RetnoMyaniezasia Blog

Just another WordPress.com site

Darling and Wedding [Part 1]: Nasib Cinta Gagal Lagi


 

 

Cuaca matahari begitu terik menyinari apartemen sederhana yang lumayan tinggi. Bunyi jam weker pun berdering disamping seorang gadis yang masih tertidur. Gadis itu pun terbangun dan melihat jam wekernya.

“Hah? Jam 10?” Lalu gadis itu pun melihat kalender di dinding apartemen.

“Hhh… untung saja hari ini libur.”

Gadis itu pun turun dari kasurnya. Dia pun berjalan menuju ke dapur sambil menguap. Dia membuka kulkas dan mengambil botol air putih kemudian meminumnya. Dia pun menutup pintu kulkas dan melihat pesan dari sahabatnya.

’ Kim So Eun. Aku sudah membuatkan sarapan untukmu. Maaf aku tiba-tiba pergi di pagi buta ini. Karena aku sudah ada janji dengan kau tahu siapa yang aku maksud. Hehe… Oh iya, uang untuk belanjamu hari ini ada diatas meja makan. Pergunakanlah dengan yang baik ya.

Tetap semangat ya, So Eun!

From: Goo Hye Sun.’

So Eun pun tersenyum menggeleng. Dia pun langsung menuju ke meja makan untuk sarapan.

*****

Hye Sun terus melirik arlojinya. Dia begitu gelisah menunggu seseorang. Dan sesekali melirik ke jendela. Dokumen yang semulanya ada diatas pahanya kini berpindah ke kursi disebelahnya. Kini dia sedang berada disebuah restoran. Minuman yang dipesannya kini tinggal setengah. Akhirnya pria yang ditunggunya pun datang.

”Yoon Sang Hyun.”panggil Hye Sun sambil berdiri. Namun Sang Hyun tidak menjawabnya. Hye Sun pun terpaksa duduk kembali.

”Uhm… Sang Hyun. Kenapa kau memanggilku kesini?”tanya Hye Sun. Sang Hyun yang dari tadi diam pun mulai berbicara.

”Ng… Hye Sun. Sebenarnya ada yang ingin aku bicarakan denganmu.”

Hye Sun menunggu lanjutannya.

”Aku ingin kita putus.”ucapnya. Hye Sun pun terkejut mendengar perkataannya.

”Kenapa? Kenapa kau mau kita putus? Apa aku membuat kesalahan kepadamu?”tanya Hye Sun bertubi-tubi. Dia hampir mau menangis.

”Aku tidak suka dengan sifatmu yang selalu ceroboh. Apa kau tahu? Kau itu kekanak-kanakan. Jujur saja, aku sudah bosan dengan sifatmu yang selalu gampang menangis dan ceroboh.”jawab Sang Hyun dengan tegas membuat Hye Sun terpaksa mengeluarkan air matanya. Sang Hyun pun segera beranjak dari tempatnya, namun Hye Sun menahan tangannya.

”Tetapi aku sudah menyerahkan semuanya kepadamu. Bahkan aku rela membiayai kehidupanmu sehari-hari. Kenapa kau harus putus denganku? Aku masih mencintaimu, Sang Hyun! Aku mohon jangan tinggalkan aku!”teriak Hye Sun sehingga para tamu yang datang ke restoran itu melihat mereka bahkan seorang pria yang ada dibelakang Hye Sun pun ikut menyaksikan adegan itu.

Sang Hyun tidak menjawabnya. Dengan kasar, dia melepaskan tangan Hye Sun dan langsung meninggalkannya.

”Sang Hyun!”

Hye Sun pun menangis terisak. Tidak lama dia pun meninggalkan restoran itu. Pria yang ada dibelakangnya tadi pun ikut pergi. Namun tiba-tiba dia melihat sebuah dokumen yang ditinggal Hye Sun dikursi. Pria itu mengambil dokumen dan melihat judul novel yang ada didalamnya, TANGO.

*****

So Eun terus berjalan melewati sebuah pasar dipinggir jalan. Dia sedang ada janji dengan kekasihnya. Seorang preman yang melihat So Eun membawa tas langsung menyambernya. So Eun yang kaget itu langsung berteriak.

”Eh, tasku? Pencuri! Tunggu kau!” So Eun pun berlari mengejar pencuri tasnya.

