Perhaps Love [Part 4] Final

 

 

Mereka pun langsung menempati kursi mereka masing-masing di kafe setelah menjemput Hong Ki dari bandara. Hong Ki yang baru saja bertemu dengan So Eun langsung menanyakan kepada Kim Bum.

“Kim Bum, kenapa kita tidak pernah melihatnya selama 1 tahun ini? Memangnya selama ini dia kemana?”tanyanya heran.

”Iya. Aku juga penasaran. Penampilannya begitu berbeda dengan yang dulu. Dia semakin cantik.”ucap Kim Joon mengerubutinya.

”Hei, kalian ini! Jangan terus-terusan bertanya kepada Kim Bum. Lihatlah dia tidak mendengarkan kalian.”timpal Min Ho. Hong Ki dan Kim Joon memperhatikan Kim Bum yang terus melihat ke luar jendela. Tempat terjatuhnya So Eun dan dia. Sepertinya memang tidak mendengarkan perkataan sahabatnya. Hong Ki dan Kim Joon hanya saling memandang sambil mengangkat bahunya. Sementara Yoon Ah memandang Kim Bum dengan gelisahnya.

 

*****

 

”Kim Bum, kenapa kita mesti nonton teater yang membosankan ini?”tanya Hong Ki begitu cerewetnya sambil membaca selebaran yang diberikan panitia. Mereka menghadiri sebuah acara teater.

”Kalau kau tidak suka, kenapa kau ikutan juga?”jawab Kim Bum dengan sedikit kesalnya.

”Habisnya Min Ho dan Kim Joon malah ikut juga. Aku kan tidak mau sendirian.”

”Kalau kau memang tidak mau sendirian, lebih baik kau diam saja.”ujar Min Ho sambil membungkam mulut Hong Ki yang begitu cerewet.

”Hei! Rupanya kalian ikut juga ya?”celetuk Yoon Ah yang tiba-tiba muncul dibelakang mereka.

”Yoon Ah!”seru Hong Ki dan Kim Joon bersamaan.

Yoon Ah langsung duduk disamping Kim Bum.

”Kau ikut juga?”tanya Kim Bum. Yoon Ah mengangguk.

”Aku melihat teater ini lumayan bagus. Jadinya tidak ada salahnya aku menontonnya. Tetapi aku tidak menyangka malah bertemu kalian.”ujar Yoon Ah.

Tiba-tiba seekor anjing chihuahua meloncat ke arah Kim Bum. Kim Bum langsung mendekapnya dan diletakkannya di pahanya.

”Ini anjing siapa?”tanya Yoon Ah sambil membelai kepala anjing itu. Hong Ki yang dari tadi memperhatikannya mulai berkata, ”Hei! Kayaknya aku kenal dengan anjing ini.”

Belum sempat Hong Ki meneruskan kalimatnya, terdengar suara orang yang tersandung. Sentak, semua penonton yang hadir di aula itu pun menengok ke arah sumber suara itu.

Kim Bum melihat So Eun yang terjatuh itu sedang dibantu Hye Sun untuk berdiri.

”Hei, So Eun! Kenapa kau malah jatuh disana? Ayo, cepat sedikit. Teater sudah mulai nih!”kata Pak Ji Sub dengan tidak sabarnya.

”Iya, Pak! Maafkan saya.”ucap So Eun sambil mengangguk. Lalu So Eun bersama Hye Sun berjalan menuju kekursinya yang ada di depan Kim Bum. Anjing yang ada didekapannya pun meloncat dan berlari ke arah So Eun. So Eun langsung menggendongnya.

”Oh… Jang Suk! Rupanya kau ada disini. Dari tadi aku mencarimu. Kau begitu nakal. Kalau kau nakal lagi, aku tidak akan membawamu pergi lagi.”gertak So Eun kepada Jang Suk sambil duduk dikursinya bersama Hye Sun.

”Sudah kuduga. Itu anjing milik So Eun.”gumam Hong Ki merasa tebakannya tepat.

Kim Bum hanya menatap So Eun. Sampai detik ini, dia tidak bisa menyapa So Eun. Setelah sekian lama tidak berjumpa dengannya. Dia pun merasa kehadiran So Eun begitu misteri. Tetapi dia merasakan So Eun lebih ceria dibandingkan dengan yang dulu. Yang selalu berusaha ceria menutupi kesedihannya akibat kecuekan Kim Bum. Namun justru disaat sekarang ini, Kim Bum lebih menyukai auranya yang begitu sirna dan tanpa beban. Akan tetapi, muncul pertanyaan penting terbesit dipikirannya. Apakah dia terlihat ceria karena bisa melupakan Kim Bum? Bukankah dia bilang akan selalu mencintai Kim Bum? Kim Bum yang begitu polos tentang cinta hanya bisa menggaruk kepala yang tidak gatal hingga mengundang keheranan para sahabatnya.

