RetnoMyaniezasia Blog

Just another WordPress.com site

LovEun In Bum [Part 1]


 

Waktu menunjukkan pukul 06.30, seorang Ibu naik ke lantai 2. Ia pun memasuki kamar putrinya yang masih tidur. Ia menggelengkan kepalanya kemudian ia segera membangunkan putrinya.

”So Eun, bangun! Sekarang sudah jam 06.30. ”panggil Lee Young Ae, Ibunya sambil menarik selimutnya.

”Ibu. Kan masih jam 06.30. 15 menit aja, aku tidurnya.”kata So Eun sambil menarik selimut kembali.

”So Eun. Tugasmu banyak nih! Kau mesti menyapu halaman, cuci piring, cuci baju, menjemurkan pakaian, terus….”kata Young Ae sambil menghitung jari.

”Iya…iya…, aku bangun!”kata So Eun sambil bangun. Young Ae tersenyum.

”Dan nanti kau akan terlambat ke sekolah. Baiklah, Ibu berangkat kerja dulu ya.”kata Young Ae sambil mencium kening putrinya. So Eun hanya memandangnya senang.

Young Ae menabrak kotak sampahnya, ia pun memungutnya. Ia melihat kertas putih dan ia pun melihatnya. So Eun yang dari tadi khawatir, menepuk dahinya.

”So Eun? Apa-apaan ini!”geram Young Ae. So Eun langsung beranjak dari kasurnya dan langsung menuju ke kamar mandi. Young Ae mengikutinya dan mengetok pintu kamar mandi.

”So Eun. Katakan pada Ibu. Kenapa nilaimu ini bisa hancur begini?”tanya Young Ae. So Eun terdiam.

”So Eun? So Eun!” Young Ae berkali-kali memanggilnya namun tidak ada jawaban. Ia hanya menghela napas. Kemudian pergi bekerja.

So Eun mengintip kamarnya, setelah yakin Ibunya tidak ada, ia pun langsung keluar dari kamar mandinya. Kemudian duduk lemas dikasurnya.

”Maaf, Ibu. Aku masih membuat Ibu kecewa. Habis bagaimana lagi, soalnya itu benar-benar susah.”gumamnya.

So Eun adalah siswi SMA kelas 2 di Shinhwa. Ia tinggal bersama Ibunya, Lee Young Ae. Young Ae bekerja diperusahaan terkenal, Shinhwa group. Ayahnya meninggal sejak dia lulus SMP karena penyakit kanker paru-paru. Kini Ibunya banting tulang untuk membiayai kehidupan keluarganya dan sekolahnya. So Eun merasa heran kenapa Ibunya menyuruhnya sekolah di Shinhwa. Padahal biaya sekolah di Shinhwa itu sangat mahal dan juga tempat orang kaya. So Eun sudah menanyakannya, Young Ae bilang kalau itu adalah amanah dari Ayah yang memintaku untuk sekolah di Shinhwa. Walaupun mahal, untungnya Young Ae masih mendapatkan gaji pensiun dari sekolah Shinhwa karena Ayahnya adalah guru tetap di Shinhwa. Namun lingkungan disana kurang cocok dengan So Eun yang sederhana dengan kecerdasan yang terbatas. Maka ia sering mendapat nilai jelek.

So Eun terus mengayuh sepedanya. Tidak lama, ia pun telah sampai di depan gerbang sekolahnya. Ia pun turun dan menaruh sepedanya ditempat parkir. Kemudian ia jalan menuju ke kelasnya. Di lapangan, ia bertemu Ji Yeon. Ji Yeon sedang didekati cowok-cowok. Ji Yeon ketakutan. So Eun segera menolongnya. Ia pun mengambil kayu di tempat sampah.

”Hei, kalian!”bentaknya sambil mengacungkan kayunya. Para cowok langsung kabur melihat So Eun. Ji Yeon jadi lega.

”Ji Yeon. Kau tidak apa-apa?”tanya So Eun sambil memeriksa keadaannya. Ji Yeon mengangguk, ”Terima kasih, So Eun. Kau telah menolongku.”

So Eun hanya tersenyum, ”Ayo, kita ke kelas.” Ji Yeon mengangguk lagi.

Park Ji Yeon adalah sahabatnya. Mereka berkenalan di acara penyambutan siswa baru. Ia juga sering menolong Ji Yeon yang selalu diganggu cowok. Kini mereka jadi sahabat. Walaupun So Eun tau Ji Yeon fobia cowok namun ia tidak mengetahui masa lalu Ji Yeon yang membuatnya jadi takut dengan cowok. Meskipun begitu, ia tetap melindunginya.

Langkah So Eun terhenti karena mendengar teriakan para cewek seperti melihat ada selebriti datang.

”Mereka sudah datang!”kata salah satu cewek itu.

So Eun melihat 4 mobil datang bersamaan.

Mobil pertama, Nich Khun. Ia adalah ketua Osis SMA di Shinhwa. Ia merupakan pewaris perusahaan komputer. Dia pintar, sering mendapatkan penghargaan dari perlombaan semacam komputer bahkan ia pernah membuat robot yang bisa menirukan suara manusia. Walaupun ia galak, tapi ia tegas. Banyak program yang ia buat telah sukses dilaksanakan. Namun gosipnya, ia sangat benci cewek. Pernah ada cewek yang menembaknya, dan Nich Khun menolaknya dengan sadis.

”Kau itu adalah cewek yang sangat bodoh, jelek, dan sangat tidak menarik. Aku benci kau!”bentak Nich Khun sambil menyobek surat cinta dari cewek dan melempar ke mukanya. Bisa ditebak, cewek itu sangat sedih. Padahal sudah tau Nich Khun benci cewek, tapi kenapa cewek-cewek itu masih mengejarnya? So Eun masih heran kenapa Nich Khun begitu benci dengan cewek.

Mobil kedua, Kim Hyun Joong. Ia adalah ketua komisi kedisiplinan. Ia adalah pewaris hotel ternama. Ia benar-benar disiplin terhadap peraturan sekolah. Kalau ada pelanggaran, ia tidak segan menghukumnya. Seperti ketahuan membawa majalah porno di sekolah, ia pun segera menghukumnya dengan membuka pakaian siswa dan berlari keliling lapangan luas seluas lapangan sepak bola dengan 50 putaran! Untuk yang terlambat sekolah, hukumannya adalah membersihkan seluruh toilet yang begitu banyak di setiap lantai. Ia juga pintar bela diri. Sangat kuat, bahkan para seniornya yang jago bela diri pun kalah. Ia berkali-kali mendapatkan piala pertandingan bela diri. Ia juga pintar. Untungnya So Eun selalu masuk sekolah dengan tepat waktu. Selain itu, ia sangat sopan terhadap guru.