”Hei! Pencuri! Berhenti kau!?”teriaknya.

Seorang pria sedang melihat-lihat sebuah busur di toko. So Eun yang merasa ada kesempatan, dia pun berhenti dan mengambil busur dari pria itu. Lalu dia membidik pencuri yang masih berlari. Dan dia pun melepaskan panahnya, panah itu pun meluncur dengan cepat. Dan berhasil menancap baju pencuri ke truk yang berdinding kayu itu. Pria itu terpana melihat aksi So Eun yang melempar panah itu.

So Eun pun mendekati pencuri yang sudah tidak bisa lari lagi karena panahnya menancap baju pencuri itu. So Eun langsung mengambil tasnya.

”Berani sekali kau mencuri tasku.” So Eun langsung menonjok wajah pencuri itu hingga bibirnya berdarah.

”Ingat! Kau terlalu meremehkan aku yang sudah sabuk hitam.”ucapnya. Pencuri itu langsung terkejut mendengarnya.

”Ampun Nona. Aku minta ampun. Jangan sakiti aku!”mohonnya. Pemilik truk itu langsung turun menghampiri mereka.

”Ada apa ini? Eh. Kenapa ada orang yang tertancap panah ditrukku?”

Para pedagang yang disekiling ikut menimbrungnya.

”Maaf atas truknya. Semua ini gara-gara dia yang mau mencuri tasku. Kalau kau mau minta ganti rugi. Minta saja sama dia.”

”Apa?”

Pemilik itu langsung menghajar pencuri itu bahkan dibantu orang-orang yang disekelilingnya. So Eun hanya tersenyum melihatnya. Ponselnya berdering, So Eun pun mengambilnya di tas dan menjawab panggilan telepon.

”Halo. Iya? Baiklah. Aku akan kesana.”

So Eun langsung pergi dari tempatnya. Pria yang dari tadi melihat aksi So Eun memanah pencuri dengan tepat itu melihat busur yang diserahkan kembali. Lalu dia tersenyum dan memberikan kepada pemilik toko itu.

”Aku beli yang ini.”ucapnya.

*****

So Eun sedang minum jus sambil menunggu seseorang. Sesekali dia melihat arlojinya.

”Duh… Onew! Kenapa kau lama sekali datangnya? Katanya disuruh cepat kesini. Bagaimana sih?”keluhnya.

Tidak lama, Onew pun datang dan langsung duduk di depan So Eun.

”Onew. Kenapa kau lama sekali? Bukankah kau yang suruh aku cepat datang?”tanya So Eun. Onew memegang tangan So Eun dengan tatapan yang penuh arti. So Eun terbingung melihatnya.

”So Eun. Maafkan aku. Aku ingin kita putus.”kata Onew. So Eun langsung menarik tangannya sendiri.

”Apa?! Apa maksudmu kita putus? Memangnya apa yang membuatmu harus putus denganku?”tanya So Eun bertubi-tubi. Onew terdiam.

”Onew. Apa kau tidak bisa melihat pengorbananku? Aku selalu mentraktirkanmu direstoran dengan uang yang dikirim orang tuaku. Ketika kau sedang dihajar para preman, aku selalu menolongmu. Bahkan kalau kau ada kesulitan biaya, aku selalu memberimu uang. Kenapa kau lakukan ini?” So Eun sudah mulai tidak bisa menahan emosi.

”Stop! Itulah yang aku tidak suka darimu. Padahal dulu kau manis kalau sedang marah dan aku suka dengan gayamu. Namun makin lama aku makin bosan dengan sifatmu yang temperamen. Kau juga terlalu tomboi, tidak pernah berdandan feminim dihadapanku. Kau tidak pernah berubah dihadapanku.”

”Apa maksudmu? Bukankah dulu kau selalu bilang akan terus mencintaiku. Dan menerimaku apa adanya? Kenapa kau jadi segan begitu? Bagaimana kau bisa cepat bosan?”

”Itu….”

Tiba-tiba seorang gadis langsung memeluk Onew dengan mesra.

”Sayang!”

So Eun terkejut melihatnya.

”Sayang, kenapa kau lama sekali? Aku tidak mau menunggu terus diluar.”ujar gadis itu. So Eun mengernyitkan keningnya. Berusaha mencerna perkataan gadis yang telah memeluk Onew itu. Onew pun melirik So Eun dengan ketakutan.

