My Prince Is Bad Boy [Part 8]: Terbongkarnya Rahasia Cinta

Ga Eul dan Lee Teuk memandang Kyu Hyun bersamaan. Kyu Hyun masih terdiam menanti jawaban mereka.

“Oh… tentu saja. Dia ini…”belum sempat Lee Teuk menyelesaikan kalimatnya. Ga Eul langsung bangkit dari kursinya dan langsung mengangguk.

“Ah… aku tidak menyangka akan bertemu dengan senior lagi. Bagaimana kabar Kak Lee Teuk?”ucap Ga Eul langsung membuat Lee Teuk terkejut mendengarnya. Dia merasa ada yang berbeda dengan Ga Eul yang dikenalnya.

“Kau ini kenapa? Tiba-tiba jadi…”

“Tidak aku sangka. Kak Lee Teuk semakin tampan.” Ga Eul memotong perkataan Lee Teuk lagi. Lee Teuk menjadi tambah heran melihatnya.

“Memangnya hubungan kalian ini apa?”potong Kyu Hyun yang sedari tadi hanya menonton percakapan Ga Eul dan Lee Teuk. Ga Eul pun membalikkan badannya menghadap Kyu Hyun.

“Maaf, Kyu. Aku ada perlu sebentar dengan dia.” Tanpa basa-basi, Ga Eul langsung menarik Lee Teuk keluar dari ruangan itu. Membuat Kyu Hyun sedikit curiga.

*****

“Kau… Benar-benar….” So Eun ingin menampar Kim Bum. Sungguh sangat keterlaluan.

Kim Bum pun semakin mendekati So Eun.

“Kim So Eun. Ingatlah, dari dulu sampai sekarang bahkan mungkin masa depan. Kau akan selalu menjadi milikku.”ucap Kim Bum singkat. Lalu dia meninggalkan So Eun yang masih shock dan terkejut mendengarnya.

“A..Apa? Apa-apaan ini? Dia pikir aku ini barang? Selalu menjadi miliknya? AISSSHH!!! Dia benar-benar sudah gila!?”oceh So Eun sambil menginjak rumput saking kesalnya.

*****

Ga Eul melepaskan tangan Lee Teuk setelah mereka agak menjauhi ruangan dimana tempat Kyu Hyun. Sesaat Lee Teuk menatap Ga Eul dengan telitinya.

“Hei, Lee Teuk! Kenapa kau ada disini?”seru Ga Eul setelah memastikan Kyu Hyun tidak mengikutinya. Lee Teuk pun sedikit terkejut dan tidak lama dia tersenyum.

“Sudah kuduga. Ternyata memang itu kau. Aku merasa aneh saat kau memanggilku kakak. Itu formal sekali.”

“Hei! Aku kan bertanya, kenapa kau malah jawab seperti itu? Jawablah! Kenapa kau ada disini? Dan lagi, kau mengenal Kyu Hyun?”Tanya Ga Eul lagi.

“Tentu saja. Dia kan sahabatku.”

“Ap.. Apa!? Kau dan dia… sahabat?”

Lee Teuk mengangguk.

“Tidak. Tidak mungkin….”

“Kenapa kau jadi panik begitu?” Tanya Lee Teuk melihat sikap Ga Eul yang sedikit aneh. Namun So Eun tidak menjawabnya. Dia hanya bisa menatap cemas.

“Ngomong-ngomong, apa benar kau ini adalah calon tunangannya Kyu Hyun?”

Ga Eul menatap tajam, lalu dia menarik kerah Lee Teuk. Lee Teuk pun terkaget dan sedikit takut.

“LEE TEUK!”bisik Ga Eul dengan menekankan inotasinya dengan pelan.

“Aku harap kau jangan ceritakan hubungan kita yang dulu kepada Kyu Hyun karena aku tidak mau dia salah paham denganku. Mengerti!?”peringat Ga Eul sambil melepaskan kerahnya.