”Kenapa kau menggaruk kepalamu?”tanya Kim Joon. Kim Bum tidak mempedulikannya.

 

*****

 

Kim Bum tidak menyangka akan bertemu dengan So Eun dalam situasi yang dingin. Entah Kim Bum harus bersyukur atau tidak. Dia memang terlihat sangat bingung. Dia hanya menatap bingung. Sehingga menarik perhatian So Eun yang ada disampingnya, yang sedang berteduh dari hujan deras.

”Kak Kim Bum. Kenapa Kakak melihatku seperti itu?”tanya So Eun. Tutur kata So Eun yang begitu halus, masih tidak berubah. Kim Bum jadi teringat dengan masa-masa dulunya yang bersama dengan So Eun yang penuh kecuekannya.

”Tidak. Aku hanya tidak menyangka kita akan bertemu lagi. Bagaimana kabarmu? Kenapa waktu itu, kau tiba-tiba pindah sekolah dan rumah? Kenapa kau tidak berpamitan denganku?”tanya Kim Bum dengan panjang lebar. So Eun pun terdiam cengang mendengarnya. Ini pertama kalinya dia mendengar pertanyaan Kim Bum yang begitu panjang. Tidak lama, So Eun tertawa dengan manisnya membuat Kim Bum terbingung.

”Kenapa? Ada yang salah dengan pertanyaanku?”tanyanya lagi dengan polos.

”Tidak. Baiklah, aku akan menjawab pertanyaanmu. Aku pindah sekolah karena aku sudah tidak bisa mendapat beasiswa lagi. Karena aku pindah sekolah yang tentunya lebih jauh dari SMA Shinhwa maka aku juga mesti pindah apartemen. Maaf, Kak. Aku tidak berpamitan dengan kakak. Sebenarnya aku ingin memberitahukannya, namun Kakak kan selalu sibuk dengan urusan sekolah kakak.”jawab So Eun. Kim Bum pun terdiam menunduk. Terlihat ada perasaan bersalahnya.

”Aku….” Belum sempat Kim Bum mengatakannya, seorang lelaki telah muncul dengan payungnya.

”Kim So Eun!”

”Jang Geun Suk!?”balas So Eun saat melihat kemunculan Geun Suk. Kim Bum masih mengingat Geun Suk. Geun Suk yang telah menyadarkannya melalui kata-kata ‘sindiran’nya mengenai sikapnya sebagai kekasih So Eun yang dulu.

“Maaf, aku baru datang. Soalnya tadi aku ada urusan. Eh, Kak Kim Bum. Kita bertemu lagi.”seru Geun Suk saat melihat Kim Bum disamping So Eun. Kim Bum hanya tersenyum kecil sambil mengangguk.

”Ayo, kita pergi! Katanya kau ada urusan di Toko Buku.”ajak Geun Suk.

”Iya. Kak Kim Bum. Aku pergi duluan ya!”ucap So Eun. Kim Bum mengangguk lagi. So Eun pun segera merapatkan tubuhnya agar terlindungi oleh payung yang dipegang Geun Suk. Mereka pun berjalan melewati hujan yang lumayan deras. Kim Bum melihat Geun Suk merangkul So Eun agar tubuhnya tidak terkena basah oleh hujan. Kini Kim Bum bisa merasakan rasa yang begitu aneh dihatinya. Dia begitu terlihat cemburu menyaksikannya. Kim Bum pun mulai menyentuh dadanya untuk merasakan detak jantungnya yang begitu cepat dan menahan rasa sakitnya.

 

*****

 

”Hei! Kenapa kau melamun lagi?”tanya Hyun Joong sambil melempar bantal ke arah Kim Bum yang memang tidak fokus menonton bola di kamar Hyun Joong.

”Hah?”ucap Kim Bum malah terlihat bingung. Melihat ekspresi adiknya yang begitu gemas. Hyun Joong langsung duduk disampingnya dan merangkulnya.

”Hei! Ada apa denganmu? Kau tahu kan, tim kebanggaanmu menang 3-0.”kata Hyun Joong.