”Oh… jadi ini yang membuatmu jadi bosan denganku?”tebak So Eun sambil melihat gadis itu dengan penuh feminim. Gadis itu pun menengok So Eun.

”Kau siapa?”tanyanya.

”Aku….” So Eun ingin menjawab namun dipotong Onew.

”Ayo kita pergi, Sayang.” So Eun melongo.

”So Eun yang pasti kita harus berpisah!” Onew menarik pacar lainnya agar segera meninggalkan So Eun. So Eun pun mengepalkan kedua tangannya dengan kesal. Tidak terima dicampakkan begitu saja, So Eun langsung mengambil sebuah apel yang ada didepannya.

”Onew!?”teriaknya.

Onew menengok dan sebuah apel mengenai keningnya dengan keras hingga Onew jatuh tersungkur dilantai kafe itu. Para pengunjung kafe langsung terkejut melihatnya terutama gadis itu pun melongo melihat kejadian itu. So Eun langsung mendekati Onew dan merogohkan celananya mencari dompet. Dompetnya pun ketemu, lalu dia mengambil semua uang yang ada didalam dompet itu.

”Kim So Eun, apa yang sedang kau lakukan?”tanya Onew sambil memegang keningnya yang kesakitan dan memerah.

”Ini adalah ganti rugi karena kau telah berani memutuskanku demi seorang pacar lainmu yang begitu lebih cantik dariku.” So Eun melihat kartu kredit milik Onew. So Eun langsung mengambilnya dan mematahkannya jadi dua.

”Hei! Apa-apaan kau ini!? Berani sekali kau menghancurkan kartu kreditku?” Onew jadi panik.

”Aku hanya heran. Kukira kau itu selalu miskin. Tapi kenapa kau bisa memiliki kartu kredit ini?”

Onew terdiam. So Eun pun melemparkan patahan kartu beserta dompet ke Onew. Tanpa membuang waktu, So Eun langsung pergi memunggungi Onew dari kafe itu sambil meremas uang yang diambilnya dari Onew. So Eun pun menangis terdiam dan jalan meninggalkan kafe tanpa memandang ke belakang lagi.

*****

Sebuah bar mulai menghidupkan cahaya lampunya dimalam hari. So Eun masih berjalan tanpa arah. Kini dia sedang patah hati. Tidak disangkanya, dia ditipu keempat kalinya. Padahal dia berharap Onew adalah orang yang selalu mencintainya dan setia dengannya untuk yang terakhir kalinya. So Eun menghentikan langkahnya, dia melihat sebuah bar. Lalu dia melihat uang yang masih dipegangnya. So Eun sadar dirinya masih sekolah. Tetapi karena dia sedang patah hati, dia pun menggelengkan kepalanya.

”Peduli amat dengan umurku!”

So Eun langsung masuk ke dalam bar itu dan menghampiri pelayan bar.

”Anda mau memesan apa?”tanyanya. So Eun langsung menaruh uang Onew diatas meja.

”Aku mau memesan minuman keras yang bisa mengobati patah hatiku!”jawabnya.

”Hah?”

Seorang pria sedang asyik memperhatikan busur yang dibelinya. Pelayan bar yang lainnya langsung memberi minuman yang dipesannya.

”Ini minumanmu yang biasanya, Tuan Kim Bum.”

”Terima kasih.”ucapnya sambil meminum jus.

”Tidak aku sangka, Tuan sudah kembali dari London.”

Kim Bum tertawa, ”Aku ada urusan penting disini. Jadi aku harus kembali ke Korea.”

”Oh… Ngomong-ngomong, busur ini kelihatannya bagus sekali.”

”Iya. Busur ini sudah diuji cobakan oleh gadis itu. Sungguh hebat dia dalam memanahnya.”ucapnya sambil memandang busur miliknya.

”HEI! Apa maksudmu tidak bisa memberiku minuman lagi? Ayo cepat berikan aku botol lagi! Aku masih punya uang!?”teriak So Eun yang sudah mabuk berat.

”Maaf, Nona. Saya tahu Anda masih ada uang. Tetapi Anda sudah terlalu mabuk. Jadi kami tidak bisa memberimu minuman lagi.”jawab pelayan bar itu.