“Ah! Satu lagi. Aku ingin kau tidak ikut campur urusanku dengan Kyu Hyun.” Lalu dia kembali masuk ke ruangan dimana Kyu Hyun menunggunya. Sementara itu, Lee Teuk hanya terbengong melihat sikapnya. Tidak lama, dia pun mulai tersenyum. Memperhatikan Ga Eul yang sedang berbincang-bincang dengan Kyu Hyun. Lee Teuk terus tersenyum dengan misteriusnya. Dia pun segera meninggalkan ruangan itu. Sesuai dengan permintaan Ga Eul, dia tidak akan mengganggu acara makan malamnya.

*****

So Eun terus memukul boneka yang ada dikasurnya. Sebuah boneka beruang yang besar. Dia menganggap boneka itu adalah Kim Bum. Dia terus melampiaskan rasa kemarahan dan kekesalannya terhadap sikap Kim Bum yang seenaknya saja mengatur pertunangan.

‘Tok.. tok… ‘

Bunyi ketokan pintu kamar telah menghentikan pukulan So Eun.

“Siapa?”

“Ini aku, Kak. Kim Ga Eul!?”

So Eun pun turun dari kasurnya. Dia membuka pintunya. Terlihat Ga Eul berdiri dengan wajahnya yang cerah.

“Ga Eul. Ada apa?”

Pertanyaan So Eun tidak langsung dijawab Ga Eul. Ga Eul malah menarik So Eun ke kasur sambil menutup pintu kamar So Eun. Mereka berdua pun duduk di atas kasur. Ga Eul menggenggam tangan So Eun dengan erat. Perasaannya yang penuh bahagia pun tidak bisa terbendung lagi.

“Kak So Eun. Kau tahu apa yang sedang aku alami malam ini?”

So Eun hanya menggeleng mendengar pertanyaan Ga Eul. Dia memang tidak tahu apa yang dibicarakan sang adiknya.

“Hari ini…. Tadi… aku sudah bertemu dengan calon tunanganku.”

“Sungguh?” So Eun baru tahu kalau Ga Eul sudah punya calon tunangan. Ga Eul pun mengangguk.

“Kakak. Dia… sangat tampan. Aku tidak menyangka akan mendapat calon suami yang sempurna seperti dia. Aku sungguh tidak menyangka kalau kakak punya teman seperti dia.”

“Temanku? Benarkah? Wah… aku jadi penasaran. Siapa namanya?”

“Namanya….”

“Kim Ga Eul!”

Suara Ibu Hye Hyeong telah menghentikan acara curhatan mereka.

“Ibu..”

“Ga Eul, sekarang sudah malam. Lebih baik kau tidur lah. Besok kau akan kerja. Biarkan kakakmu beristirahat.”ucap Ibu Hye Hyeong. Ga Eul pun kecewa.

“Sudahlah. Besok kita lanjutkan lagi.”ujar So Eun sambil menepuk bahu Ga Eul. Ga Eul pun berdiri.

“Kak So Eun, besok aku akan memperkenalkannya kepada Kakak. Selamat malam, Kak!”

Ga Eul langsung berlari keluar sambil menutup pintu kamarnya. So Eun hanya bisa tergeleng melihatnya.

*****

Di malam yang sama, di suatu apartemen mewah. Seorang pria sibuk memasukkan kunci pintu apartemennya. Tidak lama, pintunya pun berhasil terbuka. Dia pun masuk ke dalam apartemennya sambil menghidupkan lampu apartemennya. Dia membalikkan badannya, melihat temannya ikut masuk dan melemparkan dirinya di atas sofa yang empuk sambil melonggarkan ikatan dasinya.

“Kyu Hyun, kau yakin tidak apa-apa nginap disini?”

“Tentu saja. Kenapa kau begitu takut?”

“Aku bukan takut denganmu. Tapi dengan Ibumu. Bagaimana kalau dia mencarimu?”

“Jangan pedulikan dia. Hari ini, dia kan sedang lembur dengan pekerjaannya.”

“Terserah kau lah.”

Lee Teuk menuju ke dapur dan mengambil dua botol mineral dari kulkas. Lalu dia kembali lagi. Dia pun melemparkan botolnya ke arah Kyu Hyun. Kyu Hyun pun menangkapnya dan langsung meminumnya begitu juga Lee Teuk.