Mobil ketiga, Yoo Seung Ho. Cowok pendiam ini adalah Bendahara OSIS SMA di Shinhwa. Ia tidak banyak bicara, kalau pun ditanya guru. Ia menjawabnya dengan singkat, padat, dan jelas. Yang pasti irit bicara meskipun sedang mengobrol dengan temannya. So Eun mengaguminya, karena walaupun ia orang kaya tapi kelihatannya ia baik dan peduli kepada siswa yang kurang mampu. Baru-baru ini, So Eun menerima sumbangan belasungkawa dari pihak OSIS karena Ayahnya meninggal. Ia juga pewaris perusahaan mobil terkenal. Mobil yang dibawanya ke sekolah memang benar-benar mewah.

Mobil keempat, Kim Sang Bum. Ia adalah Sekretaris OSIS SMA di Shinhwa. Anak pemilik sekolah Shinhwa ini sangat ramah kepada semua orang, baik hati, lembut, dan suka senyum ini baru saja memenangkan lomba cerdas cermat dengan bahasa Inggris se-Korea. Meskipun tampan, tapi So Eun tidak suka dengan sifat ramahnya. Sejak melihatnya berpidato sebagai perwakilan siswa baru di acara penyambutan siswa baru, So Eun mulai menyadari bahwa ada yang beda dengan Kim Bum. Namun ia tidak menemukan perbedaannya sampai sekarang.

Empat cowok tampan yang masih kelas 2 ini segera memasuki ke dalam sekolahnya.

”So Eun. Mereka benar-benar hebat ya? Sempurna sekali, aku jadi mikir mereka ini manusia atau bukan ya?”kata Ji Yeon.

”Iya. Kecuali Kim Bum.”gumam So Eun.

“Apa?”Tanya Ji Yeon.

“Ah. Tidak ada apa-apa. Ayo kita jalan. Nanti telat lagi.”kata So Eun sambil menarik lengan Ji Yeon yang masih bingung dengan perkataan So Eun.

Empat cowok itu terus berjalan menuju ke ruang OSISnya. Dua siswi mendekati mereka.

”Kim Bum.”panggil salah satu cewek yang berambut panjang itu. Mereka pun otomatis berhenti. Kim Bum pun tersenyum melihatnya, ”Ada apa?”.

Kedua cewek itu terlihat girang karena diladeni dan senyuman Kim Bum membuat mereka kikuk.

”E-er…, ada yang ingin aku bicarakan dengan Kim Bum.”kata cewek itu sambil melirik ketiga cowok dibelakang Kim Bum. Kim Bum yang mengetahui isyaratnya langsung menyuruh mereka duluan masuk ke ruang OSIS.

”Baiklah. Mereka sudah pergi. Kau ada urusan apa denganku?”tanya Kim Bum dengan halus. Cewek itu dengan gugup menyerahkan kotak ke Kim Bum.

”Apa ini?”tanya Kim Bum setelah menerima kotak itu.

”I..itu bekal makan siang. Semalaman aku membuatnya.”jawab cewek itu. Kim Bum membuka kotak makanan itu dan melihat isinya.

”Wah, bagus sekali susunannya. Kelihatannya enak.”puji Kim Bum sambil melihat nasi yang berbentuk Love dan dekorasi makanan lainnya yang terlihat unik. Pujian Kim Bum membuat cewek itu tersipu malu.

”Aku senang kau menyukainya. Bekal itu untukmu, kau tidak perlu mengembalikan kotak itu. Kim Bum, kami masuk ke kelas dulu ya.”kata cewek itu. Kim Bum tersenyum sambil mengangguk. Cewek itu menarik temannya untuk pergi.

Setelah kedua cewek itu pergi, senyuman Kim Bum pudar. Ia menuju ke ruang OSIS. Namun ia berhenti di depan pintu dan terlihat kotak sampah disampingnya. Ia melihat bekal makan dari cewek itu, Ia tersenyum pahit. Kemudian ia membuang bekal itu ke dalam kotak sampah dan masuk ke dalam ruang OSIS.

Ketika Ia masuk ke dalam, Ia berhasil menangkap bola basket yang dilempar Seung Ho.

”Yoo Seung Ho. Jangan usil lagi!”bentak Kim Bum sambil melempar kembali ke Seung Ho. Seung Ho hanya cengar-cengir melihat ekspresi Kim Bum.

”Aku hanya melempar bola ke pintu aja kok. Aku tidak tau kalau kau akan masuk.”kata Seung Ho sambil memainkan bola basketnya.

”Ini tidak lucu.”ketusnya sambil duduk di bangku Sekretaris OSIS.

”Oh ya, Kim Bum. Aku ucapkan selamat atas kemenanganmu dalam lomba cerdas cermat itu.”kata Hyun Joong sambil mengulurkan tangannya. Kim Bum hanya tersenyum sambil menerima jabatan tangannya.

”Kim Bum. Apakah kakakmu sudah pulang?”tanya Nich Khun sambil mendekatinya.

”Belum.”singkatnya.

”Kapan kakakmu pulang?”tanya Nich Khun.

”Aku tidak tau.”cueknya. Nich Khun jadi kecewa.

”Tapi tadi malam dia menelponku. Katanya dia akan segera pulang.”sambungnya.

”Benarkah?” Kim Bum mengangguk Nich Khun kembali girang. Kim Bum melihat jendela. Ia melihat pohon yang dedaunannya mulai rontok. Ia hanya menghembus napasnya, ”Membosankan.”keluhnya.

*****

Istirahat pun telah tiba. So Eun sedang asyik mengobrol dengan Ji Yeon.

”Benarkah itu? Kau dimarahi lagi oleh Ibumu?”tanya Ji Yeon. So Eun mengangguk.

”Aku jadi merasa bersalah dengan Ibu. Habisnya aku memang tidak bisa mengerjakan soal itu meskipun aku sudah belajar mati-matian.”kata So Eun.

”Kasihan kau. Nih minumlah supaya kau lega.” Ji Yeon menyodorkan minuman jusnya. So Eun segera meminumnya. Disaat dia lagi minum, tiba-tiba ditabrak dari belakang dan menumpahkan jusnya ke pakaiannya. Ji Yeon segera membantunya membersihkan pakaiannya. Para cewek pada kumpul didepan dipintu kantin. Empat cowok itu telah datang, para cewek pun histeris. Kemudian mereka pun duduk dikursi kantin. Para cewek mengelilinginya. Seperti biasa, empat cowok itu menghadapinya dengan tenang dan cuek dengan kehadiran para cewek. Hanya Kim Bum yang menyapanya dengan smile killernya. Para cewek lagi-lagi histeris girang.