”Aku tidak peduli! Berikan botol itu!?”teriak So Eun sambil memukul-mukul meja.

Kim Bum yang mendengar teriakannya itu langsung teringat dengan gadis yang memanah busurnya itu. Kim Bum pun mulai mendekati mereka.

”Ada apa ini?”tanyanya.

”Ah, Tuan Kim Bum. Dia ingin minum alkohol lagi. Tetapi dia sudah mabuk berat. Jadi saya tidak berani untuk memberikan minumannya lagi.”jawab pelayan bar itu. Kim Bum memperhatikan So Eun yang sedang menunduk diatas meja. Kim Bum memegang bahu So Eun.

”Nona.” So Eun pun terbangun dan melihat Kim Bum. Tiba-tiba air matanya keluar lagi. Kim Bum terkejut melihatnya.

”Nona?”

”Hiks… Onew! Kenapa kau tega sekali meninggalkanku hanya demi gadis plastik itu? Teganya kau menyakiti hatiku.” So Eun pun memukul dada Kim Bum. Kim Bum yang terkejut itu refleks menahan tangannya.

”Nona. Aku bukan Onew.” sayangnya, So Eun tidak menghiraukannya. So Eun tetap meracau.

”Kenapa kau tega sekali, Onew! Kau jahat!?” So Eun langsung menangis didada Kim Bum. Kim Bum yang melihat itu pun terpaksa memeluknya, tidak tega melihat So Eun menangis. Kim Bum melirik pelayan bar itu, pelayan bar hanya mengangkat bahunya. Ponsel milik So Eun berdering. Kim Bum mengambil ponsel yang ada dimeja dan melihat nama pemanggil telepon ‘Kak Goo Hye Sun’.

“Halo.” Kim Bum pun menjawab panggilan itu.

Kim Bum memapah So Eun untuk keluar dari bar sambil menunggu Hye Sun datang. Kini mereka sudah berada didepan bar. Sesekali Kim Bum melihat So Eun yang sedang setengah tidur akibat pengaruh alkohol. Kim Bum tersenyum lucu melihat mimik wajah So Eun. Tiba-tiba So Eun muntah dipakaian Kim Bum. Kim Bum langsung menjauhinya dan membiarkan So Eun muntah sepuasnya di pinggir jalan. Kim Bum yang sedang kesal hanya bisa pasrah sambil membersihkan muntahan So Eun itu. Untung Hye Sun sudah datang.

”So Eun. Kenapa kau bisa jadi begini?”tanya Hye Sun sambil memapah So Eun.

”Kakak kau sudah datang ya? Kakak, aku mencintaimu. Aku menyayangimu, kak!” So Eun meracau sambil memeluk Hye Sun.

”So Eun! Kau kenapa?” Hye Sun pun hanya bisa membiarkan So Eun meracau.

”Terima kasih kau telah menjaganya. Uhm… pakaianmu?” Hye Sun menunjuk pakaian Kim Bum yang terkena muntahan So Eun.

”Oh… Tidak apa-apa. Aku bisa mengatasinya. Yang penting, antarkanlah dia dengan selamat.”

”Baik. Terima kasih!”ucapnya.

”Sama-sama.”jawab Kim Bum. Kim Bum tetap berdiri sampai Hye Sun dan So Eun masuk ke dalam taksi dan pergi menghilang dari hadapannya. Kim Bum kembali membersihkan pakaiannya sambil masuk kedalam bar.

*****

So Eun pun terbangun. Dia melihat Hye Sun tertidur disampingnya. So Eun melihat jam wekernya yang menunjukkan pukul 06.00.

Hye Sun pun ikut terbangun dan tersenyum melihat So Eun yang sudah mulai sadar dari pengaruh alkohol.

“So Eun. Kau tidak apa-apa?”tanyanya. So Eun hanya mengangguk.

”Sebenarnya apa yang sedang terjadi kemarin. Sampai-sampai kau minum alkohol, padahal umurmu belum cukup untuk minum itu.”

So Eun jadi teringat kejadian pemutusan hubungan dengan kekasihnya, Onew. So Eun langsung menangis. Hye Sun jadi panik melihatnya.

”Ada apa, So Eun? Apa ada yang sakit?”tanya Hye Sun cemas.