“Oh iya, bagaimana kau bisa mengenal Ga Eul?”Tanya Kyu Hyun. Lee Teuk pun terdiam. Dia melirik Kyu Hyun.

Dia pun teringat dengan pesan Ga Eul untuk tidak menceritakan hubungannya dengan Ga Eul di masa lalu kepada Kyu Hyun.

Lee Teuk menyunggingkan senyumannya, “Dia adik kelasku waktu SMA.”

“Sungguh?”

“Iya.”

“Lalu… kenapa tadi di restoran, Ga Eul menarikmu keluar?”

“Uhm… itu rahasia.”ucap Lee Teuk sengaja tidak memberitahukannya. Kyu Hyun hanya bisa cemberut. Lee Teuk tidak mempedulikannya. Dia pun menatap langit ruangannya. Memikirkan masa-masa yang dulu. Tidak disangkanya akan bertemu dengan Ga Eul setelah sekian lamanya. Ga Eul yang masih sama dengan yang dulu. Apalagi sejak ada kejadian yang membuat Lee Teuk tidak bisa melupakannya. Kyu Hyun pun melototi Lee Teuk yang sedang melamun sambil tertawa sendiri.

“Yah, Lee Teuk! Kenapa kau tertawa sendiri? Seperti orang gila saja.”ucap Kyu Hyun. Lagi-lagi Lee Teuk tidak menggubrisnya. Dia pun asyik mengingat masa lalunya.

Flashback

Suasana matahari yang terik telah mengakhiri pembelajaran di SMA Shinhwa. Para siswa berhamburan keluar dari kelas yang sangat membosankan. Lee Teuk dengan seragam yang santai sibuk bercanda ria dengan temannya.

Di depan gerbang, seorang gadis yang memegang sebuah kotak yang dibungkus kertas pink. Gadis yang bernama Kim Ga Eul itu terlihat sangat gugup. Ga Eul begitu tidak nyaman. Dia berkali-kali melihat penampilannya di kaca mobil yang ada didepannya. Dengan mengucirkan rambutnya dengan sederhana dan memakai kacamata karena dia lupa memakai lensa kontak. Dia tidak punya banyak waktu untuk mendandan dirinya. Karena dia bangun kesiangan. Ga Eul berkali-kali mengintip sekolah. Ga Eul melihat Lee Teuk sedang bercanda ria dengan temannya.

”Tampan sekali dia…”gumam Ga Eul melihatnya. Ga Eul pun menegakkan badannya. Dia menutup mata dan mulai berdoa.

“Semoga usahaku tidak sia-sia.”harapnya. Ga Eul membuka matanya.

“Siap.. 1.. 2.. 3..!?”ucap Ga Eul memberi aba-aba terhadap dirinya. Dia pun membalikkan badannya dan tepat dihadapan Lee Teuk. Lee Teuk pun berhenti dengan terkejutnya.

“Terimalah kado pemberianku ini.”ucap Ga Eul sambil menyodorkan kado yang tidak terlalu besar. Lee Teuk pun menerimanya dengan reaksinya yang bingung.

“Terima kasih.”jawabnya dengan nada yang bingung. Lee Teuk masih memperhatikan kado dari Ga Eul. Ga Eul pun langsung mengumpulkan tenaganya untuk mengucapkan sesuatu.

“Kak Lee Teuk….”panggilnya dengan lembut.

“Hmm?” Lee Teuk  pun kembali memandangnya.

“Aku menyukaimu, Kak Lee Teuk. Maukah kau jadi pacarku?”ucap Ga Eul sedikit terbata karena gugup. Sejenak Lee Teuk terdiam, sedangkan beberapa temannya begitu terkejut mendengar ucapan Ga Eul.