”Benarkah?” Kim Bum langsung menatap layar TV tetapi malah terlihat acara musik.

”Mana? Katanya menang. Kenapa malah acara musik?”

Hyun Joong langsung tertawa terbahak-bahak melihat tingkah adiknya yang begitu polos pertama kalinya.

”Hei, kau ini kenapa lagi? Acara bola sudah habis 15 menit yang lalu. Kau saja yang tidak terlalu fokus menontonnya. Kau ini kenapa? Tiba-tiba kau jadi melamun begini.”ucap Hyun Joong. Kim Bum tidak menjawabnya. Dia hanya menunduk.

”Apa kau bertemu seseorang? Maksudku mantanmu?”tebak Hyun Joong. Kim Bum menatap Hyun Joong dengan terkejutnya.

”Bagaimana Kakak tahu?”tanya Kim Bum yang masih polosnya.

”Aish! Sudah kuduga. Adikku yang tidak tahu apa-apa soal cinta ini begitu polosnya. Aku hanya menebaknya. Tetapi benarkan? Kau bertemu dengan So Eun.”ucap Hyun Joong. Kim Bum pun mengangguk lagi.

”Lalu apa yang kau pikirkan dengannya? Sampai kau melamun seperti ini.”

”Ini… kemarin aku bertemu dengannya ketika sedang berteduh. Tetapi tidak lama, dia dijemput seorang lelaki yang bernama Geun Suk. Entah kenapa perasaanku rasanya sakit melihat So Eun pulang bersamanya.”ujar Kim Bum. Hyun Joong tersenyum.

”Hatimu merasa sakit?”tanya Hyun Joong. Kim Bum mengangguk. Hyun Joong tersenyum lagi.

”Itu namanya kau sedang cemburu dengannya.”jawab Hyun Joong sambil mengacak rambut adiknya dengan gemasnya lalu beranjak keluar dari kamarnya.

”Aku cemburu? Cemburu…. ? Kak Hyun Joong! Aku cemburu dengan siapa?”teriak Kim Bum yang rupanya masih tidak mengerti. Hyun Joong yang memunggunginya hanya menggeleng sambil mengangkat bahunya.

 

*****

 

Kini Kim Bum juga masih tidak menyangkanya akan bertemu dengan So Eun di kampus bersama Geun Suk. So Eun tersenyum begitu juga dengan Geun Suk. Kim Bum hanya mengangguk sementara ketiga sahabatnya hanya melihat bingung.

”Apa kabar, Kak Kim Joon, Kak Min Ho, dan Kak Hong Ki?”sapa So Eun.

”Aku baik. Rupanya kau masih ingat kami.”jawab Min Ho diikuti anggukan Hong Ki dan Kim Joon.

”Kau sedang apa disini?”tanya Kim Bum.

”Sebentar lagi ada ujian. Aku hanya ingin melihat-lihat kampus ini untuk menjadi tempat aku kuliah saat lulus nanti.”jawab So Eun.

”Oh…”singkat Kim Bum mendengar jawabannya. Lalu So Eun dan Geun Suk melewati mereka sambil meneruskan kegiatannya.

”Hei! Laki-laki itu… apakah dia kekasihnya?”tanya Hong Ki sambil menyikut lengan Kim Joon.

”Aku tidak tahu.”jawabnya yang memang tidak tahu. Sementara Kim Bum berbalik menuju ke kantin.

 

*****

 

Kim Bum menyusuri lorong sambil memegang kaleng sodanya. Saat dia berbelok, langkahnya terhenti. Dia melihat So Eun menyenderkan punggungnya di jendela bersama Geun Suk disampingnya sambil minum Pepsi untuk melepas lelahnya setelah lama berkeliling mengitari kampus yang diincarnya. Kim Bum langsung bersembunyi dibalik tembok.

”Apa kau tidak canggung bertemu dia lagi?”tanya Geun Suk.

”Hah? Siapa?”

”Siapa lagi kalau bukan Kim Bum.”

So Eun menunduk sambil tersenyum. Geun Suk pun menatapnya menanti jawaban.

”Aku tidak tahu. Yang pastinya aku senang bertemu dia lagi.”

”Kau sudah tidak sakit hati lagi dengannya.”

”Sakit hati? Apa maksudmu?”

”Bukankah dulu, selama itu kau selalu memendam rasa sakit hati dan kekecewaanmu kepadanya?”

So Eun tersenyum sinis mendengar pertanyaan Geun Suk.