”Kakak. Hatiku sakit. Hiks…”

”Apa?” Hye Sun tidak mengerti.

”Kemarin tiba-tiba aku diputusin Onew sialan itu!”jawabnya.

Tiba-tiba Hye Sun ikut menangis. Giliran So Eun yang jadi bingung melihatnya.

”Kenapa Kakak ikut menangis?”tanyanya.

”Hiks… So Eun. Kita sama. Kemarin aku juga diputusin Sang Hyun!”

”Apa?!”teriaknya terkejut.

”Bagaimana bisa? Tidak… tidak mungkin. Kakak pasti bercanda kan? Bukankah dia selalu setia dengan kakak?”

”Aku tidak tahu. Dia hanya bilang kalau dia sudah tidak sanggup berhubungan denganku lagi karena sifatku yang selalu ceroboh ini.”katanya.

”Kakak…” So Eun pun jadi mengerti. Rupanya Hye Sun senasib dengannya. So Eun langsung memeluk Hye Sun. Dan Hye Sun pun membalasnya. Mereka pun menangis sepuas-puasnya, tidak peduli tetangga sebelahnya akan terganggu atau tidak. Yang pasti saat ini, mereka ingin melepaskan emosinya.

*****

”Bagaimana bisa dokumenmu hilang?!”

Hye Sun hanya bisa menunduk dihadapan seorang penulis terkenal, Park So Jin. Hye Sun hanya bisa pasrah dimarahinya yang berpenampilan nyentrik itu. Dengan make up yang tebal.

”Kalau begini caranya, aku tidak bisa menyerahkan novelmu kepada editorku.”

”Maaf.”ucap Hye Sun yang masih menunduk.

”Sudahlah. Lagi pula aku sudah bosan menghadapimu yang selalu lambat, ceroboh, dan gak punya otak sama sekali! Aku jadi ingin memecatmu.”

”Aku mohon, jangan pecat aku!”mohon Hye Sun.

”Goo Hye Sun. Apa kau tahu, kalau novel yang kau karang itu sangat buruk!”

”Apa maksud Anda? Bukankah novelku selalu disukai pembaca? Kenapa Anda bisa berkata begitu?”tanya Hye Sun terkejut. Walaupun dia tahu, novel karyanya telah diubah nama pengarang yang mengakui novel tersebut dikarang So Jin.

”Haha… kau itu pintar atau bodoh sih? Yang pasti, kau dipecat Hye Sun!”tegas So Jin itu. Hye Sun jadi syok mendengarnya.

“Sayang sekali, dia tidak bisa dipecat begitu saja.”tolak si pemilik suara berat itu. Hye Sun dan So Jin yang licik itu menengok. Seorang pria tampan masuk kedalam kantor sambil memegang dokumen.

”Siapa kau? Berani sekali kau berbicara begitu.”

Pria itu tidak menjawab pertanyaannya, pria itu melempar dokumen yang dibawanya ke atas meja tepat didepan Hye Sun.

”Apakah novel itu, kau yang mengarangnya?”tanyanya.

Hye Sun jadi bingung. Perlahan dia mengambil dokumen itu dan membukanya. Dia tertegun melihat judul novel yang ditulisnya telah ditemukan.

”Gagasan dan tulisanmu sangat bagus. Aku membawanya kedalam rapat untuk dibahas tentang karya novel yang dipilih. Mereka pun menyukai tulisanmu dan sepakat untuk diterbitkan.”

”Rapat?” Hye Sun mengulangi kata yang tetap tidak mengerti. So Jin langsung menyelanya.

”Hei! Apa maksudmu? Bagaimana kau bisa ikut campur urusan ini? Aku akan melapor ke editorku!”

”Sayang sekali, aku yang jadi editornya mulai sekarang. Lagi pula tentang kelicikanmu yang memalsukan nama pengarang novel ini sudah diceritakan oleh mantan editormu.”

Hye Sun dan So Jin terkejut.

“Apa?!”

Telepon berdering, So Jin itu menjawab teleponnya.

“Halo. Iya, ini aku. Apa? Benarkah? Aku dipecat?” genggaman telepon yang dipegangnya kini mengendor. So Jin itu hampir pingsan mengetahui kabar pemecatan dirinya karena ketahuan telah memalsukan nama pengarang novel milik Hye Sun. Hye Sun tetap melongo tidak percaya apa yang didengarnya. Pria itu pun mendekati Hye Sun sambil mengulurkan tangannya.