“Hei, Lee Teuk! Kenapa kau tidak pernah cerita kepada kami kalau kau ada gadis cantik sedang dekat denganmu? Dan dia sedang menembakmu.”seru salah satu temannya. Lee Teuk masih terdiam. Terlihat dia sedang memikirkan sesuatu. Perasaan Ga Eul mulai tidak tentu. Dia ingin sekali menebak jawaban Lee Teuk. Kalau dia boleh berharap. Dia ingin sekali Lee Teuk menerima cintanya yang pertama kalinya. Yup, ini pertama kalinya dia menembak seorang lelaki. Biasanya lelaki lah yang menembaknya, namun dia selalu menolaknya dengan alasan memang tidak ada perasaan khusus dengan lelaki yang bersangkutan itu.

“Maaf. Kau siapa? Aku tidak mengenalmu.”jawab Lee Teuk dengan nada yang begitu ramah dan santai. Ga Eul pun tercengang mendengar jawabannya. Teman-temannya Lee Teuk juga sama terkejutnya.

“Apa?”tanya Ga Eul lagi. Dia masih tidak percaya dengan apa yang didengarnya. Teman-temannya pun menatap Lee Teuk dengan heran.

“Apa kita pernah bertemu?”lanjutnya lagi. Pertanyaan yang benar-benar menusuk hati Ga Eul begitu kejam.

“Kita pernah bertemu. Kita bertemu di konser. Kau pernah melihatku. Karena posisiku ada didepanmu. Bahkan kau menyapaku saat konsermu berlangsung.” Ga Eul berusaha menjelaskannya. Terlihat Lee Teuk memikirkan lagi.

”Hei! Apa kau begitu ingat dengan wajahnya? Apa kau benar-benar dekat dengan panggung itu?”timpal salah satu temannya. Ga Eul pun mengangguk dengan pertanyaan temannya. Lee Teuk masih memikirkan lagi.
”Apa mungkin kau adalah salah satu fansku?”

”Apa?” giliran Ga Eul yang bingung dengan pertanyaan Lee Teuk.

”Aish… Rupanya penyakitmu kumat lagi ya. Sepertinya dia memang benar-benar lupa denganmu.”tanya salah satu temannya.

”Ah. Sudahlah! Bagaimana jawabanmu? Dia kan sedang menembakmu. Apa kau terima dia?”timpal temannya yang lain. Giliran Lee Teuk menoleh temannya dan kembali menatap Ga Eul yang mulai sedikit kebingungan.

“A.. aku tidak tahu. Karena aku tidak begitu mengenalmu. Jadi…. maafkan aku ya.”

Ga Eul pun mulai menahan tangisannya begitu mendengar jawaban Lee Teuk. Dia hanya bisa mengangguk mengerti. Memaklumi jawaban Lee Teuk. Dadanya begitu sakit menanggung malu. Ga Eul pun membalikkan badannya. Dia tidak ingin Lee Teuk dan teman-temannya melihat tangisannya. Sungguh pengalaman pertama yang begitu buruk dan memalukan. Tidak mau terlalu lama berada disitu, So Eun langsung menjauhinya.

”Kasihan gadis itu. Gadis secantik dia kenapa kau malah menolaknya?”ucap temannya sambil menggeleng dengan heran kepada Lee Teuk. Tiba-tiba Lee Teuk tersenyum.

”Aku tidak menyangka dia serius menyatakan cintanya.”ucap Lee Teuk. Teman-temannya pun memandangnya.

”Hei, Lee Teuk. Kau mengenalnya?” Lee Teuk menatap salah satu temannya yang bertanya.

”Tentu saja. Dia itu Kim Ga Eul. Seorang gadis cantik yang terkenal dengan kepintarannya di SMA Dal Shen.”

Ga Eul pun menghentikan langkahnya.

”Sungguh?”tanya salah satu teman yang lain. Lee Teuk mengangguk.

”Iya. Aku dengar katanya Ga Eul itu selain terkenal dengan kepintarannya, dia juga sangat sombong.”

”Apa maksudmu kalau aku sombong?”

Lee Teuk membalikkan tubuhnya. Dia bisa melihat ekspresi kemarahan Ga Eul dengan jelasnya.

”Kau bilang tidak mengenalku, tapi bagaimana kau bisa tahu namaku?”tanya Ga Eul dengan kesalnya.