”Kau tidak apa-apa, So Eun?”tanya Ji Yeon sambil membersihkan pakaian So Eun yang terkena tumpahan jus.

”Iya. Aku heran dengan mereka. Kenapa sampai hebohnya untuk melihat mereka?”heran So Eun.

”So Eun. Bajumu ini perlu dipercik air. Bagaimana kalau kita ke toilet?”ajak Ji Yeon. So Eun mengangguk. Mereka pun akhirnya beranjak dari kantin menuju ke toilet cewek.

*****

”Akhirnya bisa hilang juga nodanya.”kata Ji Yeon sambil melihat baju So Eun di depan toilet cewek.
”Terima kasih, Ji Yeon.”kata So Eun.

Ji Yeon mengangguk tersenyum, ”Mereka berempat memang sangat hebat bisa menghipnotis para cewek jadi buta disekelilingnya.”

”Ji Yeon. Kau bisa berkata bijak juga ya?”puji So Eun. Ji Yeon hanya menunduk malu.

”Tapi aku kagum dengan mereka bertiga yang selalu berusaha menjalankan tugas OSISnya dengan baik.”kata So Eun.

”Bertiga?”tanya Ji Yeon heran.

”Iya, bertiga. Nich Khun, Seung Ho, dan Hyun Joong.”

”Lalu Kim Bum?”

So Eun terdiam, ”I..itu. Sebenarnya aku tidak suka dia.”

“Kenapa?”Tanya Ji Yeon.

“Karena aku tidak suka senyuman palsunya saat dia sedang menyapa para cewek. Entah kenapa aku merasa sifat ramahnya itu bukan sifatnya yang sebenarnya. Aku merasa sosok dia yang sebenarnya itu ada sifat yang menakutkan. Bisa dibilang istilahnya kepribadian ganda.”kata So Eun.

”Kepribadian ganda? Benarkah yang kau pikirkan itu? Tapi aku merasa dia orang yang baik kok.”kata Ji Yeon.

”Entahlah. Aku hanya menduga saja. Sepertinya istirahat sudah selesai nih. Ayo kita ke kelas.” So Eun pergi ke kelasnya diikuti Ji Yeon.

Tanpa mereka sadari, Kim Bum yang berada di toilet cowok mendengar perbincangan mereka bahkan mendengar perkataan So Eun. Kedua matanya mengamati So Eun dengan tajam. Ia memikirkan sesuatu. Tak lama, ia tersenyum penuh arti.

*****

Lonceng yang menandakan pelajaran telah usai pun dibunyikan. Para siswa berhamburan keluar untuk pulang kerumah. So Eun bersama Ji Yeon terus berjalan. Langkah So Eun berhenti, Ia melihat cowok manis itu ada dihadapannya.

”Kak Kyu Hyun?”panggil So Eun. Kyu Hyun tersenyum, “Aku hanya ingin mengembalikan novelmu. Ceritanya bagus.”kata Kyu Hyun sambil menyerahkan novelnya ke So Eun. So Eun menerimanya dengan menunduk, malu.

”Kau mau pulang ya?”tanya Kyu Hyun.

”I..iya, kakak.”jawab So Eun dengan gugup.

”Oh.., hati-hati ya.”pesan Kyu Hyun sambil berlalu. So Eun hanya memandangnya dengan perasaan yang berdebar-debar. Ji Yeon yang melihatnya hanya mesem-mesem.

”Cie… rupanya ditegur dengan pangeran ya?”sindir Ji Yeon.

”Apa-apaan sih kau ini.”elak So Eun dengan tersipu malu. Ia jadi ingat awal pertemuannya dengan Kyu Hyun.

Ketika Ia masih kelas 1, ia merasa jatuh cinta dengan Kyu Hyun saat menyaksikan Kyu Hyun menyanyikan lagu untuk penyambutan siswa baru. Ia benar-benar sangat terpesona dengan kepribadian dan suaranya yang begitu merdu.

Mobil pribadi Ji Yeon datang, ”So Eun. Aku pulang duluan ya.”kata Ji Yeon sambil memasuki mobilnya. So Eun hanya mengangguk dan tersenyum melihat sohibnya.

Kemudian So Eun menuju ke tempat parkir dimana sepedanya diparkirkan. Ia terkejut melihat Kyu Hyun berdiri disamping sepedanya.

”Kak Kyu Hyun. Sedang apa kau disini?”tanya So Eun dengan heran. Kyu Hyun yang melihat So Eun dihadapannya tersenyum.

”So Eun. Apakah besok setelah pulang sekolah, kau ada waktu?”tanya Kyu Hyun.

Sejenak So Eun berpikir, ”Memangnya ada apa?”tanya So Eun yang benar-benar jadi penasaran. Kyu Hyun tertawa kecil.

”Aku ingin mengajakmu menonton film di bioskop besok. Itu pun kalau kau ada….”

”Aku mau! Aku ada waktu, Kak Kyu Hyun!”potong So Eun dengan girangnya mendengar ajakan Kyu Hyun. Kyu Hyun hanya tertawa. Lalu So Eun menunduk malu setelah meyadari sikapnya yang memalukan yang seperti anak kecil.

”Maaf, Kak Kyu Hyun.”kata So Eun yang benar-benar jadi malu.

”Tidak apa-apa So Eun. Besok aku akan menunggumu disini setelah pulang sekolah.”kata Kyu Hyun sambil berlalu. So Eun yang memandangnya dari jauh hanya senyum-senyum. Ia tidak menyangka, senior yang disukainya telah mengajaknya ’berkencan’. Ia senang sekali.

Tidak jauh dari tempat itu, empat cowok tampan juga menuju ke parkiran mobil. Kim Bum melihat So Eun naik sepeda dan siap-siap mengayuh sepedanya. Ia memandang So Eun yang sudah mengayuh sepeda dengan tatapan tajam. Ia terus melihatnya sampai So Eun keluar dari gerbang sekolah.

Seseorang menepuk bahu Kim Bum sehingga ia terpaksa mengalihkan perhatiannya.

”Kenapa kau berdiri aja disini? Ayo kita pulang.”kata Nich Khun yang ternyata menepuk bahunya. Kim Bum hanya mengangguk. Sekali lagi ia melihat So Eun yang begitu jauh dari pandangannya. Ia memikirkan sesuatu. Tidak ingin sahabat-sahabatnya kelamaan menunggu, ia memasuki mobilnya. Dan mereka pun pulang ke rumah mereka masing-masing.