”Mulai sekarang, akulah yang akan mengurus novelmu. Namaku Lee Min Ho.”

Hye Sun pun menyambut tangannya. Dan berjabat tangan dengan Min Ho.

”Oh. Namaku Goo Hye Sun.”

”Baiklah, Hye Sun. Aku harap kita bisa bekerja sama.”ucapnya sambil tersenyum.

”A-ah. Iya.” Hye Sun pun ikut tersenyum mendengarnya.

”Oh iya, aku turut berduka cita atas nasib cintamu.”ujar Min Ho sambil duduk dikursi yang semula ditempati So Jin setelah So Jin keluar dari ruangannya.

”Hah?” Hye Sun terbingung. Min Ho tertawa melihat ekspresinya.

”Kemarin kau habis putus dengan pacarmu kan? Sampai-sampai kau melupakan dokumenmu yang ketinggalan di kafe. Untung saja aku yang menemukannya.”kata Min Ho. Hye Sun yang semula bingung kini berubah terkejut.

”Maksud Anda. Kita pernah bertemu sebelumnya? Di Kafe kemarin?”tanya Hye Sun dengan panik. Min Ho tidak menjawabnya, sebaliknya dia tersenyum melihat sifat Hye Sun yang mudah terkejut dan panik ini.

*****

Kepala So Eun masih terasa pusing dan berat. Dia terus memukul kepalanya sendiri dengan pelan agar rasa pusingnya hilang. Suasana dikelas memang begitu ramai. So Eun tidak mempedulikannya. Wali kelasnya pun masuk kedalam.

”Selamat pagi semuanya!”sapanya. Para siswa pun serentak menjawabnya,

”Selamat pagi, Ibu Guru!”

”Baiklah. Suasana hari ini begitu sangat cerah. Ibu mendapat info bahwa kelas ini akan mendapat tambahan teman baru.”

Suasana kelas jadi ribut, mereka pun jadi penasaran siapa siswa baru itu. So Eun yang duduk ditengah itu hanya bisa terdiam karena kepalanya masih pusing. Siswa baru itu pun masuk kedalam disambut teriakan para gadis yang mengagumi ketampanan pemuda itu.

”Wah…. dia tampan sekali!”ujar salah satu siswi itu.

So Eun pun menyipitkan matanya agar bisa melihat pemuda itu dengan jelas.

”Rasanya aku pernah bertemu dengannya.”

”Baiklah, bagaimana kalau kau langsung perkenalkan dirimu?”

”Baik, Ibu guru. Teman-teman, perkenalkan namaku Kim Bum. Aku baru pindah dari London.”

So Eun berusaha mengingatnya, dan dia pun jadi teringat! Seorang pemuda yang membantunya di Bar tapi So Eun malah memuntahinya saking tidak sanggup menahan alkohol yang banyak diminumnya.

”Ya cukup! Kim Bum, kau akan sebangku dengan Kim So Eun.” Ibu guru itu memberi arah ke bangku So Eun.

”Ah. Iya! Aku ingat dia!”gumamnya yang berteriak terkejut melihat Kim Bum. Kim Bum pun ikut terkejut melihat So Eun. So Eun pun tersenyum ketakutan melihatnya karena mengingat peristiwa tadi malam yang begitu memalukan. Sedangkan Kim Bum hanya tertawa kecil melihat So Eun. Tidak disangkanya akan bertemu lagi dengan So Eun.

Sebuah awal pertemuan pertama yang memalukan ini ternyata mereka bertemu lagi di suatu tempat yang sama. Hye Sun tidak menyangka pernah bertemu dengan Min Ho di kafe kini ada dihadapannya sebagai editornya. So Eun yang sudah berbuat memalukan dan berharap tidak akan bertemu dengan Kim Bum lagi kini ternyata dia anak baru yang sekelas dengannya, sebangku lagi!

TO BE CONTINUED…………………………..

NB: Jangan Lupa Tinggalkan Komentar Kalian Ya ^^

Park So Jin:

Mantan penulis novel yang licik. Dialah yang memalsukan nama pengarang novel yang ditulis Hye Sun. Hye Sun yang polos ini hanya bisa pasrah. Untunglah Min Ho telah membongkar pengarang novel yang sebenarnya.