”Dulu ya? Dulu…. Entahlah. Yang aku tahu, sifatnya yang begitu sangat cuek dan dingin. Tapi aku suka. Walaupun dia sering kali terdiam dan tidak pernah tertawa didepanku. Memang aku akui, aku begitu sakit hati dan kecewa dengannya. Tetapi aku rasa itu tidak masalah bagiku.”

“Tentu saja kau tidak masalah. Karena kau begitu mencintainya.”

“Iya. Aku mencintainya. Bahkan sampai sekarang aku masih mencintainya.”ucap So Eun. Geun Suk pun tersenyum mendengarnya.

”Sebaiknya kita harus segera pulang.”ujar Geun Suk.
”Iya.” So Eun pun langsung beranjak pergi bersama Geun Suk tanpa disadarinya, Kim Bum telah mendengar perkataannya.

Kim Bum hanya terdiam kejut saat mendengar So Eun masih mencintainya. Kim Bum pun meminum kaleng sodanya. Perlahan dia membalikkan badannya. Dia terkejut melihat Yoon Ah berdiri dihadapannya.

”Yoon Ah!”panggilnya yang memang terkejut. Dia melihat ekspresi Yoon Ah yang begitu serius tetapi gelisah.

”Ada apa, Yoon Ah?”tanyanya.

“Kim Bum. Aku…..” Yoon Ah masih terlihat ragu untuk mengatakannya. Kim Bum menatap Yoon Ah bingung tetapi menunggu kelanjutan perkataannya.

“Kim Bum… Aku… Aku… Uhm… Selama ini, aku mencintaimu Kim Bum.”ucapnya.

Kim Bum hampir melepaskan genggaman kaleng sodanya karena terkejut mendengar Yoon Ah yang ternyata mencintainya. Kim Bum jadi kikuk. Dia tidak tahu apa yang mesti dikatakannya.

“Kim Bum…” rupanya Yoon Ah masih ada lanjutan kalimatnya.

“Selama ini. Dari dulu sejak kita kecil sampai sekarang, aku selalu mencintaimu Kim Bum. Aku… Mau kah kau jadi kekasihku?”ucap Yoon Ah menyatakan perasaannya. Kim Bum teringat masa lalunya saat So Eun menyatakan perasaannya yang diterima Kim Bum dengan dinginnya. Kini kaleng soda yang dipegang Kim Bum terjatuh. Kim Bum sungguh terkejut begitu juga dengan Yoon Ah yang terkejut mendengar suara kaleng soda yang terjatuh.

 

*****

 

Kim Bum duduk sendirian di kamarnya pada malam hari. Dia sedang memikirkan sesuatu. Baru saja dia dikejutkan dengan pernyataan Yoon Ah yang ternyata menyukainya. Memang, dulunya dia sempat menyukai Yoon Ah sebelum dia resmi jadi kekasih So Eun . Disisi lain, dia teringat masa lalunya saat ditembak So Eun, saat-saat bersama So Eun yang justru dicuekin Kim Bum. Kim Bum masih terdiam memikirkannya. Apalagi dia tidak sengaja mendengar perkataan So Eun yang ternyata masih mencintainya. Lalu dia melihat kalender yang tergantung ditembok. Kim Bum menyadari sesuatu, ada hari spesial keesokan harinya.

 

*****

 

Siang harinya, So Eun ditarik Geun Suk menuju kesuatu tempat.

“Geun Suk, sebenarnya kita mau kemana?”tanya So Eun sambil meraba matanya yang telah ditutup saputangan oleh Geun Suk. Geun Suk langsung melepaskan saputangannya. Dan So Eun terpukau melihat taman yang penuh dengan permainan. Tiba-tiba, Geun Suk langsung memakaikan topi ke kepala So Eun.

“Geun Suk…” So Eun terkejut sekaligus heran.

“Selamat ulang tahun, So Eun! Ayo kita bersenang-senang!?”seru Geun Suk langsung menarik So Eun untuk naik ke wahana permainan.

 

*****

 

Setelah puas bermain, So Eun dan Geun Suk pun duduk di halte karena sudah sore dan akan segera pulang.

”Geun Suk. Terima kasih. Aku sangat senang hari ini.”

”Sama-sama.”

”Aku tidak menyangka kau tahu hari ulang tahunku.”

”Itu rahasia.”

So Eun pun cemberut namun tidak lama dia tertawa begitu juga Geun Suk. So Eun pun mengeluarkan sebuah gelang dari sakunya.