*****

Malam harinya, So Eun sedang memasak makan malam. Ia melihat jam dinding yang menunjukkan pukul 22.00. Ia khawatir dengan kondisi ibunya yang terlalu sering pulang malam. Pintu rumahnya dibuka, Young Ae sudah pulang. So Eun segera menghampirinya, ia mengambil tasnya dan memapahnya menuju ke ruang keluarga. Kemudian ia memijat kaki ibunya yang tercinta.

”Ibu. Tidak bisakah ibu bekerja jangan terlalu malam. Aku jadi tidak tega melihat kondisi ibu yang begitu lelah.”kata So Eun. Young Ae menjitak kepala So Eun.

”Aduh! Ibu kenapa sih?”tanya So Eun sambil mengusap kepalanya yang sakit.

”Kalau kau memang ingin ibu tidak cepat lelah. Kau harus rajin belajar mendapatkan nilai bagus! Dan mendapatkan pekerjaan yang hebat. Maka Ibu tidak akan merasa rugi bekerja keras demi kesuksesanmu!”bentak Young Ae. So Eun hanya terdiam sambil memijat kaki ibunya.

”Tapi walaupun begitu, paling tidak kau harus lulus sekolah Shinhwa dulu. Untuk kuliahnya, terserah apa pilihanmu untuk masuk jurusan favoritmu.”sambungnya. So Eun tersenyum.

”Ibu. Aku siapkan makan malam dulu ya.”kata So Eun sambil menuju ke dapurnya. Young Ae hanya menggeleng melihat putrinya.

*****

Seorang cowok sedang beradu kelahi dengan tiga premannya di gedung yang sepi. Ketiga preman itu dihajar babak belur.

”Kalian sungguh payah! Kalian ini benar-benar pengecut!”kata Hyun Joong sambil menonjok salah satu preman itu.

”Sudah… sudah… Hyun Joong. Lepaskan aja mereka. Kan kasihan kalau dihajar terus. Nanti mukanya bisa hancur.”sindir Seung Ho sambil melerai Hyun Joong.

”Baiklah. Kalau kalian berani mengganggu dia lagi. Aku akan membunuhmu seperti sapi mati itu!”ancam Hyun Joong. Ketiga preman itu berlari ketakutan meninggalkan mereka bertiga.

”Ini dompetmu. Makanya kau jangan meremehkan mereka.”kata Hyun Joong sambil menyerahkan dompet Seung Ho. Seung Ho tersenyum.

”Tapi bukankah hatimu sekarang jadi lega? Sejak kemarin kau dihajar Ibumu yang yakuza itu.”kata Seung Ho.

”Kau… Kau sengaja melakukan itu?”tanya Hyun Joong heran. Seung Ho mengangguk. Hyun Joong merangkul Seung Ho, ”Terima kasih.”

Seung Ho yang sedari tadi melihat Kim Bum sedang membaca arsipnya.

”Hei, Kim Bum! Apa yang kau lakukan? Kenapa kau begitu serius membacanya?”tanya Seung Ho sambil menghampirinya. Kim Bum tidak menjawabnya. Ia terus membaca arsip itu.

Seung Ho dan Hyun Joong saling berpandangan, penasaran. Mereka pun melihat arsip yang dibaca Kim Bum.

”Kim So Eun?”heran Hyun Joong setelah membaca nama arsip itu.

”Wah, gadis itu cantik juga.”kata Seung Ho setelah melihat foto diarsipnya. Kim Bum hanya cuek.

”Hei, Kim Bum. Kenapa kau diam saja? Apa sekarang kau sedang naksir dia?”tanya Seung Ho. Kim Bum menutup arsipnya dan beranjak dari kursinya.

”Ini bukan urusanmu.”ketusnya sambil meninggalkan kedua sahabatnya yang sedang bingung.

*****

Kali ini So Eun sial terus. Setelah gagal memasukkan bola basketnya ke dalam ring sebagai penilaian ujian olahraga. Kini ia harus membereskan bola-bola yang berantakan itu di lapangan basket sendirian. Setelah selesai, ia pun menuju ke kelasnya. Namun dia  terkejut bertemu Kim Bum di taman sekolah itu. Ia juga melihat ketiga sahabatnya dibelakang Kim Bum. So Eun jadi kikuk berhadapan dengannya. Ia jadi bingung apalagi berhadapan dengan Kim Bum. Ketiga sahabatnya hanya bingung melihat Kim Bum mendadak berhenti jalan.

”Hei, Kim Bum. Kenapa kau berhenti?”tanya Nich Khun.

Kim Bum tersenyum melihat So Eun. Sadar disenyumin Kim Bum, So Eun pun jadi ikut tersenyum –dengan senyuman kaku-. Kim Bum menghampirinya, So Eun jadi tambah kikuk. Senyuman Kim Bum jadi pudar. Diganti dengan wajahnya yang ’jahat’, ia membuka tutup botol minuman yang dibawanya kemudian ia menumpahkan diatas kepala So Eun. So Eun jadi terkejut melihat kelakuan Kim Bum yang membuat baju olah raganya jadi basah. Begitu juga ketiga sahabatnya yang merasa tidak biasanya. Dengan cuek bebek, Kim Bum membuang botol itu secara sembarangan dan meninggalkan So Eun yang basah kuyup sambil diikuti ketiga sahabatnya yang jadi heran. So Eun jadi benar-benar marah dengan kelakuan Kim Bum.

*****

So Eun memukul meja dikelasnya sehingga seisi kelas memperhatikan So Eun. So Eun cuek aja. Yang pasti dia kesal banget.

”So Eun. Kenapa kau? Eh, kenapa bajumu jadi basah begitu?”Tanya Ji Yeon.

”Semua ini gara-gara Kim Bum! Memangnya apa yang kuperbuat dengannya sehingga dia berani sekali menyiramku? Padahal ngobrol dengan dia aja tidak pernah.”kesal So Eun.

”Hah?”heran Ji Yeon yang masih tidak mengerti dengan persoalannya.

”Tidak apa-apa, Ji Yeon.”kata So Eun sambil mencari baju seragamnya.

”Oh ya, So Eun. Nanti malam, apakah kau bisa menginap dirumahku?”tanya Ji Yeon.

”Memang ada acara apaan?”tanya So Eun balik.

”Yah bukan acara khusus sih. Hanya ingin mengadakan pesta tidur aja. Kita nginap di villaku sambil bercerita. Bagaimana?”

”Hm.. Boleh juga tuh. Oke deh, nanti malam aku akan kerumahmu.”kata So Eun. Ji Yeon senang.