Yoon Sang Hyun:

Mantan kekasih Hye Sun. Dia tiba-tiba memutuskan hubungan dengan Hye Sun tanpa penjelasan. Hye Sun yang sudah terlanjur cinta dengan Sang Hyun hanya bisa menangis. Namun akhirnya dia mengetahui alasan Sang Hyun memutuskan dia yang sebenarnya. Akankah Hye Sun bisa melupakannya dan mendapatkan penggantinya yang lebih baik.

35 responses to “Darling and Wedding [Part 1]: Nasib Cinta Gagal Lagi

  1. Mii-kun Februari 4, 2011 pukul 5:55 am

    Kekekeke……Pertamax comment nih……uhuuuyyyy……^^
    Kyaaaaaaaaaaaaaa~ saiia sukaaaa…..suka sekaliiiiiiiiiii………
    Ceritanya seruuuuu………
    Oppa Min Ho baik bgt siiiiii sama eonnie Hye Sun……….cepet-cepet jadian gih sono……saiia dukunggg…..hohohohoho……
    Eunnie malu-maluin bgt sih muntah di pakaian oppa Bum Bum………… =_= tuh kan pas sadar malu sendiri karena ternyata jadi teman sekelas……sebangku pulaaa………kenapa ga sekamar aje……#PLAAKKK, digampar author…..
    Lanjutkan eonnie retno yg baik, yg cantik, yg manis, yg pinter……………….saiia tunggu part selanjutnya…..hehe ~~
    Mianhe saiia agak sedikit bawel, rewel, cerewet, ngoceh kepanjangan+kelebaran……………

    Gamsahamnida~

  2. rini Februari 4, 2011 pukul 3:13 pm

    keren keren kerennnnnnnnnnn
    q ska cerita.a,, senank bget neh ma 2 couple ne Bumsso n Minsun Forever
    untung aja kimbum baek ma soeun trus minho jga baek ma hyesun
    penasaran penasaran,,
    lanjutan.a jgn lma”

  3. Yunie sipenyuka hijau Februari 4, 2011 pukul 10:50 pm

    Kereeen *acungin jempol* wah so eun ma hye sun putus cinta. Tenang girls mati satu tmbuh sribu.(so eun) onew mati kim bum tumbuh.
    Gw suka gaya lo so eun kgak terima penindasan kaum lalaki..
    No , i like kim so eun character in this Story

  4. Ina BeQi Soeulmates Februari 5, 2011 pukul 12:42 pm

    hayaaaahh kasian so eun ma hye sun patah hati mulu..
    sial bnr daahh nasib cinta mrka.. >,<
    huhu..
    tp klo jodoh gak lari kmna ya?? bumsso ktmu lg trus minsun jg..
    KEREN KEREN KEREN….
    makin pnsran lanjutan'a…^^

  5. rizkyapratiwi Februari 5, 2011 pukul 5:51 pm

    hahahahahah …

    lucu x mereka semua d cerita ne

    semua tokoh seperti kebetulan ketemu acem takdi mempertemukan mereka
    *kata-katanya lebay x ah*

    tapi q ttp ska sma kim bum

  6. dini ramadhani Februari 11, 2011 pukul 7:55 am

    jiahahahaha apes bner nasib ye sun ma soeun
    dtunggu part 2nya

  7. teukiteuki Maret 26, 2011 pukul 12:17 pm

    kereeeeennnn….adik kakak nasibnya sama2 apes..wkwkw

  8. mala Agustus 27, 2011 pukul 3:41 am

    wah keren banget,,,,,,,

  9. mala Agustus 27, 2011 pukul 3:42 am

    keren buangetttt,,,,,,,,,

  10. rosiyani September 11, 2011 pukul 10:47 am

    akuuuu baru mampir ke blog ini lagi hoho… ternyata dah banyak ff baru. dan aku lg kangen banget ma bumsso bisa terobati baca ini hihi…
    mulai dr FF ini huaaaaaa castnya kesukaan aku semua, jd enak bayanginnya hhe. merka kayanya udah jodoh dr awal deh huauahaha..
    kasian amat ini so eun ma hye sun yg mesti diputusin. hmmm udah mana mantan mereka yg matre2 lg. hoooo…
    biar aja moga nih so eun ma hye sun dpt cinta yg bener2 nrima dia apa adanya #tsahhhhhhhh… hihi
    lanjut part berikutnya deh 🙂