”Geun Suk…” So Eun meraih tangan Geun Suk. Geun Suk hanya terdiam. Lalu So Eun memaikan gelangnya yang tertulis nama ‘Jang Geun Suk’ di pergelangan tangannya.

“Aku tidak tahu tanggal ulang tahunmu. Jadi aku memberikan gelang ini untukmu.”ucap So Eun. Geun Suk tersenyum. Tiba-tiba ponsel milik So Eun berdering.

“Ya?… Kak Kim Bum. Apa? Sekarang? Baiklah.”ucap So Eun sambil mengakhiri perbincangan ponselnya. Geun Suk yang melihat itu tersenyum lagi.

“Geun Suk. Maafkan aku. Kak Kim Bum mengajakku bertemu.”ucap So Eun sedikit bersalah. Geun Suk pun berdiri begitu juga So Eun. Lalu mereka pun saling tatap.

“Terima kasih atas pemberian gelangmu. Aku sangat menyukainya.” Lalu Geun Suk mencium pipi So Eun. Sentak, So Eun pun terkejut.

“Jang Geun Suk…”lirihnya sambil memegang pipinya.

“Rupanya usahaku tidak sia-sia. Aku harap kau bisa menerima cintanya karena aku yakin kau pun masih mencintainya.”

”Apa maksudmu?”

”Lihatlah kebelakang.”

”Apa?”

So Eun pun menoleh kebelakang. Namun tidak ada apa-apa. Saat So Eun menoleh lagi, Geun Suk sudah tidak ada lagi.

”Jang Geun Suk? Geun Suk!”teriak So Eun memanggil namanya yang tiba-tiba menghilang.

”Guk! Guk!” Gonggongan anjing begitu terdengar dekat ditelinga So Eun. So Eun pun menunduk.

Dia melihat Jang Suk duduk didepannya sambil mengibas ekornya.

”Jang Suk!” So Eun langsung menggendong anjing kesayangannya.

”Jang Suk. Kenapa kau ada disini? Dimana Geun Suk?”

So Eun terus membelai kepala Jang Suk yang tipis. Dia pun menyentuh sesuatu dileher Jang Suk. Dia pun terkejut melihatnya. Sebuah gelang yang sama dengan gelang pemberiannya untuk Geun Suk.

”Jang Suk! Dari mana kau mendapatkan gelang ini?”

So Eun pun makin bingung. Jang Suk malah sibuk menjilat tangan So Eun yang lembut itu. Membiarkannya menyimpan rahasia. Sebuah rahasia tentang jati diri Geun Suk yang sebenarnya. Jati diri Geun Suk adalah seekor anjing yang bernama sama namun selalu dipanggil majikan kesayangannya, Jang Suk. Yang sedang menolong majikannya yang selalu sedih untuk mendapatkan cinta pertamanya kembali. Jika So Eun mengetahuinya, mungkin dia tidak akan pernah percaya dengan keajaiban yang dialaminya.

 

*****

 

So Eun masih terdiam menunggu kedatangan seseorang. Sesekali dia minum jus pesanannya. Tidak lama, orang itu pun datang dengan senyum riangnya.

”Maaf, aku membuatmu menunggu.”

”Tidak apa-apa, Kak Kim Bum.”

Lalu Kim Bum duduk berhadapan dengannya dengan kedua tangannya yang membawa sesuatu dibelakangnya.

”Ada apa Kakak ingin bertemu denganku?”tanya So Eun langsung ke permasalahannya.

”Sebelumnya kau harus membuka ini.”ucap Kim Bum sambil menyerahkan sebuah kotak kecil yang berwarna merah kepada So Eun. So Eun pun menerimanya dengan bingung. Lalu dia pun membukanya. So Eun tercengang melihat isi kotak itu. Sebuah cincin berlian yang indah.

”Selamat ulang tahun, So Eun!”seru Kim Bum sambil menyodorkan buket bunganya. So Eun pun menatap terkejut.

”Kakak… Kakak masih ingat dengan ulang tahunku?”ucapnya tidak percaya. Kim Bum hanya tersenyum.

”So Eun. Selama ini, aku tahu. Aku selalu membuatmu merasa kesepian. Aku yang dulu sebagai kekasihmu seharusnya membuatmu bahagia disisiku. Tetapi kau malah sering disakiti olehku. Namun, sejak saat itu. Kau telah menyadarkanku.”

”Menyadarkan apa?”

”Menyadarkanku akan arti sebuah cinta. Meskipun aku sangat menyayangi sahabat-sahabatku. Tetapi aku juga memiliki seorang gadis yang aku cintai.”