*****

Setelah lonceng pulang dibunyikan. So Eun segera mencari Kim Bum sialan itu. Ia melihat rombongan Kim Bum sedang berdiri disamping mobil mereka sambil diiringi para gadis yang ingin melihat mereka. Dengan penuh amarah, So Eun menghampiri Kim Bum.

”Kim Bum!”panggilnya. Kim Bum menolehnya dan So Eun menendang kakinya sehingga Kim Bum mengaduh kesakitan. Ketiga sahabatnya dan para gadis itu terkejut dan melongo melihat kejadian itu.

”Dasar kurang ajar!”bentak So Eun. Kemudian So Eun berbalik meninggalkannya. Namun Kim Bum menahannya dengan memegang tangan So Eun. So Eun jadi terkejut.

”Hei. Lepaskan aku!”ronta So Eun. Kim Bum tersenyum sesuai dengan imagenya.

”Kenapa kau menendangku? Memangnya apa salahku?”tanya Kim Bum dengan polosnya.

”Hah? Apa maksudmu? Kau kan sengaja menyiramku dengan air botolmu!”kata So Eun yang tidak mengerti dengan sikap polosnya bahkan dengan senyuman palsunya.

”Apa maksudmu? Tidak mungkin Kim Bum melakukan itu. Kau pasti bohong!”tuduh salah satu gadis itu.

”Aku tidak bohong. Dia benar-benar melakukannya. Mereka bertiga saksinya”kata So Eun sambil menunjukkan Nich Khun, Hyun Joong dan Seung Ho. Namun mereka bertiga hanya diam. So Eun jadi kecewa melihat kekompakan mereka dengan Kim Bum.

”Kalau kau ada masalah denganku. Mari kita selesaikan masalah ini.”kata Kim Bum.

”Apa?”heran So Eun yang makin tidak mengerti. Kim Bum langsung menariknya masuk ke dalam mobil pribadinya yang mewah diiringi teriakan iri para gadis yang baru pertama kalinya melihat Kim Bum memperbolehkan gadis naik ke dalam mobilnya.

”Hei, apa-apaan ini? Aku mau keluar!”kata So Eun sambil berusaha keluar dari mobilnya. Namun Kim Bum berhasil menghalanginya dengan menggeserkan bangkunya dan mengunci pintu mobil. Lalu mereka pun pergi meninggalkan para gadis yang tidak rela melihat So Eun bersamanya dan ketiga sahabatnya yang sepertinya masih sangat bingung.

”Ada apa dengan Kim Bum? Kenapa dia jadi begitu?”tanya Nich Khun.

”Bagaimana kalau kita kejar dia?”ajak Seung Ho diikuti anggukan kedua sahabatnya. Mereka pun masuk ke dalam mobil masing-masing dan mengejarnya.

*****

So Eun terus meronta-ronta mengganggu Kim Bum yang sedang setir.

”Hei, kau bisa diam tidak!”bentak Kim Bum yang terganggu dengan So Eun.

”Makanya turunkan aku!”kata So Eun. Kim Bum menghentikan mobilnya. So Eun hanya terdiam bingung, apakah berarti dia boleh turun? Tapi ia melihat Kim Bum sedang mengambil sesuatu dibelakang joknya. Kim Bum mengambil tali dan isolasi.

”Untuk apa tali itu?”tanya So Eun. Ia merasakan firasat tidak enak. Kim Bum hanya tersenyum ’jahat’. Kim Bum mulai mengikat So Eun dan mengisolasi mulutnya. Sehingga So Eun tidak bisa bergerak dan berbicara. Setelah selesai. Kim Bum melanjutkan perjalanannya.

*****

Setelah 2 jam perjalanannya. Akhirnya, Kim Bum menghentikan mobilnya disamping sungai yang berada dihutan. Kim Bum keluar dan menarik paksa So Eun keluar dan mendorongnya didepan mobilnya. Kemudian ia menarik isolasi dimulut So Eun.

”Tempat apa ini?”tanya So Eun sambil melihat sekelilingnya.

”Hei, lepaskan tali ini!” So Eun berusaha melepaskan talinya. Kim Bum hanya tersenyum melihatnya.

”Kim Bum! Apa maksudmu melakukan semua ini?”tanya So Eun.

”Bukankah selama ini kau penasaran dengan sisiku yang asli?”kata Kim Bum. So Eun hanya menatap tidak mengerti. Ia berpikir, ”Ah! Jangan-jangan ini sifatmu yang asli? Berarti sifatmu disekolah itu palsu. Ternyata benar dugaanku.”kata So Eun girang seolah menemukan jawaban teka-tekinya. Kim Bum hanya tersenyum.

”Lalu, apa maksud semua ini? Kenapa kau membawaku ketempat hutan ini? Dan kenapa kau mengikatku?”tanya So Eun.

”Kau ini cerewet sekali. Kau tau, aku bosan sekali dengan kehidupan sekolah ini. Rasanya aku ingin sekali mencari gadis yang bisa ’kusiksa’…”

”Apa? Disiksa?”potong So Eun. Namun Kim Bum tidak mempedulikannya, ia melanjutkan perkataannya. ”Yang pastinya aku ingin memonopolinya.”

”Kau ini benar-benar tidak waras! Memangnya aku ini bonekamu apa?!”bentak So Eun. Kim Bum tertawa terbahak-bahak, ”Kau benar. Mulai saat ini, kau adalah bonekaku!”tegas Kim Bum sambil menarik So Eun sehingga ia terjatuh.

So Eun panik. Tiba-tiba ia ingat dengan janjinya dengan Kyu Hyun.

”Kak Kyu Hyun! Aku sudah ada janji dengannya. Dia pasti sedang menungguku.”panik So Eun sambil berusaha melepaskan talinya. Kim Bum yang mendengarnya langsung mendekatinya.

”Apa maksudmu dengan janjimu dengan Kyu Hyun?”tanya Kim Bum.

”Bukan urusanmu.”ketus So Eun. Kim Bum makin emosi, ia langsung menjambak rambut So Eun dan memegang kedua pipinya dengan tangannya.

”Aduh! Sakit, Kim Bum!”keluh So Eun. Kim Bum tidak menghiraukan kesakitan So Eun.

”Katakan padaku! Apa janjimu dengan dia?!”bentaknya. So Eun makin ketakutan dengan amarahnya Kim Bum.

”Di..dia mengajakku menonton bioskop.”jawab So Eun. Kim Bum langsung melepaskan jambakan rambut So Eun Kemudian ia naik mobilnya.