”Maafkan aku. Kalau tadi aku tidak sopan denganmu. Tapi aku memang tidak bisa menerimamu. Karena aku tidak menyukai sifatmu yang sombong.”jawab Lee Teuk dengan santainya. Mendengar jawabannya, Ga Eul begitu geram. Dia pun terpaksa berbalik menuju ke mobilnya. Namun dia mendadak kembali ke Lee Teuk dan tanpa aba-aba, Ga Eul langsung menendang lutut Lee Teuk dengan kerasnya. Lee Teuk pun berteriak mengaduh kesakitan.

”Hei, Ga Eul! Apa-apaan kau ini?! Kenapa kau memukul kakiku?”tanya Lee Teuk masih memegang lututnya yang kesakitan.

”Lee Teuk! Aku beritahukan satu hal kepadamu. Aku bukan gadis sombong yang seperti kau pikirkan!?” Ga Eul kembali ke mobilnya tanpa menghiraukan panggilan Lee Teuk.

Lee Teuk hanya bisa menatap Ga Eul yang memasuki mobilnya.

”Lee Teuk! Kau tidak apa-apa?”

Lee Teuk tidak menjawabnya. Dia masih memandang mobil Ga Eul yang sudah bergerak meninggalkan sekolah. Dengan tatapan yang penuh arti.

Ga Eul yang sudah berada di mobilnya pun menangis sepuas-puasnya. Dia begitu malu dengan tindakannya tadi.

“Kenapa aku begitu bodoh? Kenapa aku begitu percaya kalau dia juga akan menyukaiku? Padahal dia tidak menyukaiku. Untuk apa aku melakukan ini? Aku benar-benar bodoh! Harga diriku benar-benar jatuh dihadapannya. Kali ini, aku bersumpah. Aku tidak akan bertemu dia lagi! Aku juga tidak akan pergi ke konsernya lagi!”gumam Ga Eul dengan terisak. Dia berusaha meredakan tangisannya. Tidak peduli diperhatikan supirnya.

End Of Flashback

*****

Keesokan harinya, sepasang kekasih sibuk makan steak di sebuah restoran.

“Geun Suk. Ada yang ingin aku ceritakan kepadamu.”ucap Shin Hye.

“Apa itu?” Geun Suk masih sibuk dengan mulutnya yang penuh makanan sambil minum.

“Aku dengar dari Hye Sun. Rupanya Kyu Hyun menyukai So Eun.”jawab Shin Hye. Tiba-tiba Geun Suk memuncratkan minumannya dan tersedak.

“Hei, Geun Suk! Kau ini kenapa?”panik Shin Hye sambil memukul punggung Geun Suk agar tidak tersedak lagi.

“Sungguh? Kyu Hyun menyukai So Eun? Apa So Eun juga menyukainya?”

“Tidak. Dia benci dengan Kyu Hyun seperti dia membenci Kim Bum. Tapi…..”

Geun Suk menunggu lanjutan kata-kata Shin Hye.

“Mereka pernah berciuman.”

“APA?!”

“Apa maksudnya dengan perkataanmu tadi?” terdengar suara lain, Geun Suk pun mendongakkan kepalanya, Shin Hye memutarkan badannya. Mereka begitu kaget dengan sosok pria yang ada di belakang Shin Hye.

“Kim Bum.”

*****

“Kau yakin, kita akan bertemu disini?”Tanya So Eun kepada Ga Eul. Mereka berada di sebuah kafe. Ga Eul hanya mengangguk senang.

“Iya. Sebentar lagi dia akan datang.”

“Wah…. Rupanya adikku ini benar-benar sedang jatuh cinta.”goda So Eun.

“Ah, kakak! Kenapa kau bicara seperti itu? Aku kan jadi malu.” Ga Eul pun tersipu malu sambil memegang kedua pipinya yang memerah. Tidak lama, orang yang ditunggunya pun datang. Ga Eul yang melihatnya di belakang So Eun pun langsung melambaikan tangannya.

“Kakak! Dia sudah datang.”

“Hah? Sungguh?”

So Eun langsung menoleh. Dia begitu terkejut melihatnya. Kyu Hyun pun berdiri disamping Ga Eul.

