You Are My Love [Part 7]: Cinta Sejati Telah Datang [Final]

Mereka masih terdiam paku menyaksikan pelukan mereka masing-masing. So Eun merasa ada rasa sakit di hatinya saat melihat Kim Bum berpelukan dengan Hye Sun. Kim Bum masih menatap So Eun dengan tajam dan penuh cemburu. Kim Bum langsung melepaskan pelukan dan mendorong Hye Sun lalu menabrak bahunya. Dia pun berjalan cepat menuju ke tempat So Eun. So Eun masih terdiam melihatnya mendekati So Eun. Kim Bum langsung melepaskan tangan Hyun Joong yang memeluk So Eun dan menarik tangan So Eun untuk mengikutinya pergi tanpa menghiraukan panggilan Hye Sun. Hyun Joong hanya terdiam melihat So Eun dibawa Kim Bum. So Eun pun hanya bisa terdiam sambil turun eskalator.

”Hyun Joong, bagaimana ini? Aku curiga sepertinya dia mulai menyukai So Eun.”ucap Hye Sun panik. Hyun Joong masih terdiam. Tidak menjawabnya.

Kim Bum masih menariknya dan So Eun pun tidak memberontaknya. Mereka pun langsung masuk ke dalam mobil dan Kim Bum menyetir mobilnya untuk segera pergi dari Mall.

*****

So Eun masih terdiam. Kim Bum pun sibuk menyetir hingga mereka berhenti di pinggir jalan. So Eun melirik Kim Bum. Dia bisa melihat ekspresi Kim Bum yang begitu kesal setelah melihat peristiwa saling peluk tadi.

”So Eun. Kenapa kau bisa bertemu dengan Hyun Joong? Dan kenapa kau malah memeluknya?”tanya Kim Bum dengan cemburunya.

”Memangnya ada urusan apa kau menanyakan hal itu. Ini kan masalah orang dewasa. Lagi pula kau sendiri juga kan kenapa malah memeluk Hye Sun.”jawab So Eun dengan sedikit cuek. Tiba-tiba Kim Bum memukul kaca mobilnya begitu keras. Memang tidak pecah, namun So Eun begitu terkejut mendengar suara pukulannya.

”Kau kenapa?”tanya So Eun begitu ketakutan.

”Kau kan calon istriku! Kenapa kau begitu santai menanyakan hal itu?”bentak Kim Bum. So Eun pun jadi terheran dengan sikap Kim Bum yang begitu berbeda.

”Apa maksudmu? Kita kan masih tunangan. Kenapa kau begitu emosional denganku? Lagi pula Hyun Joong yang memelukku. Bukan aku.” So Eun membuang mukanya. Kim Bum pun memegang kedua pundak So Eun dan mengarahkannya sehingga So Eun bisa menatap Kim Bum yang begitu emosi.

”Kau bilang kita tunangan? Apa kau begitu ragunya untuk menikah denganku?”

So Eun terdiam. Dia pun menunduk.

”Apa kau memang tidak ingin menikah denganku?”

”Bukankah yang kau inginkan adalah balas dendam kepada Hyun Joong dan Hye Sun yang telah mengkhianati kita? Rencanamu berhasil. Akhirnya mereka pun bercerai.”ujar So Eun. Kim Bum melepaskan pegangannya.

”Bercerai?”

So Eun mengangguk.

”Lalu kau akan kembali dengannya kalau dia sudah bercerai?”tanya Kim Bum lagi. Membuat So Eun jadi bingung.

”Apa maksud pertanyaanmu?”

”Jawablah!”seru Kim Bum.

”A… aku… aku tidak tahu.”jawab So Eun dengan terbata-bata.

”Aku berharap kau jangan kembali dengannya. Aku ingin kau mau menikah denganku.”egois Kim Bum. So Eun mengernyitkan keningnya.

”Kenapa kau berkata egois seperti itu? Bukankah sejak awal pertunangan kita hanya didasari rasa sakit hati kita kepada mereka? Untuk membuat mereka menyesal. Lalu kenapa kau begitu keberatan dengan perceraian mereka?”tanya So Eun dengan polosnya.

”Aku pikir mereka tidak bisa bercerai begitu mudahnya setelah kita menikah. Namun rupanya dugaanku melesat. Mereka telah bercerai begitu cepat sebelum kita menikah.”