”Hei! Kau mau kemana?”tanya So Eun yang masih duduk ditanah.

”Kau tidak boleh pergi dengannya!”kata Kim Bum sambil menancap gas mobilnya meninggalkan So Eun yang sendirian.

”KIM BUM!!”teriak So Eun. Ia jadi sedih dan sangat takut sendirian dihutan ditambah pula tali yang mengikatnya belum berhasil dilepaskan.

”Ibu!? Tolong aku”rintihnya. So Eun makin ketakutan.

Tiba-tiba datang tiga mobil mewah dan tiga cowok itu menghampirinya.

”Nich Khun, Hyun Joong, Seung Ho?” So Eun terkejut melihat mereka.

”So Eun. Kau baik-baik saja?”tanya Seung Ho sambil melepaskan talinya.

”Apa yang dilakukan Kim Bum itu? Tega sekali dia meninggalkan gadis sendirian. Pakai diikat tali pula.”kata Hyun Joong.

”Jangan-jangan Kim Bum mulai ’kambuh’”tebak Nich Khun.

”Apa mungkin?”tanya Hyun Joong. Nich Khun hanya mengangkat bahu.

”Sudahlah kalian ini. Lebih baik bantu aku melepaskan tali ini. Sepertinya ini benar-benar simpul tali khas dia.”kata Seung Ho sibuk melepaskan simpul talinya.

”Ngapain repot. Pakai pisau ini aja.”kata Hyun Joong sambil mengeluarkan pisaunya dari kantungnya. Kemudian ia menyerahkan pisau itu ke Seung Ho. Seung Ho berhasil memutuskan tali itu. Kemudian membantunya berdiri.

”Siapa yang akan mengantarkannya?”tanya Nich Khun yang rupanya ada urusan penting begitu juga Hyun Joong.

”Aku aja yang mengantarkannya. Biar aku antar kau pulang. Rumahmu dimana?”tanya Seung Ho. So Eun menggeleng, ”Antarkan aku kesekolah. Aku mau ambil tasku.”kata So Eun.

”Baiklah,” Seung Ho membantunya naik kedalam mobilnya. Nich Khun dan Hyun Joong juga masuk kedalam mobil mereka. Mereka pun meninggalkan lokasi hutan itu.

*****

So Eun dan Seung Ho telah sampai disekolah. Mereka terus berjalan menyusuri lorong menuju ke kelas So Eun. Namun langkah So Eun terhenti setelah melihat Ji Yeon berlari ke arahnya sambil membawa tasnya.

“So Eun!”panggil Ji Yeon sambil berlari. Namun ia malah kesandung dan terjatuh, tapi Ji Yeon merasa bukan terjatuh dilantai melainkan terjatuh dipelukan seseorang. Ia membuka matanya yang ternyata cowok!

”Aaaa!?”teriakan Ji Yeon memekakkan telinga Seung Ho yang memeluknya. Ji Yeon langsung menjauh darinya dan bersembunyi dibalik punggung So Eun.

”Ji Yeon. Kau tidak apa-apa?”tanya So Eun. Ji Yeon hanya mengangguk sambil menjauhi Seung Ho.

”Sungguh kau tidak apa-apa?”tanya Seung Ho sambil mendekatinya. Namun Ji Yeon makin menjauhinya. Seung Ho jadi penasaran dengan Ji Yeon. Ia kembali mendekatinya, Ji Yeon menjauh. Mendekat, menjauh, mendekat, menjauh. So Eun jadi pusing tujuh keliling karena Ji Yeon terus menarik punggungnya untuk menghalangi Seung Ho.

”Hei..hei…, kalian ini kenapa sih? Aku jadi pusing tau!”kesal So Eun.

“So Eun, ayo kita pergi dari sini.”kata Ji Yeon sambil menarik So Eun meninggalkan Seung Ho sendirian. Setelah mereka pergi, Seung Ho hanya tertawa, ”Gadis yang aneh.”

*****

”So Eun. Kau darimana aja? Dari tadi aku mencarimu.”tanya Ji Yeon. Mereka kini duduk di kursi taman sekolah. Sepintas So Eun sempat melihat parkir sepeda, ia tidak melihat Kyu Hyun yang menunggunya. Apakah ini berarti So Eun telah mengecewakan Kyu Hyun.

”So Eun?”panggil Ji Yeon. HP So Eun berdering, ia mengambil HPnya di tas yang ternyata dapat telepon dari Kyu Hyun. Ia segera mengangkat teleponnya.

”Halo, Kak?”jawab So Eun sambil membuka percakapan telpon.

”Halo.”

”Maaf, Kak. Soal janji kita.”

”Tidak apa-apa. Memangnya tadi kau dimana? Aku dengar, kau pergi dengan Kim Bum.”

”I..itu.. Aku lupa kalau aku ada urusan dengan dia.”

”Oh, begitu. Baiklah, kapan-kapan kita nonton bioskop lagi, ya?”

”Iya, Kak.”

”Bye-bye.” Kyu Hyun mengakhiri pembicaraan teleponnya. Ji Yeon yang dari tadi mendengar percakapan mereka jadi heran.

”So Eun. Tadi kau pergi dengan Kim Bum?”

”Bukan pergi. Tapi…” Ji Yeon menanti kelanjutan So Eun.

”Tapi diculik.”sambung So Eun sambil menghembus napasnya.

”Apa?”heran Ji Yeon. Lalu So Eun menceritakan semua kejadian yang menimpanya dihutan oleh Kim Bum.

”Tega sekali dia melakukan seperti itu. Aku pikir dia benar-benar sudah gila!”kata Ji Yeon.

”Aku jadi takut dengannya, Ji Yeon. Kalau suatu saat aku akan disiksanya lagi.”kata So Eun ketakutan. Ji Yeon menjadi kasihan melihatnya, ia pun segera memeluk sahabatnya untuk menenangkan hatinya.

*****

So Eun heran melihat rumahnya seperti sedang ada perpindahan tempat. Banyak barang-barang yang dikemas kemudian dibawa ke truk. So Eun langsung mencari Ibunya.

”Ibu!?”panggil So Eun. Young Ae sedang sibuk membungkus vasnya dengan koran.

”So Eun. Kau sudah pulang. Ada yang ibu ingin bicarakan denganmu. Ayo, ke atas.”ajak Young Ae. So Eun jadi penasaran.

“Apa! Pindah tempat?”Tanya So Eun tidak percaya.

”Iya. Ibu ditugaskan ke kampung untuk suatu proyek.”kata Young Ae.

”Berapa lama?”

”Kurang lebih 2 tahun.”

”Hah!” So Eun terkejut mendengarnya. Itu berarti dia akan segera lulus.