“Maaf kalau kalian terlalu lama menungguku.”ucap Kyu Hyun sambil melirik So Eun. So Eun yang masih terdiam penuh terkejut.

“Tidak apa-apa, Kyu Hyun. Kak So Eun, kau pasti sudah mengenalnya karena dia bilang dia adalah teman kakak. Kak So Eun, ini yang ingin aku perkenalkan kepada kakak. Kyu Hyun, calon tunanganku.”

“Apa?!” So Eun begitu terkejut mendengarnya. Sementara itu Kyu Hyun hanya tersenyum penuh arti.

“Dia… Dia calon tunanganmu?” So Eun masih tidak percaya. Ga Eul mengangguk.

*****

“Apa benar yang kalian bilang tadi. Kyu Hyun menyukai So Eun? Bahkan menciumnya?”Tanya Kim Bum yang mendadak muncul dihadapan Geun Suk dan Shin Hye. Mereka hanya bisa terdiam memandang Kim Bum yang penuh emosi.

“Katakan kalau itu bohong?!”teriak Kim Bum. Mereka pun menelan ludah dan saling menunduk. Sungguh ingin membohonginya karena mereka tahu betul bagaimana watak Kim Bum jika mendengar soal ini. Mereka masih membungkam mulutnya. Tidak dihiraukannya, Kim Bum pun meninggalkan mereka dengan emosinya.

*****

“Ti.. tidak mungkin.”

“Kenapa tidak mungkin, Kak?”Tanya Ga Eul yang mendengar perkataan So Eun.

“Eh?” So Eun pun segera sadar bahwa ada sang adik disampingnya.

“Kau. Ikut aku!” So Eun langsung menarik tangan Kyu Hyun menuju ke toilet meninggalkan Ga Eul yang masih terbingung. Tiba-tiba ponsel So Eun yang tidak sengaja tertinggal di atas meja berdering. Ga Eul yang ada disampingnya pun segera meraihkan ponselnya. Dia mengerutkan keningnya saat melihat nama penelpon ‘Kim Bum’.

*****

So Eun langsung melepaskan tangan Kyu Hyun dengan kasar. Dia memandang penuh amarah. Sedangkan Kyu Hyun hanya melihatnya tersenyum seakan senang melihat kemarahannya.

“Kau… bagaimana kau bisa menjadi calon tunangan adikku?”Tanya So Eun berusaha meredam emosinya karena bertemu dengannya lagi. Sejenak, Kyu Hyun terus tersenyum memandang wajah So Eun yang begitu gemas.

“Hei! Kenapa kau diam saja? Jawab pertanyaanku!”seru So Eun tidak sabaran.

“Karena aku… tertarik dengannya…” singkatnya seakan memberi teka-teki. So Eun masih menatapnya dengan penasaran.

“Sungguh? Kau… tertarik dengan Ga Eul.. Maksudmu, kau menyukainya?”tebak So Eun.

“Atau…. Aku sedang memanfaatkannya.”

“Apa?” So Eun terkejut mendengarnya. So Eun semakin mendekatkan dirinya.

“Kau bilang apa tadi? Memanfaatkan Ga Eul? Untuk apa?”

“Untuk mendapatkan cintamu.”

So Eun sudah menduga apa yang dikatakannya. Dia pun menghembuskan napasnya.

“Beberapa bulan yang lalu. Aku sudah memintamu untuk jadi kekasihku. Kenapa kau tidak menjawab permintaanku?”ucap Kyu Hyun.

So Eun melirik tajam dengan kesalnya, “Apa itu penting? Aku baru kenal kau, kau tiba-tiba menciumku, lalu kau memintaku jadi kekasihmu? Hhhh… kau benar-benar mirip dengan kakakmu. Jawabanku adalah aku menolak!”tegas So Eun. Kyu Hyun sedikit terkejut.

“Kenapa?”Tanya Kyu Hyun.

“Karena dia sudah bertunangan denganku.”

Suara lain yang muncul secara tiba-tiba, So Eun dan Kyu Hyun menoleh bersamaan.