”Apa maksudmu, Kim Bum? Aku tidak mengerti perkataanmu.”tanya So Eun masih tidak mengerti. Kim Bum pun menatap So Eun dengan serius. Kim Bum langsung memeluknya membuat So Eun sontak terkejut.

”Kim So Eun. Aku… Aku mencintaimu. Aku merencanakan pernikahan kita karena aku mencintaimu. Aku ingin kau menjadi istriku.”gumam Kim Bum. So Eun begitu tercengang mendengarnya.

*****

So Eun dan Kim Bum pun telah sampai di rumah sakit untuk menjenguk Ayahnya Kim Bum yang telah sadar dari komanya. Ibu Hye Yeong pun mempersilakan mereka berdua berdampingan dengan suaminya. Ayahnya menatap wajah anaknya dengan dalam. Tangannya berusaha menggapai wajah Kim Bum, Kim Bum langsung menggenggam tangannya.

”Ayah…”panggilnya.

”Anakku, Kim Bum. Aku tidak menyangka kau sudah sebesar ini.”ucap Ayahnya dengan nada yang begitu lemah karena masih terpasang selang oksigen.

”Ayah, aku rindu dengan Ayah.”ucap Kim Bum sambil menangis terharu melihat kesadaran Ayahnya. So Eun pun ikut menangis melihat pertemuan Kim Bum dengan Ayahnya. So Eun pun jadi teringat dengan orang tuanya yang sudah meninggal.

”Ayah, aku sudah menepati janji.”kata Kim Bum. Ayahnya terdiam menunggu kelanjutan kalimat Kim Bum.

”Aku sudah menemukan calon istriku, kami akan segera menikah setelah lulus SMA.”

”Benarkah?”

Kim Bum mengangguk lalu menarik So Eun kesampingnya untuk memperkenalkannya kepada Ayahnya. So Eun pun menunduk hormat kepada calon mertuanya.

”Cantik. Aku menyukainya, Kim Bum.”jawabnya seakan memberi restu kepada hubungan mereka. Ibu Hye Yeong masih menangis terharu menyaksikannya. Kim Bum pun tersenyum lega sementara So Eun terlihat muram memikirkan sesuatu.

*****

”Apa! Hyun Joong sudah cerai dengan Hye Sun?”teriak Ji Yeon kaget mendengar cerita So Eun. So Eun mengangguk. Kini mereka berada dikafe biasanya. Ji Yeon pun menyeruput jusnya dengan cepat saking terkejutnya.

”Lalu kau akan kembali dengannya dan membatalkan pernikahanmu dengan Kim Bum?”tanya Ji Yeon begitu serius.

”Aku tidak tahu. Justru disitu yang aku bingungkan. Aku dikejutkan dengan berita perceraiannya sementara Kim Bum mengatakan sesuatu yang lebih mengejutkan.”

”Apa itu?”

”Dia bilang. Dia tidak rela aku kembali ke Hyun Joong. Dia tidak mau sampai aku membatalkan pernikahanku dengannya. Dia juga bilang, keputusannya untuk menikahiku karena dia mencintaiku.”jelas So Eun.

”Benarkah?! Kim Bum mencintaimu? Sejak kapan dia mencintaimu?”heran Ji Yeon bertubi-tubi.

”Aku tidak tahu. Dia tidak menjawabnya.”

”Lalu apakah kau juga mencintainya?”

So Eun terdiam merenung memikirkan perkataan Ji Yeon tadi.

”Aku tidak tahu. Di satu sisi saat aku hampir memudarkan perasaanku kepada Hyun Joong. Namun disisi lain, aku juga tidak tahu apakah aku juga mencintainya.”

”Kim So Eun…..” Ji Yeon merasa simpati dengan So Eun yang begitu bingung dengan pilihannya.

”Kau pikirkan saja baik-baik tentang perasaanmu terhadap mereka. Hyun Joong yang sudah mengkhianatimu dengan Kim Bum yang selalu membantumu dengan niat cintanya yang tulus.”ujar Ji Yeon. So Eun hanya terdiam tidak menanggapinya.

*****

”Kim Bum, aku menyesal telah mengkhianatimu. Kau kan tahu, kalau pernikahanku ini berdasarkan permintaan kakekku bukan karena keinginanku.”seru Hye Sun berusaha memberi penjelasan kepada Kim Bum. Kim Bum tetap tidak bergeming dengan penjelasannya.