”Berarti aku pindah sekolah?”tanya So Eun.

”Tidak, So Eun. Kau akan tinggal dengan anak atasanku yang kebetulan satu sekolah denganmu.”kata Young Ae.

”Hah? Aku tidak mau! Aku mau ikut ibu. Tidak apa-apa kan kalau aku pindah sekolah.”bujuk So Eun.

”Tidak bisa, So Eun! Kau tidak ingin mengecewakan harapan Ayahmu kan? Kau harus lulus di Shinhwa.”tegas Young Ae.

”Tapi Ibu…” Young Ae menatap So Eun dengan penuh harapan. So Eun jadi tidak kuasa melihat Ibunya.

”Baiklah.”pasrahnya.

*****

Akhirnya So Eun dan Young Ae tiba dirumah atasannya. So Eun terpesona melihat rumahnya yang begitu mewah, besar dan megah.

”Ayo masuk, So Eun!”kata Young Ae sambil memasuki teras rumah itu.

”Lee Young Ae!?”panggil wanita cantik itu.

“Madam Hee Sun.” Young Ae dan Hee Sun berpelukan.

So Eun terpukau melihat wanita itu yang ternyata atasan Ibunya, Kim Hee Sun. Wanita itu tidak terlihat tua malah kelihatan muda dan cantik.

“Aku dengar kau bersama anakmu?”Tanya Hee Sun.

”Iya. Kenalkan ini anakku.”kata Young Ae sambil memperkenalkan putrinya.

”Hai. Namaku Kim So Eun. Anda bisa memanggilku So Eun.”kata So Eun sambil memperkenalkan dirinya.

”So Eun ya. Aku juga punya anak laki-laki. Dia sebaya denganmu. Aku harap kau mau berteman dengan dia.”kata Hee Sun. So Eun mengangguk, ”Laki-laki?”gumamnya.

”Aku akan memanggilnya. Kalian tunggu disini ya.”kata Hee Sun sambil masuk kedalam rumahnya untuk memanggil anaknya.

”Ibu, memangnya tidak apa-apa kalau aku tinggal dengan cowok?”tanya So Eun. Young Ae tersenyum.

”Tenang saja, So Eun. Ibu percaya kau pasti bisa jaga diri.”kata Young Ae.

”Ibu, memangnya tidak bisakah aku tinggal dengan Min Jung? Dia kan perempuan.”tanya So Eun.

”Tidak bisa, So Eun. Ibu sudah banyak merepotkan Madam Hee Sun apalagi beliau meminta ibu supaya kau tinggal dengan anaknya. Beliau juga sudah banyak membantu biaya sekolahmu.”kata Young Ae.

”Hah?”So Eun baru tau kalau Madam Hee Sun telah banyak membantu keluarganya.

”So Eun. Bisa kau ambilkan buku dimobil truk.”kata Young Ae. So Eun segera menuju ke truk mobilnya.

”Young Ae. Kenalkan ini anakku.”kata Hee Sun sambil memperkenalkan anaknya.

”Hai. Kenalkan namaku Kim Sang Bum.”kata Kim Bum.

*****

So Eun sedang sibuk mencari buku yang dimaksud ibunya.

”Ah. Ketemu!” So Eun langsung mengambil buku itu kemudian ia kembali ke tempat Ibunya. Ia mendengar percakapan Ibunya dengan suara anak cowok –ini pasti anaknya Madam Hee Sun, pikir So Eun-. Namun ia merasa mengenali suara cowok itu.

”Ibu, ini bukunya.”kata So Eun sambil menyerahkan buku ke Ibunya.

”Oh baik. Kim Bum, ini anakku. Kim So Eun.”kata Young Ae sambil memperkenalkan So Eun. So Eun terkejut melihat Kim Bum begitu juga Kim Bum.

“K…kau..?” So Eun makin tidak percaya. Senyuman pun tersungging dibibir Kim Bum.

“Jadi dia yang akan tinggal denganku?”tanya Kim Bum. Young Ae mengangguk.

Kini perasaan So Eun merasakan akan terjadi hal yang lebih gawat jika tinggal dengan Kim Bum.

TO BE CONTINUED….

NB: JANGAN LUPA TINGGALKAN KOMENTAR KALIAN YA ^^


47 responses to “LovEun In Bum [Part 1]

  1. Sary aj0w Januari 27, 2011 pukul 11:04 am

    Waaaw laik.laik.laik..lanjudkaaaaaaan dunt lame2..

  2. Mii-kun Januari 27, 2011 pukul 11:20 am

    Aaaaaaaaa…………seru…….seruuuu………. ^^
    Tapi Kim Bum jahad amat yah……. T_T
    Kasian So Eun…………
    Tapi ceritanya bagus bgt koq! Sumpah dah suka bgt! ^^

  3. jung Januari 27, 2011 pukul 12:26 pm

    akhirnya part 1 muncul juga…. 🙂
    ceritanya bagus banget

  4. rini Januari 27, 2011 pukul 2:36 pm

    ternyta kim bum jhat
    ksiand bget so eun, npa dy dtinggal d.tmpt kim bum?
    pasti so eun bkalan d.siksa ma kim bum . .
    lanjutna.a jgn lma” y . .

  5. dini ramadhani Januari 27, 2011 pukul 6:19 pm

    aaaahhhh gaswat gaswat darurat,so eun serumah ma kim bum ang kambuhan ntu???!
    hahahah ngakak waktu ji yeon ketakutan didekati seung ho,punggung so eun jd korban kekkekekek
    kim bum jahat,untung teman2nya yg lain tidak
    OKe,part 2 jgn lama2

  6. firyal alya Januari 28, 2011 pukul 9:39 am

    wow keren. part selanjutnya secepatnya ya, oke? hehe^^ gomawo.

  7. Yunie sipenyuka hijau Januari 29, 2011 pukul 8:03 am

    Mancaaap. kim beom bad boy again…
    Tp kasian juga so eun dsiksa trus. ..tp gwenchana dari benci bisa jdi cinta .
    Ok NO lanjtkan. B-)

  8. qinqin Januari 29, 2011 pukul 12:24 pm

    wah jatuh hati nih ma ff ini,kk author semangat ya,aku tunggu part selanjutnya

  9. Atin Januari 30, 2011 pukul 12:11 am

    Ah bgs crtanya,saya suka.ayo retno,lanjutt., 🙂

  10. Putri Januari 30, 2011 pukul 7:36 am

    wah aku suka
    bgus”
    ati-ati ya So Eun ma Kim Bum
    wkwkwk
    aku mao taw yg Jung So Min ma Kim Hyung Joong
    hhe..lanjutkan wkwk

  11. Dhy@n Januari 30, 2011 pukul 7:43 am

    kereeeeen
    huh kim bum ga pny perasaan bgt sich ninggalin so eun di hutan sendirian
    awas ya tar dpt balasan dr so eun
    eh… kira2 bs ga ya so eun ngbalas kim bum?????
    ahhhh penasaran
    part selanjutnya jgn lama2 ya
    my prince is bad boy kog blm ada lanjutannya???