“Kim Bum.”panggil So Eun dengan terkejutnya. Kim Bum langsung menarik tangan So Eun dan mencium bibir So Eun. Seakan dia ingin menghapus bibir So Eun yang pernah dicium Kyu Hyun. Sontak, So Eun dan Kyu Hyun terkejut.

“Kau tidak bisa mendekatinya lagi. Karena dia sudah resmi menjadi tunanganku. Kami akan segera menikah.”ucap Kim Bum kepada Kyu Hyun.

“Apa! Kau….” So Eun berusaha mengelaknya.

“Apa kau sedang menantangku?” Kyu Hyun langsung menanggapi perkataan Kim Bum.

“Ah, Tidak… Dia bohong…” So Eun berusaha menjelaskannya. Namun Kim Bum menyelanya.

“Mungkin. Aku tidak ingin seorang adik tiriku merebut orang yang aku cintai lagi.”

Suasana jadi terdiam. Terlihat jelas, Kyu Hyun tersinggung dengan perkataan Kim Bum tadi.

“Hohh… jadi begitu. Kau takut hal itu akan terulang lagi?”

So Eun menatap Kyu Hyun dengan heran. Kim Bum memandangnya dengan serius. Lalu Kyu Hyun menarik tangan So Eun.

*****

Ga Eul terus melirik arlojinya.

“Kenapa mereka lama sekali?” Karena tidak mau terus penasaran, Ga Eul pun pergi ke toilet.

“Sebenarnya apa yang sedang mereka bicarakan?” Ga Eul terus berjalan menyusuri lorongan menuju ke toilet. Akhirnya dia menemukan mereka.

“Ah! Itu dia kak So Eun.”

Ketika hendak menuju ke sana, tiba-tiba Kyu Hyun menarik tangan So Eun dan mencium bibirnya. Ga Eul menutup mulut dengan tidak percayanya. Kim Bum memandang terkejut. Tidak rela, Kim Bum langsung menarik tangan So Eun kembali.

“Apa-apaan kau ini!?”geram Kim Bum. So Eun tidak bisa berkata-kata lagi. Dia hanya bisa terdiam patung saking terkejutnya. Kyu Hyun hanya tersenyum sinis sambil menyeka bibirnya.

“Aku mencintainya. Apa aku salah menciumnya?” Kyu Hyun mendekati Kim Bum yang masih emosi. Dia pun berbicara di telinga Kim Bum.

“Walaupun kau adalah tunangannya. Tetapi karena aku mencintainya, maka aku akan merebutnya lagi dari tanganmu.”gertak Kyu Hyun sambil meninggalkan Kim Bum dan So Eun.

Ga Eul yang menyaksikannya pun tidak bisa menahan air matanya. Dia pun langsung berbalik. Berlari entah kemana.

Sementara itu, Kim Bum menatap tajam So Eun. Dia langsung mencengkram tangan So Eun.

“Auw..!? Kim Bum! Lepaskan tanganmu?! Sakit, Kim Bum!”teriak So Eun berusaha melepaskan cengkaraman tangannya. Terlihat dia sangat marah.

“Kenapa kau tidak bilang kalau kau mengenal Kyu Hyun?”

“Apa maksudmu?” So Eun masih berusaha melepaskan tangan Kim Bum yang semakin kuat mencengkramnya.

“Jawab saja! Apa kau menyukainya? Itukah alasanmu menolak jadi istriku?”ujar Kim Bum dengan seriusnya. So Eun tidak langsung menjawabnya. Karena begitu sulit melepaskan cengkramannya, So Eun langsung menendang lutut Kim Bum sekuatnya. Dan berhasil! Kim Bum pun mengaduh kesakitan dan melepaskan cengkramannya. So Eun langsung kabur dari Kim Bum.

*****

Ga Eul masih bersedih. Dia terus menangis di pinggir jalan. Tidak peduli dengan pandangan orang-orang disekitarnya. Dia begitu shock dengan kejadian tadi. Dia sungguh tidak menyangka kalau Kyu Hyun mencintai So Eun bahkan menciumnya. Hati Ga Eul sungguh sakit mengingat kejadian itu. Dia pun semakin keras tangisannya.

“Hei, kenapa kau menangis?”