”Kim Bum, aku masih mencintaimu. Aku mohon batalkan pernikahanmu dengan So Eun.”pintanya sambil memeluk Kim Bum. Kim Bum langsung melepaskan pelukannya secara kasar.

”Atas dasar apa kau memintaku untuk membatalkan pernikahanku dengannya? Kau kan bukan keluargaku juga bukan kekasihku.”ketusnya. Hye Sun tetap tidak menyerah. Dia terus mendesak Kim Bum sehingga Kim Bum pun jadi kesal. Dia langsung pergi dengan mobilnya meninggalkan Hye Sun sendirian di taman.

”Aku tetap tidak akan menyerah untuk mendapatkanmu, Kim Bum.”gumamnya dengan penuh obsesi.

*****

So Eun menunduk kepalanya, tidak berani menatap wajah Hyun Joong yang terlihat kecewa. Suasana dikafe yang begitu dingin karena cuaca hujan.

”Jadi kau tidak akan kembali kepadaku?”tanya Hyun Joong mendengar jawaban So Eun.

”Maafkan aku, Kak Hyun Joong. Aku rasa, aku sudah tidak mencintaimu lagi.”

”Tetapi tidak bisakah beri aku kesempatan lagi?”

”Maafkan aku. Walaupun aku ingin memberi kesempatan untuk kakak, aku rasa itu sudah terlambat.”

”Maksudmu?”

”Kakak tahu kan kalau aku akan segera menikah dengan Kim Bum.”

Hyun Joong kembali terdiam. So Eun pun ikut terdiam. Suasana jadi hening. Hyun Joong pun meminum kopi pesanannya.

“Jadi kau mencintainya?”

So Eun hanya menunduk. Tidak menjawab pertanyaan Hyun Joong.

*****

“Apa! Kenapa kau mesti kuliah ke London?”seru Shin Hye. Geun Suk pun menutup telinganya karena mendengar teriakannya yang begitu keras dikelasnya.

”Aku tidak tahu. Lagi pula ini keinginan orang tuaku.”

”Lalu… bagaimana denganku? Aku malah disuruh kuliah di Amerika. Wah… jauh sekali jarak kita. Bagaimana kalau kau akan kepincut dengan wanita lain yang lebih cantik dan lebih seksi dariku?”gumam Shin Hye cemas. Geun Suk pun menatap heran.

”Apa maksud perkataanmu itu? Kenapa kau berpikir sempit begitu. Aku tidak mungkin bisa beralih ke wanita lain. Karena hanya kaulah yang aku cintai.”

”Tapi aku tetap tidak bisa mempercayaimu?”

”Hah? Apa maksudmu?”
”Kau pikir aku tidak tahu apa yang dipikirkan lelaki. Saat bertemu dengan wanita yang lebih cantik dan seksi pasti akan langsung diembatnya seperti kucing garong. Aku khawatir kau tidak akan setia kepadaku.”

Geun Suk menggeleng sambil menepuk dahinya mendengar kecemasan kekasihnya yang dinilai berlebihan. Dia tidak menyangka kalau Shin Hye pencemburu.

”Jadi? Apa maumu untuk bisa mempercayaiku?”tanya Geun Suk.

Shin Hye melirik Kim Bum yang sedang sibuk mengerjakan soal-soal diwaktu istirahatnya. ”Aku tahu! Kita harus menikah!?”usulnya. Geun Suk pun langsung terjatuh dari kursinya saking terkejutnya.

*****

”Apa maksudmu kita harus menyerah!?”teriak Hye Sun terkejut dengan perkataan Hyun Joong. Hyun Joong yang sedang menyetir tidak langsung menjawabnya. Dia berusaha fokus dengan setiran mobilnya. Mereka dalam perjalanan pulang menuju ke rumahnya.

”Kau tahu kan, So Eun sudah tidak mencintaiku lagi. Aku sudah terlalu banyak menyakiti hatinya. Aku rasa aku tidak bisa memaksanya untuk kembali lagi denganku.”jelas Hyun Joong.

”Kau ini! Aku tidak mau! Aku sudah banyak berkorban untuk mendapatkan Kim Bum. Kakekku meninggal dan bercerai denganmu. Aku tidak mau sendirian di dalam hidupku.”seru Hye Sun.

”Hye Sun, kalau kau butuh seseorang. Aku siap menemanimu.”

”Ya. Aku memang butuh seseorang untuk menemaniku. Tetapi bukan kau!? Turunkan aku!”teriak Hye Sun sambil menarik setiran Hyun Joong.

