013 pukul 7:52 am

    hahaaaa kesian jang geun suk namanya disamain kaya nama anjing. Yang tabah ya oppa

  13. Nanda Juli 18, 2013 pukul 1:52 pm

    Aku tdk bs mmbygkan jk aq diposi2 So Eun,,pasti sakit dah rasanya,,

  14. oliph Oktober 2, 2013 pukul 2:10 pm

    kasian so eun,,ndak dianggap gitu…

  15. RANI April 1, 2014 pukul 3:30 am

    kim bum cuek & dingin banget sih ke so eun itu 😦
    Kasihan so eun harus sabar menghadapi kim bum & kim bum lebih milih sahabat-sahabatnya lagi daripada so eun:-(

    Next part

  16. tyas27 April 9, 2014 pukul 11:16 am

    ngapain diterima kalo gak dianggap-,-

  17. Kim Ra rA April 23, 2014 pukul 4:36 am

    sebenarnya apa yang ada di pikiran kimbum yach…! waktu dia nerima pernyataan cintanya Sso. kok dingin banget kaya gitu…?

  18. Serraqueen April 27, 2014 pukul 12:52 pm

    Waah kim bum bener2 kejam..
    Aq ska crta@..

  19. Areca Juni 8, 2014 pukul 9:04 am

    sedih nya 😥

  20. lilis suryani Juli 6, 2014 pukul 10:36 am

    kasihan bngt so eun pasti sakit bngt ea

  21. ainami September 10, 2014 pukul 1:47 am

    heu nyesek, seperti dicucuk duri rasanya…
    hati bum tertinggal di kutub selatan sepertinya kekeke~~~

    tp uniknya waktu sso nembak dia lgsg terima gitu ya, apa sbnrnya dia suka juga ama sso….? tp sikapnya kenapa begitu..

    baca ini sambil dengerin lagu ‘kekasih yg tak dianggap’ pasti lbh maknyos nyeseknya
    π_π

  22. Herlina Darmayanti September 17, 2014 pukul 12:36 pm

    Ceritanya Keren Daebak Eon 🙂
    Kasihan Bnget Lihat So Eun Di Cuekin Bumppa,, Di Saat Bumppa Dngn So Eun Sikapnya Cuek Malah Terkesan Dingin Sedangkan Saat Bumppa Bersama Sahabat2x Dia Terlht Sangat Senang Dan Ceria Bahkan Sampai Dapat Tertawa Dgn Lepas,, Sungguh Kalau Aku Berada Pada Posisi So Eun Kykx Aku Gk Bkalan Betah Dan Bisa Setegar & Sesabar So Eun Pkokx Salut Dengan So Eun :’)

  23. vinnie (soeulmates) Oktober 11, 2014 pukul 2:22 pm

    ya ampun keren banget…sedih juga..
    kim bum cuek banget sih ma sso..

  24. kimmayurinerays Januari 29, 2015 pukul 4:46 pm

    Nyesek bgtz ya jd sso di dicuekin, sdih rsa nya ktika kta di abaikn sprti tdk brharga.

    Next chingu…
    lm knal driku 🙂

  25. aina mardia Februari 8, 2015 pukul 12:29 pm

    Turut rasa apa yang so Eun rasa,,, 😦 ff yang buat ina buat mimik muke senyum sedih tanpa sedar 😀 😀

  26. Marthatina vita vienna Maret 11, 2015 pukul 6:37 am

    Kasihan banget sih so eun nggak dianggap sebagai kekasihnya,keterlaluan banget sikap kim bum,ntar kalau udah kehilangan bru tahu rasa.

  27. citra April 14, 2015 pukul 12:49 pm

    Nyesek banget tiap kali sso d cuekinn bumppa tapi sso slalu berjuang dan melakukan terbaik buat mendapatkan cintanya bumppa. Hwatingggggg

  28. Nurinie Laksty Juli 2, 2015 pukul 10:21 am

    Is kimbum ko gtu sh k’sso kan kasian sso’a gx bsa k’byng sbrpa sakit’a sso di p’lakukan kya gtu Q jha yg bca ikuta nyesek pha lgi sso
    kimbum th s’bnrnya suka ama sso pha yoona gx bsa di tebak bngt
    oh ya lupa Q reader bru di sni salam kenal
    ffnya keren eon

  29. mia September 3, 2015 pukul 1:26 am

    kasian sekali so eon eonni tega bgt

  30. Dela safitri September 13, 2015 pukul 2:45 pm

    Sediiih bgtt serius nyesek bgtt. Klo gak suka knp menerima pernyataan sso coba ?
    Apa yg bikin oppa mengerutkan keningnya ? Setelah baca surat dari sso ?
    Sumpah tega amat yakin

  31. huldamaknae25 April 26, 2017 pukul 3:31 am

    Arghh greget banget sama sikapnya si kim…kasihan eun…

Tinggalkan komentar