So Eun terdiam menunggu kelanjutannya. Kim Bum yang melihat itu pun tersenyum lagi.

”Aku mencintaimu, So Eun. Maukah kau jadi kekasihku?”ucap Kim Bum menyatakan perasaannya kepada So Eun. So Eun tersentak kaget mendengar Kim Bum ’menembak’nya.

 

*****

 

Beberapa hari kemudian….

Waktu jam kuliah telah habis. Kini saatnya mahasiswa pulang ke tempatnya masing-masing. Terlihat senda gurau yang penuh tawa di wajah mereka. Langkah Kim Bum terhenti diikuti ketiga sahabatnya beserta Yoon Ah. Kim Bum tersenyum. Lalu mereka menghampirinya.

”So Eun. Kenapa kau ada disini? Bukankah seharusnya aku menjemputmu di sekolah.”ujar Kim Bum saat melihat So Eun berdiri didepan gerbang kampus menunggu dirinya keluar.

”Hari ini aku pulang cepat, Kak. Jadi kan rencana kita?”

”Tentu saja. Aku kan yang mengajakmu. Tentu saja harus jadi.”

”Tapi kak. Hari ini, aku ingin kita pergi dengan sepedaku.”

Kim Bum terdiam. Memang dia melihat sebuah sepeda disamping So Eun.

”Bagaimana?”tanya So Eun lagi. Kim Bum menoleh menatap Kim Joon.

”Kim Joon. Kau bawa mobil?”

”Tidak.”

Lalu Kim Bum melemparkan sebuah kunci kepada Kim Joon.

”Kau bawalah mobilku.”ucap Kim Bum tersenyum lalu menaiki sepeda milik So Eun. So Eun pun ikut naik sepeda dibelakangnya. Kemudian Kim Bum mengayuh sepedanya dengan pelan. Ketiga lelaki dan Yoon Ah pun melihat kepergiannya yang begitu unik.

”Naik sepeda? Sungguh romantis.”celetuk Kim Joon.

”Tetapi aku tidak menyangka kalau Kim Bum yang ’menembaknya’. Aku kira So Eun langsung menolaknya ternyata dia menerima cintanya. Aku bahkan tidak tahu kapan Kim Bum jatuh cinta dengannya.”ucap Hong Ki dengan cerewetnya.

“Hei, tentu saja dia jatuh cinta dengannya. Bukankah So Eun meninggalkan kesan yang dalam saat dia memutuskan Kim Bum. Mungkin itu yang membuatnya sadar dengan cintanya kepada So Eun.”jelas Min Ho dengan wibawanya. Sementara Yoon Ah masih menatap Kim Bum yang begitu terlihat gembira mengayuh sepeda bersama So Eun.

“Aku sudah menduga kalau akhirnya kau pasti akan memilih dan mencintai So Eun. Tetapi aku senang kau juga menyayangiku. Walaupun cintamu menjadi milik So Eun. So Eun memang pantas berada disampingmu. Aku doakan semoga kalian bahagia.”batin Yoon Ah yang begitu ikhlas setelah cintanya ditolak Kim Bum.

 

*****

 

Saat sedang mengayuh sepeda, tiba-tiba Jang Suk keluar dari tas So Eun.

“So Eun. Apakah itu Jang Suk?”Tanya Kim Bum yang mendengar suara gonggongan anjing dibelakangnya.

“Iya, Kak. Aku sengaja membawanya. Jang Suk, kau senangkan ikut kencan kami?”

Jang Suk pun menggonggong dengan senang. Kim Bum dan So Eun pun saling tertawa. Tertawa lepas tanpa beban. Kini So Eun bisa tersenyum lega, karena Kim Bum telah tertawa dengan tulusnya didepan So Eun. Tidak seperti yang dulu lagi yang selalu memaksakan senyumannya tanpa didampingi para sahabatnya. Kim Bum yang begitu sadar akan cintanya kepada So Eun. Kini So Eun pun telah mendapatkan cintanya kembali. Sebuah cinta Kim Bum yang tulus.

 

 

Akhirnya tamat Juga…

Sekarang ada pertanyaan buat kalian khusus FF ini.

Menurut kalian:

1. Bagian mana yang paling sedih?

2. Bagian mana yang bikin emosi?

3. Bagian mana yang paling lucu?

4. Bagian mana yang paling romantis?

Saya harap kalian bisa menjawab ya! ^^

Gomawo dah setia membaca FF ini ampe final ^^;