  11. meilani September 28, 2011 pukul 7:13 am

    aku menyukai ff yang ada di blog ini seru-seru dan ngak ngebosanin…

  12. geill Desember 20, 2011 pukul 1:32 pm

    kerennnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn >_<

  13. nissa Maret 31, 2012 pukul 6:37 am

    ramee bangett crita nya onnie ak suka crita onnie …
    smga ajj so eun and kim bum jdoh bneran …
    trus hye sun jgha smga jj dia brjodoh dgan min ho ..
    love minsun forever …
    love bumsso forever …
    ^_^

  14. happy Agustus 8, 2012 pukul 5:04 am

    aku suka, semua cerita yg di tulis author

  15. cucancie September 11, 2012 pukul 12:42 am

    Wahhh..seru nih kyknya.

  16. sonkKyu November 4, 2012 pukul 7:34 am

    kkk lucu, putusny bz samasama. Jdny bisa saling nangis barengan kkk

  17. tanti no kawai Desember 11, 2012 pukul 11:19 pm

    Part pertama_menarik….
    Lanjuttt…..

  18. Nia lestari lufibumhekidory Desember 14, 2012 pukul 4:34 pm

    Saking senengnya sma ff karyamu smpe tak bacain semua termasuk yg ini ARSIP 2011..HEhehe

  19. hwang na ri Maret 31, 2013 pukul 1:07 pm

    part 1 keren nih. Next part dulu ahh

  20. Liana Agustus 28, 2013 pukul 2:20 am

    Top banget ceritanya…. lucu n seru

    Lanjut baca ahh..

  21. Zaily September 14, 2013 pukul 2:57 am

    Crtany bgus…
    Kshan KSE n GHS yg sma2 mnydihkan dlm ursan cinta

    Mkn pnsaran dg crtany
    Lanjut!!!

  22. oliph September 27, 2013 pukul 3:32 pm

    ceritanya bagus…keren..

  23. Ilma Bumssoeulmates Elf Desember 31, 2013 pukul 2:14 am

    wah daebak bgt crita.a aku sukaa
    so eun lucuu hahaha

  24. tyas27 April 8, 2014 pukul 3:40 am

    keren thor^^

  25. RANI April 24, 2014 pukul 2:33 am

    kenapa nasibnya so eun & hye sun sama???
    Sama-sama diputusin lagi….

    Ya ampun so eun mabuk sampai segitunya juga,,, muntahin kim bum…

    Terus sekarang kim bum sekelas sama so eun dan sebangku lagi.
    Apa ya yang akan di lakuin ke so eun???

    Wah ada tambah 2 cast baru lagi, tapi kok kayaknya jahat-jahat ya

  26. ainami September 8, 2014 pukul 3:32 pm

    seruuuu…

    karakter sso jagoan bgt deh, nangkep jambret dan reaksi dia waktu diputusin onew so cool .. lempar apel sampe matahin kartu kredit onew wkwkwk

    beda ma hyesun yg reaksinya nangis …

    tp mereka berdua sama2 ketemu calon pasangannya saat masih dlm suasana patah hati… hahaha

  27. Egamawarni ysj(bumsso) Desember 2, 2014 pukul 8:41 am

    keren 🙂

  28. srianjani55 Mei 12, 2015 pukul 1:08 am

    Daebaaak kereeeen bngt thoor
    critanya asyik di bca

  29. wellyantimasolabibba Mei 29, 2015 pukul 6:21 am

    Haaa,,,,
    ksian sso n hye sun,,
    ptuss cnta mluuu

  30. mia September 3, 2015 pukul 11:59 pm

    keren akan kah cinlok

  31. Humairah Khairani Desember 9, 2015 pukul 8:59 am

    ff ini menceritak sekaligus 2 couple…
    seru ceritanya, pertemuan tak d sangka dan bertemu kembali d tempat yang berbeda…
    btw d si so eun dan hye sn itu saudara kandung ya?

  32. Aliana Park Desember 22, 2015 pukul 3:44 pm

    Wah… Seru nih ceritanya… Next part 🙂

Tinggalkan komentar