Ga Eul mengangkat kepalanya untuk melihat siapa yang berbicara dengannya.

“Lee Teuk?”

*****

Suasana malam yang begitu dingin. So Eun terus meminum kopi panasnya. Dia duduk di taman kota sembari menikmati pemandangan langit. Sebuah mobil mewah muncul menyilaukan mata So Eun. So Eun menoleh ke arah mobil yang baru datang. Seorang pria pun keluar dari mobilnya. So Eun  pun membuang muka dengan cueknya.

“Rupanya kau ada disini.”

“Kenapa?” ucap So Eun tanpa memandang Kim Bum yang berdiri disampingnya. So Eun pun berdiri sambil membuang gelas kopinya di tempat sampah. Lalu berjalan melewatinya dengan cueknya namun Kim Bum menahan tangannya.

“Sampai kapan kau terus mengacuhku?”ucap Kim Bum. So Eun menatapnya.

“Sampai kapan kau terus memaksaku?”balas So Eun. Kim Bum terdiam. So Eun melepaskan tangan Kim Bum dari lengannya.

“Sebenarnya aku sungguh lelah menghadapimu yang terus memaksaku untuk menjadi milikmu dengan keegoisanmu. Sejujurnya, dari tadi aku bertanya-tanya. Kenapa kau begitu obsesi denganku sementara aku tidak menyukaimu? Apa kau serius ingin menikahiku?”Tanya So Eun dengan serius.

“Tentu saja.”

“Kenapa?”

“Sudah jelas karena aku mencintaimu, aku menginginkanmu.”

“Walaupun aku tidak mencintaimu?”

Kim Bum terdiam. Dia terlihat merenungkan perkataan So Eun barusan.

“Aku yakin, suatu saat kau akan mencintaiku.”

So Eun tersenyum sinis mendengar jawabannya.

“Sungguh? Baiklah kalau begitu, aku terpaksa melakukannya.”

Kim Bum pun menyimak dengan serius. So Eun melanjutkan perkataannya yang tertunda.

“Aku bersedia menikah denganmu.”

“Ap..Apa?” Kim Bum begitu terkejut dengan jawaban So Eun. Namun di dalam hati So Eun memiliki rencana lain.

*****

Lee Teuk memberikan teh hangat kepada Ga Eul. Hati Ga Eul sedikit lega setelah menangis berjam-jam dan tentunya Lee Teuk pun setia menunggu Ga Eul selesai menangis. Ga Eul meminum teh yang dihidangkannya.

“Kau sudah baikan?”

Ga Eul hanya mengangguk. Lalu dia menatap Lee Teuk dengan seriusnya.

“Jadi… kau sudah tahu kalau Kyu Hyun menyukai kakakku?”

“Uhm… sebagai sahabatnya. Tentu saja.”

“Hiks… Lalu kenapa kau tidak memberitahuku?!”seru Ga Eul sambil meletakkan gelas tehnya dengan kasar sehingga Lee Teuk terkejut.

“Kenapa? Bukankah kau yang menyuruhku untuk tidak ikut campur urusanmu dengan Kyu Hyun? Jadi, aku tidak ada hak untuk menceritakanmu tentang Kyu Hyun.”

“Aish…Kau…” Ga Eul benar-benar dibuat kesal olehnya.

“Kelihatannya kau benar-benar berbeda dihadapannya, seperti bukan dirimu saja. Itu bukan sifatmu yang sebenarnya kalau sedang menghadapi seorang pria. Jangan-jangan kau memang menyukainya?” Ga Eul hanya terdiam. Dia berusaha mengendalikan tangisannya. Kelihatannya dia masih sakit hati dengan Kyu Hyun. Lee Teuk terus memperhatikan Ga Eul yang masih bersedih.

“Hei, Kim Ga Eul.”panggil Lee Teuk, Ga Eul pun menatapnya.

“Dari pada kau terus memikirkan Kyu Hyun dan menyakiti hatimu. Bagaimana kalau kita jadian saja?”

TO BE CONTINUED…..

NB: JANGAN LUPA TINGGALKAN KOMENTAR KALIAN YA ^^