  12. fatinbumsso Februari 4, 2011 pukul 11:43 am

    LANJUUUUTTTTTT…….. GPL !!!!

    ngeTOP Daaaahhh

  13. rizkyapratiwi Februari 6, 2011 pukul 11:06 am

    hahahahahah… i like this story

    kim bum ternyata memiliki kepribadian bangga

    wa.. wah

  14. rizkyapratiwi Februari 6, 2011 pukul 11:27 am

    eh… mksd nya ganda denk

    tp emang da yg misterius dengan kim bum

    apakah itu ? *sya jg tidak tahu*

  15. lia April 1, 2011 pukul 3:02 am

    crtany mirip BBF y…

  16. rosiyani April 26, 2011 pukul 3:16 pm

    mantappp suka suka suka.. hihi..
    seru nih byk adegan berantem kayanya antara buma so eun. hihi…
    lanjut deh baca part berikutnya 🙂

  17. rahma Juni 30, 2011 pukul 3:51 pm

    aq suka cerita y.

  18. linda Juli 12, 2011 pukul 9:17 am

    wow…..seru juga !!!!!!!!!!!!!!!

  19. irma November 4, 2011 pukul 3:24 pm

    wah aku penasaran ne ma sikap kimbum, yg pny keprbdian ganda gt?

  20. ghina Desember 10, 2011 pukul 7:03 pm

    baguuuz…. bgtz…

    aq suuukkkaaaa

  21. asrii Januari 3, 2012 pukul 12:57 am

    sukaa bangeet!!! apalagii sma Jiyeon yg jdii pasangannya Yoo Seung Ho. !! >.<

  22. nurie Januari 19, 2012 pukul 4:16 am

    sudah ada kah ini kasetnya? trailerx kok ga ada yah?
    di blog lain, pemainnya juga lain ada lee min ho jugaa.
    sebenarnya ceritanya ini gmn yah? tapi seruuuu

  23. Reina Cho Februari 4, 2012 pukul 7:10 pm

    Annyeong Unnie .
    Ak reader baru d sni .
    Knalin ak reina .
    FFny bgus Unnie tp kok kim bumny jhat sih ?

  24. Nia lestari September 16, 2012 pukul 5:09 am

    ka,aku udah baca dr part1 smpe akhir..
    aku ijin copas buat di print bolehkan.????

  25. sonkKyu November 2, 2012 pukul 8:09 am

    Kimbum beneran pny kepribadian ganda? Sifatny kejem bgt! = =”

  26. tanti no kawai Desember 11, 2012 pukul 11:19 am

    Waduhhhhh….. Bumm-ah Þüñ¥ά kepribadian ganda….
    Hihihihi

    Tinggal 1 rumah????
    Pasti seruuuuu…

  27. Watashi Tina Lizuki Agustus 17, 2013 pukul 12:33 pm

    Kim bum jahat banget yak?

  28. Zaily September 6, 2013 pukul 12:04 pm

    Aduh KB mnkutkan, tp knp ktiga tmanny blg KB kmat lg pa jngn2 KB skit atau spt psikpt??
    Pnsaran ma crtany, daebak:-)
    Lnjut bca

  29. Ilma Bumssoeulmates Elf September 25, 2013 pukul 3:33 pm

    pensaran ma lanjutannya
    daebakk

  30. oliph Oktober 9, 2013 pukul 1:10 pm

    hoaaa kimbum sadis banget yaa…kasian so eun….

  31. tyas27 April 8, 2014 pukul 12:48 pm

    kimbum kenapa deh.-.

  32. uchi si lusy April 16, 2014 pukul 11:06 pm

    hadoh bakal d apain tuh ma kim bum

  33. RANI April 24, 2014 pukul 12:21 am

    kejamnya kim bum ke so eun,,, tega-teganya dia itu membawa so eun ke hutan dan ditinggalin, untung aja ada ketiga sahabatnya itu.

    Wah apa cinta so eun ke kyuhyun terbalaskan nih???

    Ya ampun ternyata so eun akan tinggal sama kim bum…….

  34. AJENG K Juli 1, 2014 pukul 3:00 pm

    wow keren banget,ikut kebawa suasana .daebak thor

  35. lilis suryani Juli 7, 2014 pukul 3:03 am

    hhhhhhh
    bahkan lebih dr gawat
    kkkkkk

  36. Kim Ra rA Agustus 11, 2014 pukul 5:56 am

    iiiih bum ah kok tega sich ninggalin Sso di hutan sendirian///

    ji hyeon kenapa yah kok takut sama cowo…

  37. ainami September 9, 2014 pukul 4:52 am

    sangat menarik ceritanya…

    weeeew bum bermuka dua.. dibalik sikap ramahnya ternyata dia punya sisi jahat gitu, … temen2 nya juga sempet bilang apa bum kambuh….?

    ada apa sama bum ya…

    dan sso terpaksa harus tinggal sama bum, wow gawat darurat nih tp pasti bakal seru…
    karakter bum bikin penasaran

  38. lynda September 11, 2014 pukul 2:05 am

    ceritanya unik…jadi inget boy before flowers

  39. vinnie (soeulmates) Oktober 11, 2014 pukul 4:04 pm

    kim bum sadis yah….
    tapi ceritanya keren…apalagi ada unsur miripnya ma BBF…

  40. krilsalmine Februari 20, 2015 pukul 12:04 pm

    kim bum kok jahat sih 😦
    kasian so eun nyaaa…..

  41. Marthatina vita vienna Maret 11, 2015 pukul 11:24 pm

    Kok kim bum punya kepriaadian ganda ya,apa yang sebenarnya terjadi dngan kim bum,dan bagaimana nasib so eun selanjutnya?

  42. wellyantimasolabibba Mei 28, 2015 pukul 3:23 pm

    Whaaa.,,, ksiaann bgett,,, sso,, bru udah d sksaa… Mlah nmbah,,, schedule lgiii,,,,

  43. mia September 11, 2015 pukul 2:13 am

    pasti so eon eonni akan di siksaa lagi

Tinggalkan Balasan ke dini ramadhani Batalkan balasan