”Eh, Hye Sun! Apa yang kau lakukan!?”seru Hyun Joong berusaha merebut setirannya. Dan sebuah truk mengkedip-kedipkan lampunya pertanda bahwa ada mobil didepannya. Namun terlambat, mobil yang ditumpangi Hyun Joong dan Hye Sun pun ditabraknya. Kecelakaan beruntun pun tidak bisa dihindarkan.

*****

Kim Bum memasuki kamar So Eun secara diam-diam. Dia pun mendekati kasur yang ditempati So Eun. Dia melihat wajah So Eun yang sedang tertidur.

Dia membelai rambut So Eun dengan lembut. Lalu dicium keningnya. Dia tersenyum.

“So Eun. Aku mencintaimu.”bisiknya ditelinga So Eun. Lalu Kim Bum keluar dan menutup pintunya dengan pelan. So Eun pun terbangun yang rupanya pura-pura tidur. So Eun memegang kening yang dicium Kim Bum barusan. Lalu dia mengembuskan nafasnya. Dia begitu bingung. Akankah harus menerima cinta Kim Bum?

*****

Siang hari menemani suasana duka yang terjadi. Seorang cucu mengikuti kakeknya yang mantan menteri Korea di akhirat. Para tamu pun datang melayat. Termasuk Kim Bum dan So Eun.

Terlihat gurat sedih diwajah mereka. Tidak menyangka kecelakaan yang terjadi telah mengambil nyawa Hye Sun. Sedangkan Hyun Joong selamat dari kecelakaan itu akan tetapi dia belum sadarkan diri. Tiba-tiba seorang Ibu mendekati So Eun dan Kim Bum.

“Kau yang bernama Kim So Eun?”tanya Ibu itu. So Eun pun mengangguk.

“Akhirnya aku menemukanmu. Aku adalah Ibunya Kim Hyun Joong. Bisa kita bicara berdua saja? Ada yang ingin aku katakan kepadamu.” So Eun melirik Kim Bum yang terheran. Tanpa menunggu ijin dari Kim Bum, So Eun langsung mengikuti Ibu itu yang berwajah pucat.

*****

Suasana kamar Kim Bum dikejutkan oleh pemberitahuan So Eun secara mendadak.

”Apa!? Ke Singapura? Bersama Hyun Joong?”seru Kim Bum terkejut. So Eun mengangguk.

”Ibunya memintaku untuk menemaninya berobat lebih lanjut di Singapura.”

”Tetapi kenapa kau harus ikut?”

”Kak Hyun Joong terus menyebut namaku disaat dia sedang tidak sadarkan diri. Dia memintaku untuk menemuinya besok dan segera berangkat ke Singapura.”

”Lalu? Bagaimana dengan pernikahan kita? 2 Bulan lagi kita akan menikah. Apakah kau akan pergi selama itu?” So Eun menunduk. Dia tidak tahu mesti menjawab apa. Kim Bum melihat So Eun begitu gelisah.

”Memangnya kau akan pergi berapa lama?”tanya Kim Bum lagi. So Eun memandang Kim Bum yang menunggu jawabannya. Sungguh sulit untuk memberitahukannya.

“3 bulan.”jawab So Eun. Kim Bum langsung tersentak kaget mendengarnya.

“Lalu? Bagaimana dengan pernikahan kita? Apa kau ingin membatalkannya?”seru Kim Bum mulai emosi dengan So Eun yang begitu tidak memikirkan pernikahannya.

”Makanya, aku ingin bertanya kepadamu. Tidak bisakah kita mengundurkan pernikahan kita?”ucap So Eun dengan hati-hati. Kim Bum pun duduk di sofanya.

”Aku tidak bisa. Aku sudah berjanji dengan Ayahku untuk menikah di hari yang sudah ditentukan. Tidak bisa ditunda lagi. So Eun, tidak bisakah kau mementingkan pernikahan kita dulu?”

So Eun kembali terdiam. Kim Bum pun bangkit dan mendekati So Eun.

”So Eun. Tidak bisakah kita menikah dulu baru kau pergi ke Singapura?”

”Maafkan aku. Aku sudah menyetujuinya, Kim Bum.”kata So Eun sambil menunduk. Kim Bum mulai tidak terkontrol emosinya. Dia pun menangis. So Eun terkejut melihat tangisannya.

”Apakah karena kau tidak mencintaiku dan tidak mementingkan pernikahan kita maka kau begitu mudah untuk menyetujui pergi ke Singapura?”lirih Kim Bum yang begitu kecewa dengan So Eun.

”Kim Bum… Aku tidak bermaksud… Aku….”

”Keluar dari kamarku!?”teriak Kim Bum yang tidak mau mendengar penjelasan So Eun. So Eun hanya bisa menurutinya. Dia pun segera keluar dari kamarnya. So Eun sempat melihat Kim Bum menangis dipojokan kamarnya. Dia menangis dengan penuh kekecewaan dan sakit hatinya.

*****

Pada pagi harinya, So Eun masuk ke dalam kamar Kim Bum secara diam-diam. Terlihat kamar itu sedang kosong karena Kim Bum sedang mandi.

So Eun pun meletakkan sebuah surat di atas meja samping kasurnya. Lalu secara perlahan So Eun keluar dari kamar Kim Bum beserta kopernya.

Kim Bum telah selesai mandi, dia pun mengeringkan rambutnya dengan handuk. Langkahnya terhenti saat melihat sebuah surat. Kim Bum pun duduk dikasur dan membuka isi surat itu.

’Kepada: Kim Bum.

Maafkan aku, jika aku berpamitan denganmu seperti ini. Ini karena aku tidak mau kau terlihat kecewa denganku. Kim Bum, aku sudah berjanji dengan Ibunya untuk membantu kesembuhan Hyun Joong. Jadi aku tetap pergi ke Singapura. Aku tahu kau begitu menginginkan pernikahan kita. Aku akan berusaha kembali ke Korea sebelum hari pernikahan kita.

Kim Bum, aku sudah memikirkan perasaanku kepadamu. Memang sulit dipercaya kalau aku akan mengalami seperti ini. Dicintai seorang murid sepertimu. Kau begitu sungguh nakal, selalu menggodaku. Aku ingat sekali dengan kejadian-kejadian unik di apartemen kita yang begitu kecil. Aku juga tidak menyangka ternyata kau adalah seorang pangeran. Dan kau begitu egois untuk memaksaku menuruti keinginanmu.

Aku senang ternyata kau berniat menikah denganku karena kau mencintaiku bukan karena balas dendam. Kim Bum, kau tunggulah aku sampai aku pulang ke Korea. Kau tau kenapa aku memintamu untuk menungguiku? Karena aku menyadarinya bahwa aku juga MENCINTAIMU. Aku juga tidak tahu kapan aku mulai jatuh cinta denganmu. Terkadang cinta kita unik juga. Aku harap kau jangan bersedih dengan keputusanku untuk pergi ke Singapura. Bukan karena aku tidak peduli dengan pernikahan kita. Tetapi bagaimana pun juga Kak Hyun Joong sekarang sudah aku anggap sebagai Kakakku. Aku ingin Kak Hyun Joong cepat sadar dan sembuh. Aku harap kau bisa mengerti dengan yang kumaksudkan.

Kim Bum, sekali lagi aku mengatakannya untukmu.

AKU MENCINTAIMU.

Dari: So Eun’

Kim Bum menutup surat yang telah selesai dibacanya. Dia pun langsung tersenyum dan tertawa sendiri. Tidak lama dia pun meloncat-loncat dikasurnya seperti anak kecil.

”Ibu guruku, KIM SO EUN MENCINTAIKU!? DIA JUGA MENCINTAIKU!?”teriaknya yang makin tak jelas.

*****

1,5 Bulan kemudian….

Hari pernikahan Kim Joon dan Gook Ji Yeon telah tiba. Kini mereka telah resmi menjadi suami istri. Gook Ji Yeon dan Kim Joon sudah bersiap-siap untuk melempar buket bunga ke para wanita dan pria yang lajang.

“Siap…. 1.. 2.. 3..!?” Ji Yeon melempar buket bunganya. Namun dinilai lemparannya terlalu jauh hingga mengenai seorang gadis muda yang sedang menonton aksinya.

”Geun Suk! Lihat aku dapat bunganya!? Geun Suk! Kau harus segera melamarku!”teriak Shin Hye sambil memeluk Geun Suk yang sedang terkejutnya. Dia menatap Kim Bum yang sedang menertawai mereka.

”Kim Bum… Tolonglah aku….”gumam Geun Suk kepada Kim Bum dengan wajahnya yang memelas. Kim Bum hanya mengangkat bahunya. Lalu Kim Bum berjalan menuju ke tempat lain. Menuju ke tempat pengantin baru itu. Dia ingin memberi selamat kepada mereka.

”Wah,,, selamat Pak Kim Joon! Tidak aku sangka Anda mendahului kami yang akan segera menikah.”ucap Kim Bum sambil berjabat tangan kepada Kim Joon, gurunya.

”Oh iya, Kim Bum. Selesai pernikahan ini, kau jangan langsung pulang ya!”timpal Ji Yeon.

”Kenapa?”tanya Kim Bum heran.

”Ada kejutan untukmu di aula belakang nanti. Jadi kau harus menunggu kejutan itu di aula belakang ya.”pintanya.

”Memangnya ada kejutan apa?”tanya Kim Joon.

”Itu rahasia.”jawabnya yang penuh misteri. Kim Bum dan Kim Joon hanya terbengong melihatnya.

*****

Sesuai dengan permintaan Ji Yeon, selesai acara pernikahannya. Kim Bum langsung menunggu di aula belakang. Dia terus melirik arlojinya, sudah hampir satu jam dia menunggu. Awalnya dia sempat berpikir apakah Ji Yeon sedang mengerjainya. Namun Ji Yeon malah menggertaknya, ”Pokoknya kau jangan pulang dulu sebelum kejutan itu datang. Atau kau akan menyesal selamanya.”

”Sebenarnya kejutan apa sih yang dikatakan Ibu Ji Yeon tadi? Sepertinya begitu penting.”gumam Kim Bum kesal. Terdengar decitan pintu yang sedang terbuka. Kim Bum pun menoleh. Tidak lama, senyumannya mengembang dan terkejut melihat kejutannya.

”Kim So Eun!?”

”Kim Bum!?”
So Eun langsung berlari memeluk Kim Bum karena rindunya tidak bertemu selama 1,5 bulan. Kim Bum pun membalas pelukannya. Mereka benar-benar sangat merindukannya.

”Tunggu. Bukankah kau bilang akan pergi ke Singapura selama 3 bulan. Kenapa baru 1,5 bulan kau sudah pulang?”tanya Kim Bum sambil melepaskan pelukannya.

”Hei!? Rupanya kau tidak merindukanku ya. Apa kau ingin aku tinggal disana lebih lama lagi?”ujar So Eun kesal.

”Tidak… tidak… maksudku, kenapa kau pulang begitu cepat? Bukankah kau harus menemani kesembuhan Hyun Joong?”bantah Kim Bum. So Eun tersenyum kecil dengan penuh rahasianya.

”Kau harus berterima kasih kepada Hyun Joong. Berkat dialah aku bisa pulang kesini lebih cepat. Dia sudah sadar dan dia memintaku untuk tidak usah menemaninya lebih lama lagi. Apalagi sebentar lagi aku akan menikah denganmu.”jelas So Eun membuka rahasianya.

”Benarkah?”seru Kim Bum tidak percaya. So Eun mengangguk. Kim Bum memeluknya lagi dengan penuh kegirangan.

”Oh iya, So Eun. Aku ingin mendengarmu mengatakan itu secara langsung.”

”Mengatakan apa?”

”Aku mencintaimu.”bisik Kim Bum di telinga So Eun.

”Hei! Untuk apa mengatakannya seperti itu. Bukankah aku sudah menulisnya?”

”Itu kan hanya surat. Aku masih tidak percaya kalau kau benar-benar mencintaiku.”

”Kau masih tidak percaya?”

Kim Bum menggeleng. So Eun menyipitkan matanya. Lalu So Eun menarik wajahnya dan mencium bibirnya. Kim Bum terkejut dicium secara tiba-tiba oleh So Eun. Namun perlahan dia pun membalas ciuman lembutnya. Akhirnya cinta seorang murid kepada gurunya telah bersatu. Dan kini mereka hanya tinggal menunggu detik-detik hari pernikahannya tiba.

Akhirnya tamat Juga…

Sekarang ada pertanyaan buat kalian khusus FF ini.

Menurut kalian:

1. Bagian mana yang paling sedih?

2. Bagian mana yang bikin emosi?

3. Bagian mana yang paling lucu?

4. Bagian mana yang paling romantis?

Saya harap kalian bisa menjawab ya! ^^

Gomawo dah setia membaca FF ini ampe final ^^;